Selasa, 30 Juli 2013


Bersama tetesan hujan  

Mari kita berteman dengan hujan yang turun malam ini
Derasnya serasa gaungan semesta yang meronta
Pada  ramadhan....malam ganjil di sepuluh hari terakhir
Tanyalah pada tiap tetesannya yang luruh ke bumi
Apakah ia juga menangisi ramadhan yang akan berlalu sebentar lagi?
Atau apakah itu terdengar seperti sebuah tawa bahagia?
Ibarat mendengar kabar bahagia yang menghanyutkan semua duka?
 Ohh...itu sebuah bisikan dari hati kita
 
Apakah hujan juga menyadarkan kita akan tasbih alam yang tak pernah putus?
Pada desauan angin....pada liukan dedaunan....pada gemericik air
Diamnya dalam simpuhnya
Heningnya dalam teduhnya
Amarah ombak yang menghantam tebing
Badai yang memilin kokohnya pepohonan
Tak henti-hentinya dalam dzikirnya

Kubertanya pada titik-titik hujan yang pasrah jatuh di genangan
Apakah  harus menghitung detik
Agar tak ditinggalkan lailatul qadr?
Hati kami seringkali menipu
Menghadirkan khusyu' mencari malam seribu bulan
Melenakannya sesudahnya

Hujan telah mengirimkan tetesan terakhirnya
Hening...
membawa pertanyaan yang tak terjawab

30072013.22.45 


Senin, 22 Juli 2013

Kadang ada saatnya kita sejenak menjenguk ke masa lalu
Saat arah terasa samar, lika-liku kehidupan terasa  gamang
Hatimu menilai perjalananmu....
Segala yang tak berarti harusnya hanya ada dalam fikiran
Padahal kemarin kau melangkah dengan segenggam harapan
Tapi kini kanan kiri seolah gerbang hutan yang terpaksa harus dimasuki
Masa lalu itu sesekali bisa meneguhkan
Bukankah saat itu engkau memimpikan?
Jejak langkahmu ingin memberi arti
Mungkin di sinilah awal jejak itu
Dari sinilah berawal perjalanan itu
Namun banyak makna yang belum kau temui dalam setiap lintasa takdirmu

 my desk
moonlight in Ramadhan 
 

Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...