Kamis, 24 Juli 2014

Ramadhan ini,tarbiyah kita

Ramadhan menyisakan beberapa hari lagi,hingga Syawal 1435 H menunggu kita.
Ramadhan kali ini menyisakan banyak cerita,antara aku dan anak-anakku.
Si sulung Wafa sudah memasuki usia 9 tahun,adiknya Jundi sekarang 7 tahun.Tahun kemarin puasa mereka penuh30 hari.InsyaAllah tahun ini juga.Dibanding tahun kemarin,kini mereka semakin bertumbuh dan mulai untuk mengerti hikmah Ramadhan.Kemampuan menahan diri tampaknya sudah semakin terlatih.Walaupun sekolah tetap berjalan 2 minggu di bulan Ramadhan,Alhamdulillah tak banyak menemui kendala.
Namun,di 10 hari terakhir,tampak beberapa perubahan.Apakah ini hanya dialami oleh mereka atau kita pada umumnya.Atau karena dipengaruhi cuaca yang atas kehendak Allah  SWT selalu terik dan hujan enggan mengguyur.Rewelan dan rengekan mulai sering terdengar.Menanyakan berapa lama lagi waktu berbuka.
Zaki,5 tahun dan si bungsu Ariq 2 tahun yang belum berpuasa jadi sasaran.Sebelumnya,mereka cuek saat melihat adik-adiknya makan atau minum di hadapannya.Tetapi kini,jika adiknya minum (apalagi minum es)langsung diusir,dimarahi kadang dibentak dianggap sebagai penggoda.Adiknya yang belum sepenuhnya memahami perintah 'menghormati orang puasa" sering terbengong-bengong.
Peranku,sebagai ibu yang senantiasa di sisi mereka tak pernah putus untuk menyabarkan,memberi pengertian dan memahamkan.Menyabarkan si orang puasa dan memahamkanadik-adiknya.
Terkadang sebagai seorang ibu aku terenyuh dan kadangkala menangis.Menatap badan mereka yang menjadi kurus,makan sahur seadanya karena masih ikuasai kantuk,bibirnya yang kering,tatapannya yang sayu dan letih.Rengekannya yang lirih dan lesu tubuhnya tergolek sesudah ashar.
Jika diturutkan perasaan tak tega,ingin rasanya memberinya pelepas dahaga.Tapi..inilah tarbiyah itu.Usia mereka akan menginjak remaja...sejak 6 tahun mereka berdua telah menjalani puasa yang semakin tahun semakin meresap ke jiwanya.Rasa iba ku adalah cobaan tersendiri.Karena yang diuji di sini termasuk aku,guru mereka.
Di saat aku berpuasa dan teruji kesabaran,aku harus mengajarkan mereka kesabaran
Di saat aku ingin menyerah terhadap kelemahan tubuh,aku malu pada tubuh-tubuh kecil mereka
Di saat aku mulai berpuasa setelah 10 tahun ini selalu bayar fidyah,aku memahami dan merasakan apa yang mereka rasakan.
Jiwa ini tak boleh kalah,karena godaan itu terkadang terjadi sesaat.Di balik itu akan terdapat hikmah yang besar.Dan sesudah itu akan tercipta cerita-cerita indah.
 Kebersamaan itu mengurai hikmah.Saat bersama melantunkan sebanyak-banyak do'a menjelang berbuka,wajah-wajah mungil itu mulai bersinar.
Menatap segelas teh dan makanan berbuka....menanti bedug maghrib,suara-suara itu mulai terdengar lantang bercerita
Alhamdulillah...telah tertunaikan lagi puasa di hari ini.
"ummi...seharian tadi kakak sangaattt haus.Tapi,waktu kakak minum air segelas aja,langsung kenyang."ungkap Wafa memaknai sebuah hikmah puasa.
"Mi,kita kurang makan dan minum,tapi kok nggak sakit ya?" Tanya Jundi
Alhamdulillah nak...semakin besar kalian akan semakin mengerti makna puasa.Hanya orang yang menjalaninya dengan kesabaran saja yang akan merasakan itu semua.
Mari bersama nak,kita lalui tarbiyah Allah ini.Kelak kalian membesar dengan kebiasaan-kebiasaan yang  mengakar dalam karakter kalian.
InsyaAllah jika Dia masih mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun depan lagi,kelak kalian telah semakin mengerti dan menjadi contoh bagi adik-adik.
Do'akan juga ummi kalian ini yang masih tertatih-tatih menjalani ini semua.Semoga kita semua dikuatkanNYA.Amin.
Dear anak-anakku..
Amirah Shiddiqul Wafa /kakak Wafa
Abdurrahman Al Jundi/Abang Jundi
Ahmad Zaki Ar Rayyan/Ajo Zaki
Abdullah Thoriq/Adek Ariq

