22 Agustus kali ini terasa beda.Hari yang baru diawali
dengan kegembiraan dan harapan.Tapi di pertengahannya serasa menyedihkan.
Hari ini adalah hari ulang tahunku.Tanggal yang selalu
berulang setiap tahunnya.Yang menghantarkanku di usia 37 tahun.
Tak bisa dipungkiri,aku menunggu orang-orang yang tercinta mengingat itu.Dan
turut memanjatkan do’a yang mengharapkan kebaikan padaku ke depannya.
Alhamdulillah...orang-orang yang terdekatlah yang pertama
mengingat.Suami,anak-anak,adik-adikku.
Kali ini aku iseng.Aku mencoba sebuah cara untuk melihat
apakah mereka memang mengingat tanggal spesial ini atau diingatkan.Salah satu
media sosial yang rajin mengingatkan ultah seseorang adalah facebook.Seminggu
sebelum ini,aku menon-aktifkan pemberitahuan tanggal lahir di akun
facebook.Karena sebagaimana aku, mengingat di dalam kepala hanya tanggal lahir
orang-orang spesial saja.Selebihnya diingatkan facebook.Aku ingin menguji
‘orang-orang spesial itu’.
Alhamdulillah...mereka ternyata mengingatnya.Membelikan
kue,memberikan hadiah untuk sedikit memeriahkan hari ini dan membuatku merasa
dicintai.
Dan...tak sampai 10 teman yang mengingatnya! hahaha...harus
terima kenyataan deh...
Bagiku tidak menjadi masalah...itulah realita
Tapi di tengah kebahagiaanku,di sisi lain ..di separuh hari
ini aku sedih.Ucapan yang sangat dan paling kuharapkan tak kunjung tiba.
Dari mamak dan ayah.
Biasanya,di tahun sebelumnya...pagi hari telah datang
telepon atau sms dari mamak mengucapkan selamat hari lahir dan menyertai dengan
harapan-harapan.Dan aku yakin,do’a terbaiknya selalu mereka ungkapkan dalam
hari-harinya.
Tetapi kali ini tak ada.Karena seminggu kemarin mereka
berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.Pasti mereka sedang
disibukkan dengan kegiatannya.Dan akupun tak berusaha menelepon karena khawatir
mengganggu kekhusyu’an ibadahnya.
Entah mengapa...sepenggal hari ini hatiku mendadak
melow.ihiks..
Ada sebuah ruang yang kosong di sudut hatiku
Dan kusadari...aku sangat merindukan mereka berdua...
Sangat rindu...
Kucoba menggambarkan rindu itu..tapi selalu terhapus oleh
air mata
Semakin kugambarkan bentuk rinduku,semakin kabur oleh air
mata.
Dan aku menyadari,aku tak lebih dari anak kecil.Yang hadir
di tengah mereka berdua 37 tahun silam.Yang dicintai sebagai anak perempuan
pertama.Dan aku merasa kecil dalam mencintai dan merindu mereka.
Aku tetap gadis kecil ayah dan mamakku yang saat ini terus
menyeka air mata namun tak bisa menghentikannya.:’(
Allah...mereka memenuhi panggilanmu ke tanahMU.
Kepada Engkau yang Maha Menjaga...
Berkahi mereka dalam penjagaanMU
Elegi malam rintik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar