Senin, 07 Oktober 2013
Ah....18 tahun yang lalu....saat aku duduk di bangku smu kelas 1,Allah hadiahkan aku seorang adik baru,si bungsu,adek yang ke-5.Dengan kegembiraan kupilihkan nama ADINDA PUTRI SHOLIHA (saat itu terinspirasi lagu Dinda-nya Katon bagaskara,hihihi...).Adikku itu,sering dibilang orang2 lebih tepat sebagai anakku,karena wkt bayi aku sering memandikannya,menggendongnya,membuatkannya susu,menjaganya.Hingga dia tumbuh besar.Wajah imutnya menjadi penghibur hati.Kehadirannya adalah kegembiraan di tengah keluarga.Keceriaannya,kecengengannya,keusilannya adalah mentari.
Kebersamaanku dengannya menjarang,saat aku harus hijrah ke Padang untuk menuntut ilmu.Saat umurnya 4 tahun.Kesedihan terbesarku adalah saat membayangkan jauh darinya.Kepulangan ku saat liburan dinantikannya karena ada oleh-oleh majalah (iya kan dek?;p).Setiap selesai masa liburan,tangisnya yang melepas kepulanganku ke tanah minang.
Waktu berlalu,dia pun tumbuh semakin besar.....semakin dewasa,pintar dan mandiri.Tak ada kecengengan si anak bungsu.Kabar bahagia selalu mengiringi saat mendengar hasil studinya.Bagaimana dia begitu rajin dan serius belajar...bagaimana dia akhirnya duduk di kelas unggulan...dan 3 bulan yang lalu ketekunannnya membuahkan hasil.Adinda diterima jalur undangan di Psikologi UNDIP Semarang.Sepertinya Adinda juga memiliki jiwa yang sama sepertiku,menyukai travelling.Saat orang lain mudik untuk berlebaran,dia memilih menjelajahi daerah lain untuk menambah pengalaman (pengalaman jalan-jalan hahaha).
Kemandiriannya seperti memudahkan kami untuk yakin bahwa dia akan menjalani masa studinya di tanah seberang dengan serius.Semoga Allah selalu melimpahkan kesehatan,keselamatan,kemudahan dan ketegaran dalam menjalani niat sucinya menimba ilmu.
Hari ini,tepat 18 tahun usinya.Dia bukan bayi atau anak-anak lagi,dia adalah seorang yang menuju kedewasaan.Pengalaman hidup akan dijadikannya sarana untuk semakin mengenal Tuhannya,agamanya.
Dan dia pun harus yakin bahwa Allah selalu ada bersamanya.Asal dia mencintaiNYA,maka cintaNYA akan selalu menerangi jalannya.Saat jauh dari keluarga,dia tak akan terkukung kesedihan,karena Allah kan selalu menunjukinya.Dan dia pun tahu bahwa keluarga selalu mencintainya.Ayah dan mamaknya,kakak-kakak dan abang-abangnya.
SELAMAT HARI LAHIR dek....segala do'a kebaikan dimohonkan...
Semoga semakin ta'at pada Allah SWT...
Semakin sholihat(seperti nama yang tersemat bagai untaian do'a)
Selalu yakin,bahwa dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan dan Allah tak akan menguji kita di luar batas kemampuan kita
Selalu yakin bahwa menuntut ilmu adalah dalam rangka mujahadah dan semoga ilmu kelak bermanfaat terutama bagi agama.
Amin Ya Rabb....
Spesial untuk si bungsu kami; ADINDA SHOLIHA ANGKAT
yang berulang tahun hari ini,8 Oktober 2013
Selasa, 27 Agustus 2013
TIDAK HARUS
Tidak harus menjadi sarjana manajemen,untuk membangun sebuah rumah baca idaman
Tidak harus menjadi sarjana psikologi,untuk memahami karakteristik anak-anak anggota rumah baca
Tidak harus menjadi sarjana komunikasi,untuk kemampuan berkomunikasi dengan anggota rumah baca
Tidak harus menjadi sarjana kesenian untuk membina bakat seni anak2 anggota rumah baca
Tidak harus menjadi mitra LSM untuk memulai membangun komunitas cinta buku,membaca dan berkreatifitas
Tidak harus menunggu kucuran dana agar kegiatan rumah baca bisa berkesinambungan
Namun...
Kita tetaplah membutuhkan mereka semua untuk menciptakan suatu perubahan itu.Perubahan yang dimulai dari usia dini,belajar nilai-nilai keluhuran,kejujuran dan mengenal masa depan.Saran dan kritik mereka tetap kita butuhkan.Karena jika latar belakang keilmuan kita tidak mencakup itu semua hanya dibutuhkan sebuah niat,kesungguhan dan ketabahan.Karena ide konstruktif akan berperan menjadi pupuk perkembangan sebuah rumah baca.Baik untuk pengelolanya maupun anggotanya.
Ayooo...para sahabat...kirimkan ide dan sarannya untuk kami ya...RUMAH BACA ELBINA.
Selasa, 20 Agustus 2013
Kebijaksanaan adalah,ketika engkau mengalami suatu permasalahan engkau masih sanggup untuk berfikir jernih dan mengambil keputusan seadil mungkin.Kebijaksanaan lahir bukan dari banyaknya buku motivasi yang engkau baca.Bukan dari banyaknya training motivasi yang engkau ikuti.Bukan dari banyaknya gelar akademik yang engkau miliki.Bukan pula dari banyaknya harta yang mengelilingimu.Kebijaksanaan lahir dari pemikiran,perasaan,perenungan dan ketajaman mata hati.Usia seseorang yang semakin lanjut tak selalu menjamin dia semakin bijaksana.Ilmu,walaupun mempengaruhi daya nalar dan daya pikir namun tetap saja bukan merupakan penyebab utama kebijaksanaan itu.Pengalaman,mungkin menjawab semuanya.Kadangkala orang yang telah melalui ujian hidup yang berat dan melaluinya dengan sukses mendapatkan hikmah,ilham dari pemikirannya.Tentu saja ilham tersebut datangnya dari Allah SWT.Tantangan,cobaan merupakan tempaan alam yang mendatangkan kebijaksanaan itu.Itupun jika kita mampu menyeimbangkannya dan mengembalikannya ke "keputusan kata hati".Tidak semua orang yang sukses melalui ujian hidupnya menjadi lebih dewasa dan bijaksana.Kembali lagi kepada:bagaimana kita mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian.kejadian menggembirakan maupun kejadian menggelisahkan.
Saat ini terfikir tentang sebuah kebijaksanaan,mengiringi usia yang terus merangkak menua.
malam,di Agustus 2013
Rabu, 14 Agustus 2013
Speechless.Kala melihat foto-foto peristiwa dan korban pembantaian tentara mesir terhadap rakyatnya.Cara yang mereka lakukan....lebih keji dari psikopat.Demonstran dibakar hidup-hidup di dalam tendanya,ditembaki tanpa pandang apakah dia orangtua atau anak-anak.Mesir dikepung dari berbagai penjuru.Ribuan korban tewas dan ribuan yang terluka.Ada apa ini??
Ditilik dari awal mula demonstran berkumpul adalah demi kebenaran.Mereka ingin mengembalikan presiden mereka(Mursi) yang dikudeta militer.Mereka berdemo dengan tertib(kalau tidak bisa dikatakan santun).Telah sebulan mereka berdiam di sana hanya demi menyuarakan tuntutan mereka.Mereka rela mengenyampingkan mata pencahariannya,keluarganya dan yang lainnya.Tapi jawaban bagi mereka adalah pembantaian.
Dimana mata penduduk bumi??Ketika mereka menang dan ingin mengembalikan islam pada khittahnya,mereka menjadi musuh bersama.Mereka akan digulingkan dengan segala upaya.Sudah jelas kemana muaranya.Tentara Mesir orang islam juga?sebahagian besarnya... ya.Tapi tentu saja yang berfihak pada kekufuran dan kemaksiatan tidak ingin dipimpin oleh sistem islam yang kaffah.Saat inilah islam menjadi asing dan baruntunglah orang-orang yang asing itu (ghuraba).Itu sabda Rasulullah.
Dimanapun kita,siapapun kita..jika mampu melihat secara jernih maka hati kita tak akan berdusta.yang mana kebenaran,yang mana kemungkaran.Dan letakkanlah sedikit di hati kita selantun do'a yang selalu terkirim ke langit, agar Allah SWT menerima para syuhada dan hati kita melembut untuk membantu sesama muslim yang di zholimi di Mesir.
Ditilik dari awal mula demonstran berkumpul adalah demi kebenaran.Mereka ingin mengembalikan presiden mereka(Mursi) yang dikudeta militer.Mereka berdemo dengan tertib(kalau tidak bisa dikatakan santun).Telah sebulan mereka berdiam di sana hanya demi menyuarakan tuntutan mereka.Mereka rela mengenyampingkan mata pencahariannya,keluarganya dan yang lainnya.Tapi jawaban bagi mereka adalah pembantaian.
Dimana mata penduduk bumi??Ketika mereka menang dan ingin mengembalikan islam pada khittahnya,mereka menjadi musuh bersama.Mereka akan digulingkan dengan segala upaya.Sudah jelas kemana muaranya.Tentara Mesir orang islam juga?sebahagian besarnya... ya.Tapi tentu saja yang berfihak pada kekufuran dan kemaksiatan tidak ingin dipimpin oleh sistem islam yang kaffah.Saat inilah islam menjadi asing dan baruntunglah orang-orang yang asing itu (ghuraba).Itu sabda Rasulullah.
Dimanapun kita,siapapun kita..jika mampu melihat secara jernih maka hati kita tak akan berdusta.yang mana kebenaran,yang mana kemungkaran.Dan letakkanlah sedikit di hati kita selantun do'a yang selalu terkirim ke langit, agar Allah SWT menerima para syuhada dan hati kita melembut untuk membantu sesama muslim yang di zholimi di Mesir.
Selasa, 13 Agustus 2013
Foto
Belajar menghadirkan rasa,sensitifitas,dan ketepatan adalah modal awal untuk belajar fotografi.Itu pendapatku.Aku memilih untuk mencoba dari langkah awal.Sebelumnya,aku bercita-cita memiliki kamera DSLR.Tapi...kata mereka...mulailah dari mencari objek foto.So,tipe kamera ga' terlalu penting??ternyata penting juga,hehe.Baiklah,aku mencoba belajar dengan memilih objek yang ada di sekitar lingkungan saja.
Mawar merah di pekarangan rumah |
Bunga semak |
Lebah menghisap madu |
bunga semak di zoom |
Pagi di pantai belakang rumah.Nelayan mencari ikan |
Kamera:Nikon coolpix S3200 (digital)
Minggu, 04 Agustus 2013
Dialog Dua Hati
9 tahun yang lalu,pada masa pengantin baru dan sesudahnya lagu ini paling mewakili keromantisan itu.Aku sering menyanyikannya kepada suami karena memang isinya berisi nasihat terhadap suami maupun istri.Apalagi ketika sesudah menikah aku langsung diboyong ke tengah perkebunan sawit yang so pasti sepi....Tahun 2004 itu telah ada handphone dan aku telah punya Nokia 3315 (hafal yeee...)tapi di lokasi kami tinggal belum ada pemancar (sama aja nggak kan?).Mau membeli tape recorder pun mikir-mikir.Soalnya aliran listrik dijatah sama perusahaan karena masih mengandalkan genset.Saat itu belum tren ipod,hp yang bisa mp3 dllnya.Setidaknya bagi kami itu belum tren,bagi orang lain mungkin sudah ;p
Saat senggang atau untuk mengalahkan suara kodok di sekeliling mess,jadilah kita harus bernyanyi-nyanyi.Yang bikin kheki...aku saja yang hafal lagunya.Karena suamiku tak hobi bernyanyi dan menghafal lagu maka dia jadi pendengar saja.
Dialog Dua Hati
Duhai kekasih hati
Kugubahkan nasyid ini
'Sbagai tanda cinta suci
Dalam naungan Ilahi
Hari demi hari
Bersamamu kulewati
Dalam suka dalam duka
Dalam meniti ridho-NYA
Ikrarkan bersama
untuk tetap di jalanNYA
Bahtera rumah tangga
Teladankan rasul mulia
didik putera-puteri
Sbagai amanah Ilahi
Bekali akhlak imani
Jadikan mukmin sejati
InshaALLAH..
InshaALLAH...
