Salah satu opsi destinasi wisata di Kota Pariaman adalah pulau Angso Duo.Pulau berpasir putih nan indah ini termasuk pulau yang cukup mungil.
Sebagaimana informasi yang tercatat di website remi pemerintah Kota
Pariaman,Pulau Angso Duo memiliki luas daratan 3,7 hektare dan merupakan
pulau
kecil yang paling dekat dengan pesisir.Kawasan Pulau Angso Duo memiliki ekosistem terumbu karang dalam kondisi
baik.Keberadaan karang hidup di sekitar pulau angso duo mencapai 80
persen .Pulau angso duo sendiri terdiri dari 3,7 hektare kawasan daratan,4,3
hektare kawasan perairan berkedalaman 0,5 meter hingga 1 meter 14,8
hektare kawasan perairan 1,1 meter hingga 2 meter dan 5,2 hektare
kawasan terumbu karang(Pariamankota.go.id)
Jika dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM),kita menuju Kota Pariaman selama kurang lebih 1 jam perjalanan.Dari Pantai Gandoriah kita akan menyeberang ke pulau tersebut dengan kapal kecil atau speedboat.Tenang saja..di sana terdapat loket penjualan tiket resmi dimana termasuk asuransi di dalamnya.Jika ingin informasi yang terkait dengan pulau,kita bisa bertanya ke petugas yang selalu stand by.dengan ongkos Rp40.000 kita bisa segera menyeberang ke pulau dengan kapal yang dilengkapi pelampung untuk setiap penumpangnya.
Nah..sebagai penduduk yang telah menetap di Pariaman selama 12 tahun..Baru tahun ini aku berkesampatan menjejaki pulau indah ini.Karena sebelumnya wisata ini kurang terdengar gebyar promo wisatanya.Memang sih..selama ini pulau Angso Duo tetap dikunjungi orang yang bertujuan ziarah ke makam berukuran panjang (sekitar 4,5 meter) yang terletak di pulau itu.Yang diyakini sebagai Makam Katik Sangko,teman salah satu ulama penyebar islam di Pariaman,Syekh Burhanuddin.Di sebelah makam tersebut terdapat sebuah surau yang bernama sama.Terbuat dari kayu dan berjenjang tinggi.
Sepuluh tahun belakangan ini,barulah geliat wisata Angso Duo meningkat lagi.Pemerintah mempercantik tampilan land mark-nya,memperbaiki transportasi ke sana secara lebih proesional.Sehingga memancing banyak wisatawan datang.Tapi nampaknya masih wisatawan lokal ya..soalnya jarang sekali terlihat bule /wisman.Katanya dulu sekali..pulau ini ramai.tapi seperti apa ramainya,aku tidak pernah menyaksikan karena aku tidak besar di sini.Yang kusaksikan adalah kenyataan hari ini..ciee..
Keberangkatanku kali ini adalah yang kedua di tahun ini.Kali ini dalam rangka membawa Ina,adikku yang tinggal di Jakarta datang berlibur bersama anaknya ke Pariaman.
.
Nah..mari kita berangkat!
Ket.Foto: Menunggu keberangkatan.Karena penumpangnya harus penuh 20 orang.Karena dengan niat agar tidak hangus kepanasan di pulau nanti,kami datang ke sini pagi sekali.Ya..terpaksa nunggu deh..Sabar..
Bismillah..kita berangkat
Pulaunya sudah kelihatan.Perjalanan dengan kapal tak sampai 20 menit kok
Alhamdulillah..sampai dengan selamat.Kita disambut dermaga yang cukup luas.
Anak-anak langsung mencebur ke ombak yang cukup tenang sehingga aman untuk anak-anak/asal tidak terlalu jauh ke tengah.Pasirnya putihhh..
Ada pondok bertingkat untuk kita duduk menghindari panas menyengat dan menggelar dagangan..eh makanan.Ini Wafa lagi meminta minum dari tangga/karena bajunya basah
Ini salah satu sisi pulau yang kami pilih.Jika ingin berkeliling gak sampai 30 menit bisa terjalani mengelilinginya.Tapi kami memilih di sini saja karena tujuannya agar anak-anak bisa berenang.Karena di sisi ini cukup sepi.
Dan juga bermain pasir...sayangnya kita gak bawa cetakan dan ember pasir sih.
Di sini juga disediakan wahana Banana Boat dan Doughnut Boat bagi yang ingin menguji adrenalin.Juga layanan Diving.tepatnya sih 'mengintip' terumbu karang di pantai.
Dan..mencari inspirasi..alias berkhayal ! hahaha...
Di sini juga banyak yang menjual makanan.Banyak warung juga.
Sesudah puas bermain,kita shalat zuhur dulu di Musala/surau Katik Sangko
Hari mulai panas,kita bersiap pulang.Menunggu kapal datang.
Di atas kapal menuju daratan kembali.
Alhamdulillah...Kita diberi Allah keselamatan pergi dan pulang.
Sampai bertemu lain waktu.
Selasa, 23 Agustus 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yang abadi dalam do'aku
Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...
-
Amirah Shiddiqul Wafa, 20 tahun yang lalu nama itu kuberikan pada putri pertama kami yang lahir di tanggal 23 April. Kami meman...
-
Perjalanan ke Rinjani ada adalah idaman di hati sejak tahun 2017 Kala itu suami mendaki kesana dan pamer foto yang semuanya indah serta men...
-
Bulan Mei Tahun 2024 ini, tepat 7 tahun usia Azzam. Dan kami rasa telah pas masanya dia memasuki jenjang sekolah dasar (SD). Setelah memper...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar