Jumat, 13 Februari 2015

Alangkah berbahagia mereka yang tinggal di kampung.Alam masih menyajikan kesegaran udara dan kelembutan elusan anginnya.Kicauan burung di atas ranting menyambut setiap pagi indahnya.Dan alam itu masih terasa sama di tempat mana keserakahan manusia belum merampasnya. Dan aku termasuk yang beruntung dibesarkan di kampung.Masa kecilku bahagia.....
Kelurahan Batang Beruh,Kota Sidikalang,adalah tempat keluargaku tinggal di era 1983-1989.Usia 4 hingga  10 tahun aku merakan alam di sana.Walaupun terletak di tepi jalan raya,bagian belakang rumah adalah tanah luas yang dijadikan ladang warga dan dipenuhi pepohonan serta  semak liar
Masih merasakan bermain bebas di alam merupaka memory indah yang mempengaruhi kehidupan kini.
Dan bersyukurlah aku memiliki abang yang berjarak usia 2 tahun dengan sikap "bengal"nya.Punya banyak teman dan suka berkelana.Tentu saja aku sering ikut.
Memikat capung dengan getah nangka,mengejar belalang,berburu burung dengan katapel,mengacak-acak selokan mencari ikan,mandi lumpur,ahh..dan bermacam petualangan setiap hari sepulang sekolah.Membuat katapel sendiri,merancang mainan dari kayu.
Saat itu kami memiliki tv di rumah,tetapi...you know..acara tv anak hanya sekali di hari minggu.Belum ada internet untuk main game..video game adanya di kota kan??
Kebebasan itu memudar seiring bertambahnya usia...semakin dilarang berkeliaran dan bertepatan dengan kepindahan keluarga kami ke tengah kota karena ayah membuka usaha rumah makan.

Melihat anak-anakku lebih sering memelototin film anmasinya,lebih tertarik mencapai level tertinggi di alikasi game nya..apa yang harus diperbuiat ibu-ibu masa kini??
Memangkas 'tv" sudah kami lakukan di rumah.Say no to 'Beli tv"
Interaksi dengan alam..sudah dikondisikan dengan sering mengirimnya ke rumah nenek yang masih segar alamnya(karena di rumah kami kini di tengah kota)
Menyediakan bacaan di rumah,sudah dilakukan juga
lepas dari game???? bagaimana menghilangkannya??
walaupun itu hanya game "zombie"
Tapi menurut abinya..tidak apa-apa sesekali
bagaimana menurut anda?

Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...