Senin, 22 Agustus 2016

Elegi




22 Agustus kali ini terasa beda.Hari yang baru diawali dengan kegembiraan dan harapan.Tapi di pertengahannya serasa menyedihkan.

Hari ini adalah hari ulang tahunku.Tanggal yang selalu berulang setiap tahunnya.Yang menghantarkanku di usia 37 tahun.

Tak bisa dipungkiri,aku menunggu  orang-orang yang tercinta mengingat itu.Dan turut memanjatkan do’a yang mengharapkan kebaikan padaku ke depannya.

Alhamdulillah...orang-orang yang terdekatlah yang pertama mengingat.Suami,anak-anak,adik-adikku.

Kali ini aku iseng.Aku mencoba sebuah cara untuk melihat apakah mereka memang mengingat tanggal spesial ini atau diingatkan.Salah satu media sosial yang rajin mengingatkan ultah seseorang adalah facebook.Seminggu sebelum ini,aku menon-aktifkan pemberitahuan tanggal lahir di akun facebook.Karena sebagaimana aku, mengingat di dalam kepala hanya tanggal lahir orang-orang spesial saja.Selebihnya diingatkan facebook.Aku ingin menguji ‘orang-orang spesial itu’.

Alhamdulillah...mereka ternyata mengingatnya.Membelikan kue,memberikan hadiah untuk sedikit memeriahkan hari ini dan membuatku merasa dicintai.

Dan...tak sampai 10 teman yang mengingatnya! hahaha...harus terima kenyataan deh...

Bagiku tidak menjadi masalah...itulah realita

Tapi di tengah kebahagiaanku,di sisi lain ..di separuh hari ini aku sedih.Ucapan yang sangat dan paling kuharapkan tak kunjung tiba.

Dari mamak dan ayah.

Biasanya,di tahun sebelumnya...pagi hari telah datang telepon atau sms dari mamak mengucapkan selamat hari lahir dan menyertai dengan harapan-harapan.Dan aku yakin,do’a terbaiknya selalu mereka ungkapkan dalam hari-harinya.

Tetapi kali ini tak ada.Karena seminggu kemarin mereka berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.Pasti mereka sedang disibukkan dengan kegiatannya.Dan akupun tak berusaha menelepon karena khawatir mengganggu kekhusyu’an ibadahnya.

Entah mengapa...sepenggal hari ini hatiku mendadak melow.ihiks..

Ada sebuah ruang yang kosong di sudut hatiku

Dan kusadari...aku sangat merindukan mereka berdua...

Sangat rindu...

Kucoba menggambarkan rindu itu..tapi selalu terhapus oleh air mata

Semakin kugambarkan bentuk rinduku,semakin kabur oleh air mata.

Dan aku menyadari,aku tak lebih dari anak kecil.Yang hadir di tengah mereka berdua 37 tahun silam.Yang dicintai sebagai anak perempuan pertama.Dan aku merasa kecil dalam mencintai dan merindu mereka.

Aku tetap gadis kecil ayah dan mamakku yang saat ini terus menyeka air mata namun tak bisa menghentikannya.:’(

Allah...mereka memenuhi panggilanmu ke tanahMU.

Kepada Engkau yang Maha Menjaga...

Berkahi mereka dalam penjagaanMU



Elegi malam rintik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...