Jumat, 30 September 2011

Renungan malam

Seringkali kita terjebak pada fikiran kita sendiri.Saat kita berada pada situasi demikian,cenderung prasangka yang lebih menguasai hati.Saat hendak melakukan sesuatu pekerjaan,fikiran kita memberi banyak pertimbangan dan cenderung menyediakan banyak dugaan.Jika kita ingin memulai sesuatu pekerjaan baru kadangkala kita kebanyakan berfikir:bagaimana resikonya nanti?apa tanggapan orang?bagaimana seandainya gagal?dan bermacam dugaan lainnya.Dan,entah kenapa hal itu sering terjadi di saat kita belum memulai sesuatu pekerjaan.jika disadari sebenarnya fikiran kita mencegah kita dengan bermacam larangan.Seorang kanak-kanak akan bersifat spontan,berani dan berinisiatif.Penyebabnya tak lain karena fikirannya belum menghimpun segala rekaman kegagalan.Dia spontan karena dia yakin.Seiring waktu,mayoritas anak yang telah menjadi dewasa memiliki keyakinan yang semakin  terkikis keraguan.Faktornya bisa disebabkan pola pendidikan,lingkungan,kebanyakn larangan dan ancaman dan termasuk juga kebiasaan mengingat-ingat sebuah kegagalan dan menyimpannya dalam memori.Setidaknya,ketika seorang dewasa menyadari itu telah terlanjur pada dirinya dia mungkin akan mengubah hal itu pada generasinya.
Midnight,2011,Oct,1st
*Astaga,sudah tiba di bulan baru,aduhai betapa indahnya seiris bulan sabit di langit sana.....!!*