InshaALLAH
Nasyid ini bisa didengarkan di Youtube,keywordnya:Dialog Dua Hati
Jumat, 02 Agustus 2013
Suatu ketika,seorang lelaki berkata pada Rasulullah bahwa dia
mencintai seorang sahabatnya.Rasulullah bertanya apakah dia telah
menyampaikana hal itu kepadanya.Lelaki itu menjawab belum,lalu
Rasulullah menyuruh orang tersebut menyampaikan cintanya pada
sahabatnya.Setelah orang tersebut menyampaikan pada
sahabatnya:Sesungguhnya aku mencintaimu karena ALLAH,sahabatnya
menjawab:"Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karenaNYA "
(Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud)
Sebuah nasyid.Syairnya selalu mengharukan bagiku.Hingga kini.Karena aku mengenalnya saat awal aku mengenal jalan dakwah ini dan orang-orang yang ada di dalamnya. Bersama mereka aku menemukan arti persaudaraan sejati.Keterikatan hati karena kecintaan pada Allah tidak terciptakan secara tiba-tiba dan direkayasa.Murni berasal dari Allah.Aku yakin itu.Saat aku merindukan mereka semua beserta semua kenangan itu,aku selalu mendengar nasyid ini dan....selalu menangis.Cengeng ya??Terserah apa mau bilang cengeng,tapi yang jelas aku selalu merindukan mereka..huuaaa....miss u ukhtiy.... dimanapun sekarang kalian berada.:'(.
U K H U W A H
Tiada kata indah seindah kata ukhuwah
Dalam sebuah jalinan persaudaraan islam
Jalinan yang abadi di sisi Tuhan
Berawal dari sebuah perkenalan
Semai tumbuh mekar berbatang serta berdahan
Berhiaskan ranting dan rerimbunan dedaunan
Berbuahkan cinta suci karena Tuhan
Damai tangguh sejuk terasa indah dipandang
Rasulullah mengajarkan tentang arti kata cinta
yang harus diungkapkan pada sahabat atau saudara
Dengan kata-kata indah
Yang terungkap dari lisan
Seindah yang terpendam di dalam kalbu
Di altar bandara Husein Sastranegara
Kutemukan kurasakan sebuah fenomena cinta
Kusadari sepenuhnya cinta adalah rahmatNYA
Yang dijaga dan dipelihara
Allah kuatkanlah serta liatkanlah
Agar cinta berbuahkan ....payung-payung perlindungan
Di hari kiamat di hari tiada ...naungan kecuali dengan izinMU
Kunantikan janjiMU
Kuberharap padaMU
Kuberada di antara 7 golongan yang KAU lindungi
Tempatkanlah diriku dudukkanlah diriku
Di atas mimbar yang terbuat dari cahayaMU
Selasa, 30 Juli 2013
Bersama tetesan hujan
Derasnya serasa gaungan semesta yang meronta
Pada ramadhan....malam ganjil di sepuluh hari terakhir
Tanyalah pada tiap tetesannya yang luruh ke bumi
Apakah ia juga menangisi ramadhan yang akan berlalu sebentar lagi?
Atau apakah itu terdengar seperti sebuah tawa bahagia?
Ibarat mendengar kabar bahagia yang menghanyutkan semua duka?
Ohh...itu sebuah bisikan dari hati kita
Apakah hujan juga menyadarkan kita akan tasbih alam yang tak pernah putus?
Pada desauan angin....pada liukan dedaunan....pada gemericik air
Diamnya dalam simpuhnya
Heningnya dalam teduhnya
Amarah ombak yang menghantam tebing
Badai yang memilin kokohnya pepohonan
Tak henti-hentinya dalam dzikirnya
Kubertanya pada titik-titik hujan yang pasrah jatuh di genangan
Apakah harus menghitung detik
Agar tak ditinggalkan lailatul qadr?
Hati kami seringkali menipu
Menghadirkan khusyu' mencari malam seribu bulan
Melenakannya sesudahnya
Hujan telah mengirimkan tetesan terakhirnya
Hening...
membawa pertanyaan yang tak terjawab
30072013.22.45
Senin, 22 Juli 2013
Kadang ada saatnya kita sejenak menjenguk ke masa lalu
Saat arah terasa samar, lika-liku kehidupan terasa gamang
Hatimu menilai perjalananmu....
Segala yang tak berarti harusnya hanya ada dalam fikiran
Padahal kemarin kau melangkah dengan segenggam harapan
Tapi kini kanan kiri seolah gerbang hutan yang terpaksa harus dimasuki
Masa lalu itu sesekali bisa meneguhkan
Bukankah saat itu engkau memimpikan?
Jejak langkahmu ingin memberi arti
Mungkin di sinilah awal jejak itu
Dari sinilah berawal perjalanan itu
Namun banyak makna yang belum kau temui dalam setiap lintasa takdirmu
my desk
moonlight in Ramadhan
Saat arah terasa samar, lika-liku kehidupan terasa gamang
Hatimu menilai perjalananmu....
