Tampilkan postingan dengan label curahan hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curahan hati. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Januari 2020

tanggal kelahiran

Setiap awal tahun, aku diingatkan akan tanggal-tanggal kelahiran anggota keluarga kami.Kebiasaanku ini sudah ad sejak aku duduk di sekolah menengah,saat masih tinggal di Sidikalang, kota kelahiranku. Di keluargaku sangat tahu jika aku selalu menghafal tanggal lahir ayah,mamak dan ketujuh anak mereka.
Entah mengapa,bagiku momen ulang tahun adalah momen yang harus diingat dan dimaknai sebagai kebahagiaan di satu sisi.
Bagi keluarga kami,tak pernah ada perayaan besar-besaran atau pesta ulang tahun karena ayah dan mamakku bukan tipe riweuh alias heppot,bahasa Sidikalangnya.Dan seingatku merekapun tak melarang ketika ada sepupu yang merayakan ulang tahun dengan pesta.Namun di keluarga tak pernah mengadakan dan kami anak-anaknya tak pernah memaksa merayakan juga.
Saat ayah atau mamak atau abang dan adik-adikku ulang tahun, biasanya aku yang mengingat duluan dilanjutkan dengan masak mie goreng lalu kami makan beramai-ramai.Berlanjut hingga aku kuliah di Padang,momen ulang tahun biasanya kuingat disambung dengan menelpon keluarga.
Sesudah berkeluarga,yang paling kuhafal adalah tanggal lahir suami dan anak-anakku.
Kelima anakku lahir dalam bulan yang berbeda-beda secara berurutan.Ini bukan direncanakan,hanya kebetulan.
Januari  tanggal 9 tanggal lahir Jundi
Februari tanggal 18 lahirnya Arik
Maret tanggal 11 tanggal lahir Zaki
April tanggal 23 lahir Wafa
Mei  tanggal 13 adalah kelahiran Azzam
Juni,belum ada kandidat hehe
Juli tanggal 16 lahirnya suami
Agustus tanggal 22 tanggal lahirku
Biasanya kami hanya mengingat bahwa si dia sedang ulang tahun,saling menasehati .
Waktu anak-anak masih kecil biasanya kami beli kue,tapi tanpa lilin.Kuenya kami bagi-bagi anak tetangga,nenek,paman dan keluarga lainnya,seraya minta di do'akan agar diberi kebaikan oleh Allah Swt.Tapi ketika anak-anak beranjak remaja,tidak lagi beli kue,kami hanya mengingat dan menyalami dengan sayang si dia yang berulang tahun.Di do'akan,dimohonkan keberkahan,di nasehati agar semakin baik dan shalih dan beribu do'a kebaikan lainnya yang sebenarnya telah terlantun juga setiap harinya .
Kelihatan biasa saja,tapi pasti akan membekas.Setidaknya itu yang kurasakan.Saat hari spesialku diingat akau merasa sangat diperhatikan,aku merasa istimewa dan dicintai.Apakah kalian juga begitu??
Foto pemanis:si nomor 2,
Abdurrahman AlJundi.
Ultah 9 Januari.
Foti saat kunjungan ke Padang panjang,19 Januari 2020
Lokasi:Rumah susu Padangpanjang