Rabu, 21 September 2011

Suatu Saat di 2009

     Kehati-hatian dan ketelitian merupakan elemen terpenting dalam merancang suatu pekerjaan,apapun itu.Karena sesuatu yang telah kita rancang,kita susun dengan sepenuh waktu dapat hancur dalam sekejap.Atau terkadang,tetap berjalan lancar namun menyisakan ketidakpuasan.Perencanaan yang matang dan penuh ketelitian tidak saja berlaku dalam kehidupan kita sebagai individu,juga sangat penting bagi berjalannya suatu organisasi.
     Selayaknya hasil evaluasi suatu kegiatan yang telah berlangsung dapat kita ambil hikmah untuk dijadikan bahan pertimbangan saat melaksanakan kegiatan berikutnya.Begitu juga yang dapat kusimpulkan dari sebuah kejadian yang sangat memberikan catatan bagiku dan bagi organisasi secara umumnya.
     Berawal dengan suatu niat mengadakan acara bagi masyarakat.Dalam  rangka memperingati hari anak nasional,organisasi kami berniat mengangkatkan acara penyuluhan kesehatan di sebuah desa.Dan,agar acara tersebut semakin menarik bagi ibu-ibu peserta maka kami menambahkannya dengan memberikan makanan tambahan bagi anak-anak mereka.
     Saat itu saya diamanahkan sebagai panitia yang bertugas mempersiapkan konsumsi dan makanan tambahan anak balita yang akan kami bagikan.Tentu saja saya sebagai penanggung jawab terjun langsung untuk berbelanja ke pasar bersama beberapa panitia yang lainnya.Untuk 100 orang balita,kami mengemas paket yang terdiri dari satu kotak susu bubuk formula,sepaket roti balita dan telur puyuh rebus.Yang perlu dimasak di rumah hanyalah telur puyuh sedangkan yang lainnya adalah paket kotak.Demi menjaga kepercayaan,saya berbelanja susu bubuk formula dan roti di toko langganan saya yang tentunya telah saya yakin kepadanya.
     Untuk tugas membungkus paket,saya bersama panitia dan keluarga saling bantu membantu dan dengan yakin bahwa acara yang kami angkatkan akan memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan ibu-ibu secara khusus.
     Tibalah saat acara berlangsung,AlhamduliLLAH atas pertolonganNYA jualah acara yang kami angkatkan berlangsung lancar.Acara dibuka oleh Kepala desa dan penyuluhan oleh seorang ahli gizi yang sengaja kami datangkan.Paket makanan tambahan pun telah terdistribusikan kepada semua peserta.Dengan gambaran umum,acara yang kami angkatkan berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
     Namun,rupanya Allah berkehendak lain.Acara yang kami angkatkan berbuntut suatu peristiwa yang menyisakan tanda tanya bagiku secara khusus.Keesokkan malam sesudah acara berlangsung,seorang nenek dari salah satu balita yang mendapatkan paket makanan datang ke rumah.Karena kebetulan saya tinggal di desa tempat kami mengangkatkan acara.Nenek tersebut melaporkan,cucunya muntah dan mencret sesudah mengkonsumsi susu formula dari kami.Sontak saya mengunjungi rumah mereka dan mendapati balita tersebut memang masih muntah dan mencret.Dari informasi dari ibu balita tersebut,anaknya memang terindikasi mun-men sejak meminum susu tersebut.Karena sang ibu termasuk seorang yang berpendidikan beliau juga merasa heran.Susu yang biasa dikonsumsi anaknya mereknya sama dengan susu yang kami beri.Untuk memastikan,saya memeriksa kotak untuk melihat tanggal kadaluarsanya dan ternyata tanggalnya masih sangat jauh ( 11 bulan lagi).Menurut si ibu, malam itu memang susu formula anaknya sedang habis sehingga langsung saja membuka susu formula dari kami dan menyediakan untuk anaknya dengan cara biasa.Dan kata mereka,saat anaknya dibawa ke bidan dicurigai susu formula dari kami memang sudah rusak dari pabriknya.Karena anaknya biasa mengkonsumsi dus besar sedangkan susu yang kami bagikan dus kecil.Terang saja saya membantah,mana mungkin pabrik yang terpercaya membedakan isi susu formula di dus besar dan dus kecil.Kalau iya bisa kita adukan ke YLKI dong..? Dan sejauh itu saya merasa`tidak bersalah karena tanggal kadaluarsanya jelas masih jauh dan kondisi kotak pun masih rapi.
     Namun,berhadapan dengan masyarakat yang majemuk tentu saja menghadapi bermacam tanggapan pula.
Dari 100 balita yang mendapatkan susu tersebut terlaporkan 2 orang yang mencret sesudah mengkonsumsinya.Balita yang saya kunjungi akhirnya di rawat dirumah sakit karena mencretnya belum reda dalam 2 hari.Saya yang berkesempatan menjenguknya (karena si ibu adalah teman saya) bertanya bagaimana tanggapan dokter anak?menurut ibunya dokter mendiagnosa si anak mungkin salah makanan.Ketika disampaikan perihal susu,si dokter percaya bukan susu tersebut penyebabnya karena belum kadaluarsa. Namun susu bisa jadi penyebab mun-men jika cara penyajian yang salah,misalnya terlalu kental atau air yang dipakai tidak sepenuhnya steril.
     Dalam hal ini saya termasuk lega karena tidak salah.Namun yang sangat menyedihkan ketika saya mendapat laporan ada beberapa yang membuang dus beserta susu di dalamnya karena tanggalnya kadaluarsa.Saat saya kunjungi rumah mereka untuk memastikan,ternyata sebagian mereka melihat tanggal pembuatan yang telah tercantum yang tentu saja telah lewat!.mereka tidak bisa membedakan manufacturd date dengan expired date.Perasaan saya,antara kecewa,gemas,kesal,marah dan entah apalagi.Tapi menyalahkan mereka rasanya juga tak mungkin.Ini adalah reaksi sebagian mereka saat mendengar berita yang menakutkan dan ditambah kekurangtahuan akan informasi.
     Saat mengunjungi posyandu bulan berikutnya saya menyampaikan masalah  ini kepada bidan dan beliau membantu menjelaskan kepada ibu-ibu yang hadir bagaimana yang sebenarnya.AlhamduliLLAH mayoritas ibu-ibu tidak merasa ada yang salah dengan susu yang dikonsumsi anak mereka dan mungkin balita yang  mencret adalah faktor kebetulan saja.sebagian mereka malah berharap acara seperti ini tetap berlanjut.Tapi dalam hati saya:jera deh...!
     Namun jika diingat secara mendalam,saya merasa ini adalah faktor teguran dari Allah atas ketidak hati-hatian kami.Tak masalah rasanya jika sebelu membagikan susu kami memastikan ke ibu-ibu bahwa susu yang kami bagikan adalah produk baru (seperti yang dipastikan pemilik toko).Jadi,tidak sama dengan acara bagi susu gratis yang seringkali mendatangkan korban.Tapi,itulah yang kami lalaikan sebagai panitia.
     Dari semua yang kami alami memang kami jadikan bahan evaluasi untuk ke depan yang lebih baik.Mungkin saja dalam niat kami ada yang kurang bersih,atau kami disuruh ALLAH untuk mengevaluasi diri masing-masing.Namun diriku pribadi hingga saat ini begitu susah untuk melupakan kejadian itu,tudingan itu.namun saya yakin Dia lah yang punya skenario atas segala sesuatu.Wallahu 'alam...

Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...