Ramadhan 1435 Hmenjelang hari ke 26

Senin, 21 Juli 2014

Kesedihan bisa muncul kapan saja dia ingin menyapa jiwa
Di keheningan dini hari
Ramadhan memasuki hari ke 24
Searching...googling...
Menyapa alunan 'Ramadhan" by Maher Zain
Mengingat kebersamaan dengan ramadhan
Tak lama lagi ia akan terlalui
Kita akan melewatinya untuk menjalani sebelas bulan berikutnya
Entah kenapa...kesedihan tiba-tiba menerpa
Sadar diri ini belum memaksimalkan usaha mengisi ramadhan dengan ibadah
Padahal...
Waktu...
Terkadang hanya selintas
Bagai sebentuk lazuardi
Saat kita baru menikmati kehadirannya...
Dia telah hilang.....
Tinggal kita tercenung
Mengharapkan waktu dapat terikat dan tak bergerak
Hingga kesadaran menghantarkan
Kita tidak berbuat apa-apa 
...........................................................

You lift me up high
You spread my wings
And fly me to the sky
I feel so alive
It’s like my soul thrives in your light
But how I wish you’d be
Here with me all year around
Chorus:
Ramadan Ramadan,
Ramadanu ya habib
(Ramadan, Ramadan,
Ramadan O beloved)
Ramadan Ramadan
Laytaka dawman qareeb
(Ramadan, Ramadan,
How I wish you were always near)
Love is everywhere
So much peace fills up the air
Ramadan month of the Quran
I feel it inside of me, strengthening my Iman
But how I wish you’d be
Here with me all year around
Chorus
I just love the way you make me feel
Every time you come around you breathe life into my soul
And I promise that
I’ll try throughout the year
To keep your spirit alive
In my heart it never dies
Oh Ramadan!
18 Juli 2004----18 Juli2014
Tepat 10 tahun bahtera ini kita jalankan
Dengan niat menikah karena Allah SWT
Kita menyatu dari tak saling mengenal
berbagi semua cerita yang mungkin terlewatkan
Saling menggali,memahami,memberi dan menerima cinta
Menghadapi gelombang lautan hidup
Menilik hikmah dari setiap problema
Mengenalmu....menjadi bagian dari sepanjang hidupku.

10 tahun terlewati dengan tertunaikannya hikmah pernikahan
Anak-anak kita lahir
Sebagai sebuah anugerah yang tak ternilai
Tak bisa dibandingkan dengan apapun
Kehadiran mereka adalah pengikat cinta
Mengurai makna
Membuat kita selalu belajar dari setiap untaian langkah

10 tahun....kelak jika Allah SWT masih memberi tahun-tahun berikutnya
Dan ketika Dia memberi pilihan
Aku akan tetap memilihmu
Sebagaimana ketika 10 tahun yang lalu
Kehadiranmu di tengah istikharahku
Cukup menjadi sebuah jawaban
Engkaulah imamku yang telah dikirimkanNYA
Untuk membawaku dan anak-anakku menuju cintaNYA

Malam ini,
Dipayungi semarak cahaya lampu Jam Gadang
Ditengah percikan kembang api dan dentuman mercon 22 Ramadhan 1435 H
Kita mengulang cerita-cerita indah kita 
Bergandengan tangan menyusuri jalan yang mulai menyepi
Mengungkapkan keinginan,harapan,impian
Sembari melanjutkan ta'aruf sepanjang hidup kita
Menjalani apa yang disediakan Sang Maha Penjaga Cinta
Yang kelak masih ingin tetap kulalui
Bersamamu
Terima kasih atas kebersamaan ini...

Bukitinggi,malam minggu 19 Juli 2014

Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...