Sabtu, 26 Oktober 2019

Waktu

Waktu bagai helaian kapas,melambai ditiup angin dan melayang dalam sekejap

Waktu bagai siluet senja,yang membuatmu terpana dan semakin engkau memandangnya semakin ia memudar dan lenyap

Waktu membuatmu mengenal arti sabar,di saat engkau berkehendak namun jawaban masih teredam

Waktu membuatmu menyadari,bahwa dalam sebuah penantian ada kristal rindu yang akan memancar indah saat kelak sua melelehkannya

Soetta,Ahad pagi akhir Oktober 2019
Saat menunggu

Jumat, 25 Oktober 2019

Hari ke empat di Galenia

Alhamdulilah sudah empat hari kami menjalani magang di Sekolah Galenia.Sekolah ini menerapkan pembelajaran yang concern pada tiap tahapan tumbuh kembang anak.Setiap hari aku mengikuti pembelajaran di kelas yang berbeda usia.Aku mengambil kesimpulan bahwa jika kelas fokus pada STPPA,setiap anak akan mudah dinilai aspek perkembangannya.
Selain pembelajaran,kami juga menggali bagaimana cara kepala mengelola 30 guru agar tercipta suasana yang nyaman,kompak serta saling mendukung.
InsyaAllah semua pengalaman yang kami dapatkan di sini akan berusaha kami aplikasikan sesuai yang kami butuhkan di lembaga.

Rabu, 23 Oktober 2019

Hari ke 2 di Sekolah Galenia

Wow...sudah memasuki hari kedua magang,aku makin suka melihat sekolah ini.Kali ini kami di rolling ke kelas dengan kelompok usia yang berbeda dengan yang kemarin.Aku mendapat giliran di kelas usia 5-6.Tentu saja anak-anaknya lebih mandiri,kreatif dan kritis. Dalam satu kelas,terdiri dari 16 anak dan dikelola 3 orang guru.Pembelajaran lebih kepada saintifik,anak diarahkan untuk mencari tahu dan mengerjakan sendiri pembelajaran yang dilakukannya.Guru mendalami pengetahuan anak,memberi pengarahan dan mengumpulkan pendapat anak tentang kegiatan.
Sisi positif yang aku lihat,guru tidak perlu berteriak untuk memberi suatu instruksi.Hanya dengan perintah sederhana,anak sudah mengerti.Bagaimana mereka mampu membiasakan anak seperti itu??naah..ini yang harus diamati selanjutnya.


Selasa, 22 Oktober 2019

Pengalaman di Sekolah Galenia

Sekolah rasa rumah,itu kesan pertamaku terhadap sekolah ini.Bangunannya luas dan di setting sangat 'homey'.Hari pertama magang,aku dan temanku sari hadir sebelum jam 7 ke lokasi.Jadwal kehadiran guru jam 7 .00 pagi dan langsung mengisi daftar hadir di finger print.Kami melihat langsung anak diantar orangtua ke kelas masing-masing.Tiap anak tampak sudah familiar dan tidak ada 'drama'.Walaupun ada beberapa anak yang datang dengan ekspresi muram,langsung disambut guru dengan penyambutan ramah.
Kebetulan aku ditempatkan di kelas PG besar (playgroup)usia 3-4 tahun sebanyak 16 anak dengan 3 orang guru.
Sebagai guru magang..ya..tentu aku melebur langsung dong.okeee..kita lihat foto-foto aja yaaa...






Menuju tempat magang

Selepas dari Dinas Pendidikan Kota Bandung,kami langsung diantarkan menuju sekolah tujuan magang.Dari 8 orang peserta magang dibagi kepada 4 sekolah tujuan.
Aku dan rekanku,Sari mendapat penempatan di Sekolah Galenia yang beralamt di Jalan Badak Singa Kota Bandung.
Acara serah terima oleh Bunda Paud Kota Pariaman sekaligus pemberian souvenir serta oleh oleh dari Kota Pariaman.

Pengalaman magang ke Paud di Kota Bandung

Saat pertama menjadi seorang pengelola lembaga pendidikan Paud,satu keinginan yang sangat ingin kucapai adalah merasa kan pengalaman magang ke sebuah sekolah yang bagus.Maklum,terjunnya aku mengelola paud adalah sebuah pengalaman baru dan belum ad basis ilmu yang memadai.Pengalaman mengasuh empat orang anak memang pengalaman besar, tapi belum ada ilmu khusus metode mengajar kelas dengan struktur kurikulum yang lengkap.
Alhamdulilah ada kesempatan yang didatangkan Allah kepadaku.Niat mengikuti magang ke  sekolah yang kuimpikan di Kota Padang ternyata Allah kabulkan aku ke Kota Bandung.
20Oktober 2019,bersama 7 rekan seprofesi,kami berangkat ke Bandung untuk menjalani magang selama seminggu,aku akan share apa saja yang kudapatkan selama di sini.
Hari pertama yaitu Senin,21/10/2019,kami ke Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk serah terima dengan pihak disdik di sini.


Sabtu, 12 Oktober 2019

pengalaman kedua

Tak terasa aku memasuki tahapan menyusun skripsi untuk  syarat menjadi sarjana di kampusku,STIT Syekh Burhanuddin Pariaman .Ini merupakan ppengalaman kedua sesudah proses skripsiku di Faperta Universitas Andalas tahun 2003.Merupakan 2 hal yang berbeda karena jenis jurusan yang kuambil juga berbeda.Dahulu sewaktu menjadi mahasiswa pertanian fokus penelitianku adalah objek sosial yaitu P3A yaitu kumpulan petani pengelola air irigasi.Untuk skripsi di jurusan Pendidikan anak usia dini tentu objeknya adalah semua hal yang terkait dengan anak.
Untuk saat ini aku masih dalam tahap menyusun BAB I hanya fokus untuk menghimpun masalah yang menurutku menarik.
Pasti beda rasanya menjadi mahasiswa dalam kondisi single dengan mahasisa beranak 5.Tapi aku merasakan semangat yang sama dengan pengalaman pertama dahulu.Sekarang motivasi terbesar adalah bagaimana bisa cepat lulus,sehingga biaya tidak memberatkan suami.hehe.
Untuksebulan ini saja sudah 3 kali aku konsultasi dengan dosen peembimbing   dan....masih banyak perbaikan untuk menemukan judul yang tepat.Yupp..
Ketika ada yang bertanya,kok menyusun skripsi masih nervous?kan udah pengalaman??Ya iyalah..jurusan aja sudah beda,sasaran perlakuan beda,metode apalagi.Selain itu,aku menyusun skripsi sudah hampir 15 tahun y.l dan selama ini otak gak dipakai untuk mikir yang berat-berat.Eh..maksudnya...jadi ibu rumah tangga pikirannya berat juga,tapi kalau mikir masalah akademik lebih berat lagi.heee..
Tapi..meskipun telah berlalu hampir 15 tahun,namun semangatku menyusun skripsi sama seperti dulu.eeaa...
ok!cukup!lanjutkan perjuanganmu fitri..
Selamat malam!

Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...