Ramadhan ini,tarbiyah kita
Ramadhan kali ini menyisakan banyak cerita,antara aku dan anak-anakku.
Si sulung Wafa sudah memasuki usia 9 tahun,adiknya Jundi sekarang 7 tahun.Tahun kemarin puasa mereka penuh30 hari.InsyaAllah tahun ini juga.Dibanding tahun kemarin,kini mereka semakin bertumbuh dan mulai untuk mengerti hikmah Ramadhan.Kemampuan menahan diri tampaknya sudah semakin terlatih.Walaupun sekolah tetap berjalan 2 minggu di bulan Ramadhan,Alhamdulillah tak banyak menemui kendala.
Namun,di 10 hari terakhir,tampak beberapa perubahan.Apakah ini hanya dialami oleh mereka atau kita pada umumnya.Atau karena dipengaruhi cuaca yang atas kehendak Allah SWT selalu terik dan hujan enggan mengguyur.Rewelan dan rengekan mulai sering terdengar.Menanyakan berapa lama lagi waktu berbuka.
Zaki,5 tahun dan si bungsu Ariq 2 tahun yang belum berpuasa jadi sasaran.Sebelumnya,mereka cuek saat melihat adik-adiknya makan atau minum di hadapannya.Tetapi kini,jika adiknya minum (apalagi minum es)langsung diusir,dimarahi kadang dibentak dianggap sebagai penggoda.Adiknya yang belum sepenuhnya memahami perintah 'menghormati orang puasa" sering terbengong-bengong.
Peranku,sebagai ibu yang senantiasa di sisi mereka tak pernah putus untuk menyabarkan,memberi pengertian dan memahamkan.Menyabarkan si orang puasa dan memahamkanadik-adiknya.
Terkadang sebagai seorang ibu aku terenyuh dan kadangkala menangis.Menatap badan mereka yang menjadi kurus,makan sahur seadanya karena masih ikuasai kantuk,bibirnya yang kering,tatapannya yang sayu dan letih.Rengekannya yang lirih dan lesu tubuhnya tergolek sesudah ashar.
Jika diturutkan perasaan tak tega,ingin rasanya memberinya pelepas dahaga.Tapi..inilah tarbiyah itu.Usia mereka akan menginjak remaja...sejak 6 tahun mereka berdua telah menjalani puasa yang semakin tahun semakin meresap ke jiwanya.Rasa iba ku adalah cobaan tersendiri.Karena yang diuji di sini termasuk aku,guru mereka.
Di saat aku berpuasa dan teruji kesabaran,aku harus mengajarkan mereka kesabaran
Di saat aku ingin menyerah terhadap kelemahan tubuh,aku malu pada tubuh-tubuh kecil mereka
Di saat aku mulai berpuasa setelah 10 tahun ini selalu bayar fidyah,aku memahami dan merasakan apa yang mereka rasakan.
Jiwa ini tak boleh kalah,karena godaan itu terkadang terjadi sesaat.Di balik itu akan terdapat hikmah yang besar.Dan sesudah itu akan tercipta cerita-cerita indah.
Kebersamaan itu mengurai hikmah.Saat bersama melantunkan sebanyak-banyak do'a menjelang berbuka,wajah-wajah mungil itu mulai bersinar.
Menatap segelas teh dan makanan berbuka....menanti bedug maghrib,suara-suara itu mulai terdengar lantang bercerita
Alhamdulillah...telah tertunaikan lagi puasa di hari ini.
"ummi...seharian tadi kakak sangaattt haus.Tapi,waktu kakak minum air segelas aja,langsung kenyang."ungkap Wafa memaknai sebuah hikmah puasa.
"Mi,kita kurang makan dan minum,tapi kok nggak sakit ya?" Tanya Jundi
Alhamdulillah nak...semakin besar kalian akan semakin mengerti makna puasa.Hanya orang yang menjalaninya dengan kesabaran saja yang akan merasakan itu semua.
Mari bersama nak,kita lalui tarbiyah Allah ini.Kelak kalian membesar dengan kebiasaan-kebiasaan yang mengakar dalam karakter kalian.
InsyaAllah jika Dia masih mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun depan lagi,kelak kalian telah semakin mengerti dan menjadi contoh bagi adik-adik.
Do'akan juga ummi kalian ini yang masih tertatih-tatih menjalani ini semua.Semoga kita semua dikuatkanNYA.Amin.
Dear anak-anakku..
Amirah Shiddiqul Wafa /kakak Wafa
Abdurrahman Al Jundi/Abang Jundi
Ahmad Zaki Ar Rayyan/Ajo Zaki
Abdullah Thoriq/Adek Ariq
Ramadhan 1435 Hmenjelang hari ke 26