Segala yang tak berarti harusnya hanya ada dalam fikiran
Padahal kemarin kau melangkah dengan segenggam harapan
Tapi kini kanan kiri seolah gerbang hutan yang terpaksa harus dimasuki
Masa lalu itu sesekali bisa meneguhkan
Bukankah saat itu engkau memimpikan?
Jejak langkahmu ingin memberi arti
Mungkin di sinilah awal jejak itu
Dari sinilah berawal perjalanan itu
Namun banyak makna yang belum kau temui dalam setiap lintasa takdirmu
my desk
moonlight in Ramadhan
Selasa, 08 Januari 2013
Jundi-ku,6 tahun
Tepat 6 tahun usia Abdurrahman Al Jundi,anak keduaku.Pertambahan usianya ini tidak saja memberikan kebahagiaan padanya tetapi juga padaku.Membuatku sejenak terkenang pada 6 tahun yang lalu.
Kehamilan kedua ini menambah kebahagiaan aku dan suamiku,karena menurut prediksi dokter via USG calon anak kami laki-laki.Terasa lengkap setelah dianugerahi anak pertama perempuan.Tetapi,setelah menjalani hari-hari yang mendebarkan,aku semakin berdebar ketika calon anakku tidak juga lahir setelah hari perkiraannya(HPL).Dalam dunia medis biasa disebut Post Term.Setelah ditunggu 14 hari tidak juga ada tanda-tanda, terpaksa tindakan yang dilakukan adalah induksi dan hanya boleh dilakukan oleh dokter kandungan.Karena tidak dalam kategori keadaan darurat,kami memutuskan dirujuk bidan ke RSIA Siti Hawa di Padang,karena di Pariaman belum ada dokter kandungan perempuan.
Pagi itu setelah memeriksa dan menjelaskan kondisi kehamilan, kandungan ku pun diinduksi. Namun,setelah ditunggu 12 jam tidak ada kemajuan sedangkan ketuban telah pecah pada jam ke 10 maka tindakan akhirnya adalah sectio.
Tak terkirakan bahagia rasanya saat melihat bayi itu di angkat dari tengah sayatan perut.Melalui kain pembatas aku menyaksikan dokter membersihkan mulutnya,menyedot cairan. Dengan tubuh yang terlihat keriput tangisan paraunya terdengar di malam tepat pukul 22.15 itu Namun saat itu dokter tidak memberikan bayiku untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD) melainkan langsung ditimbang dan dibungkus kain.Alhamdulillah,berat lahirnya 4,1 kg.
Tidak penting kenapa Jundi lahirnya melewati HPL yang kutahu adalah dia lahir dengan sehat,tak kurang suatu apapun.
Dalam pertumbuhannya Jundi pernah dirawat 2 kali di klinik karena muntaber. Selebihnya,pertumbuhan dan perkembangannya baik-baik saja.
Hingga saat ini, hhingga usianya 6 tahun sekarang ini.
Dia adalah Jundiku yang baik, yang sayang pada kedua adiknya dan kadang berantem kecil dengan kakaknya
Dia adalah Jundiku yang pintar,dalam usianya sekarang sudah bisa membaca
Dia adalah Jundiku yang cerdas,banyak bertanya dan suka membaca
Dia adalah Jundiku yang ganteng,walaupun ompong karena carries itu belum tumbuh gantinya
Dia adalah Jundiku yang cinta otomotif,karena ultah 1-5 selalu minta mobilan!
Untuk ultahnya ke 6 ini....let's see
Seluruh do'a kebaikan untukmu nak...
Jadilah Jundullah sebagaimana harapan dalam namamu...Tentaraku..
Yang cinta Allahmu,Nabimu,agamamu,keluargamu.
Semoga keberkahan Allah anugerahkan senantiasa.
Amin..
Langganan:
Postingan (Atom)
Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023
Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...
-
Perjalanan ke Rinjani ada adalah idaman di hati sejak tahun 2017 Kala itu suami mendaki kesana dan pamer foto yang semuanya indah serta men...
-
SAHABAT PENAKU,FITRI Setiap 5 Februari adalah momen penting dalam dunia persahabatanku dengan sahabat penaku Alifa Royana Fitri.Kar...
-
'Apa sih enaknya naik gunung? sudah capek naik eh... turun lagi." Itulah kesan awalku saat diajak suami naik gunung. Awal menikah ...