Sabtu, 16 Mei 2020

Menuju New Normal

Setelah hampir 3 bulan 'mengurung ' rakyatnya dalam isolasi atau karantina rumah,akhirnya pemerintah mulai menyerah dan kembali membuat bingung.
Sang Presiden yang  diduga tidak tegas mengeluarkan peraturan plin-plan dan membingungkan.Pemerintah pun bingung.Apalagi rakyatnya ya??
Presiden bilang A, menteri  ini bilang B, Presiden mengklarifikasi pernyataan yang diucapkan sendiri.
Masyarakat diperintahkan patuh tidak mudik.Tak lama sesudah itu jalur tranportasi udara dibuka.Bandara penuh,masyarakat 'merasa'sudah boleh bepergian.Sebagian merasa dikhianati saat disuruh mengisolasi diri sendiri namun orang lain ternyata ramai di jalanan
Tak sampai menunggu 3 bulan sampai batas bantuan sosial atau BLT diturunkan,pemerintah pun memutuskan untuk ;berdamai 'dengan Covid-19.katanya virus ini tak mungin hilang dari muka bumi maka kita menerima hidup berdampingan dengan virus ini dan menganggapnya sama seperti virus influenza,AIDS dan lain-lainnya.Akan diberlakukan New Normal yang berarti kita tetap menjalani hidup seperti biasanya namun dengan menerapkan perilaku hidup sehat.
Memang kita tidak boleh kagetan tinggal di negara +62 ini.Karena negara yang besar jadi pemimpin sekarang kurang punya data yang cepat tentang rakyatnya.
Kami juga sudah baca kalau Corona ini sama seperti virus lainnya pak pemerentah..tapi yang membuat takut kan pemerintah juga.Kita digambarkan penularan virus ini cepat dan massive,maka jagalah orang berimun rendah dan penyakit bawaan.Anggap diri sendiri pembawa virus dan pikirkan agar tidak menularkan ke orang lain.Situasi yang diberitakan pun sungguh mengerikan.Bagi yang membaca berita tentu jadi takut.Kecuali masyarakat yang cuek dan tetap cuek apapun yang terjadi.
Sekarang supaya imun kita tidak turun, ikuti ajalah anjuran itu.Berpositif thinking aja bahwa itu demi keselamatan kita.Karena situasi pandemi ini sering berubah maka peraturan pemerintah pun mudah berubah untuk menyesuaikan.Banyak-banyak saja berdo'a dan ingat untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Ramadhan Akan Pergi

Tak terasa,bulan ramadhan akan berlalu sekitar 6 hari lagi.Waktu melambai dan berlalu seperti kapas,begitu ringan dan hilang sekejap mata.Ramadhan kali ini sungguhlah berbeda karena dilaksanakan dalam masa PSBB Jilid 2 Covid-19 (merujuk ke tulisan sebelum ini)
Ramadhan akan tetap seperti itu.Sebulan dan memuat konten ibadah dan masih merupakan bulan maghfirah.Kita yang melaluinya yang merasakan sebuah kesan.
Masa karantina di rumah berarti waktu lebih banyak di rumah dan masih mengikuti anjuran pemerintah untuk beribadah di rumah juga.
Aku mungkin orang yang paling senang dan bahagia ramadhan kali ini.Seluruh anggota keluarga lengkap.Wafa dan Jundi yang biasanya di asrama kini full di rumah.Selain puasa yang kami lalui secara lengkap, shalat pun dilaksanakan secara lengkap berjama'ah di rumah.
Sebelum ini aku biasanya shalat wajib dan tarawih sendirian saja.Karena ketiga anak lelakiku dibawa ayahnya shalat berjam'ah ke mesjid.Aku belum bisa ikut bersama mereka karena si bungsu yang belum memungkinkan dibawa.
Kali ini shalatku sangat bahagia,sekeluarga berjama'ah di rumah dengan suami sebagai imam shalat.Terkadang bergantian dengan Jundi yang sudah remaja.
Waktu menjadi tak terasa karena kebersamaan dengan anak menjadikan banyak waktu untuk berkomunikasi, bergurau, berpetuah dan curhat.
Selain beribadah, akupun memasak di dapur dengan bahagia.Karena kali inilah aku semangat masak dan mencoba resep baru, karena pasti penghuni rumah  menghabiskan.Memang masa isolasi ini  tak ada istilah makan-makan di luar.Sehingga masakan rumah menjadi satu-satunya tumpuan.
Bulan puasa adalah bulan yang menjadikan kita harus kreatif mencari resep yang tidak membosankan.Sehingga youtube dan google adalah sahabat akrabku dalam contekan ide resep masakan.Maklum, aku bukan expert dalam hal masak-memasak ini.Tapi jika manut dikit aja ke google,InsyaAllah tidak mengecewakan. Masakan selalu habis oleh anak-anak yang sedang masa pertumbuhan.
Masa pun berlalu..Syawal akan menjelang.Dan mungkin sekolah akan kembali dibuka.Anak-anak akan kembali ke asrama dan bersekolah.Kebersamaan seharusnya menjadikan keluarga semakin erat ikatan cinta.Dibalut cinta kepada Allah maka niscaya segala yang kita lakukan tidak sia-sia.
Ramadhan malam ke-22 

Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...