Sabtu, 12 Oktober 2019

pengalaman kedua

Tak terasa aku memasuki tahapan menyusun skripsi untuk  syarat menjadi sarjana di kampusku,STIT Syekh Burhanuddin Pariaman .Ini merupakan ppengalaman kedua sesudah proses skripsiku di Faperta Universitas Andalas tahun 2003.Merupakan 2 hal yang berbeda karena jenis jurusan yang kuambil juga berbeda.Dahulu sewaktu menjadi mahasiswa pertanian fokus penelitianku adalah objek sosial yaitu P3A yaitu kumpulan petani pengelola air irigasi.Untuk skripsi di jurusan Pendidikan anak usia dini tentu objeknya adalah semua hal yang terkait dengan anak.
Untuk saat ini aku masih dalam tahap menyusun BAB I hanya fokus untuk menghimpun masalah yang menurutku menarik.
Pasti beda rasanya menjadi mahasiswa dalam kondisi single dengan mahasisa beranak 5.Tapi aku merasakan semangat yang sama dengan pengalaman pertama dahulu.Sekarang motivasi terbesar adalah bagaimana bisa cepat lulus,sehingga biaya tidak memberatkan suami.hehe.
Untuksebulan ini saja sudah 3 kali aku konsultasi dengan dosen peembimbing   dan....masih banyak perbaikan untuk menemukan judul yang tepat.Yupp..
Ketika ada yang bertanya,kok menyusun skripsi masih nervous?kan udah pengalaman??Ya iyalah..jurusan aja sudah beda,sasaran perlakuan beda,metode apalagi.Selain itu,aku menyusun skripsi sudah hampir 15 tahun y.l dan selama ini otak gak dipakai untuk mikir yang berat-berat.Eh..maksudnya...jadi ibu rumah tangga pikirannya berat juga,tapi kalau mikir masalah akademik lebih berat lagi.heee..
Tapi..meskipun telah berlalu hampir 15 tahun,namun semangatku menyusun skripsi sama seperti dulu.eeaa...
ok!cukup!lanjutkan perjuanganmu fitri..
Selamat malam!

Kamis, 22 Agustus 2019

40 tahunku bersama ayah


Ayahku
Terima kasih  Allah,Engkau masih beri aku kesempatan hidup hingga usia 4o tahun hari ini.Terima kasih juga atas kesempatan memiliki seorang ayah di dunia ini selama 40 tahun kurang beberapa hari..Ayahku yang kucintai telah Engkau panggil 10 hari yang lalu.Ayahku pergi di saat untaian zikir jutaan manusia di Padang Arafah baru saja membahana.Pagi 10 Dzulhijjah  alunan takbir  mengulur ke langit mengiringi perjalanannya menuju Tuhan.Kepergiannya begitu indah.Dia baru saja menyelesaikan puasa di 9 Dzulhijjah dan melewati sakaratul maut yang begitu mudahnya.Dia pergi dengan tenang,namun kami yang ditinggalkan terkejut dan sangat kehilangan.
Kehilangan yang amat sangat,momen 40 tahun bersamanya.Ayah yang mengajarkan tentang sikap kesederhanaan,tidak berlebihan terutama terhadap harta benda,bersikap berani dan bertanggung jawab.Sepanjang ingatanku,tak pernah ayah memarahiku dengan kata-kata kasar,apalagi marah hingga main tangan.Dia meluapkan perasaannya dengan sindiran,karena ia paling tahu jika aku memiliki sifat perasa.
Ayahku mengantarku saat aku harus merantau ke Padang untuk kuliah pada tahun 1998.Ia berulang kali bertanya memastikan,apakah aku yakin kuliah jauh dari orangtua? Bagaimana kalau di Medan saja?Ayah pulang kembali sesudah memastikan aku mendapat tempat kos yang layak dan keperluan yang cukup di kota Padang,kota yang baru sekali kujejaki tanpa ada sanak saudara.Tapi aku yakin,jiwa merantau yang dimiliki ayahku mengalir di diriku sehingga perantauan adalah wadahku memupuk kemandirian.
Ayahku menangis sesudah melafazkan ijab Kabul dengan suamiku  pada hari pernikahanku. Ia menangis hingga tersedu bukan merasa bebas karena melepaskan tanggung jawab atas anak gadis tertuanya,tapi lebih kepada mengkhawatirkanku.Apakah aku akan bahagia atau sengsara?   
Cinta dan rindu seorang ayah tersimpan dalam di hati. Karena kedekatan ayahku dengan anak perempuannya tidak sepertinya orang lain yang dengan mudah bersentuhan fisik.Aku segan kepada ayahku,bukan takut.Aku segan menantang tatapan matanya,aku segan melawan kata-katanya,Namun sangat senang jika berdialog dengannya.
Jika bertelponan dengan ayahku,jangan harap akan meluncur kata-kata manja.Jika terdengar,seolah ayahku tidak betah bicara denganku.Dia hanya tak pandai berkata mesra.Nada suaranya terdengar senang dan bahagia apabila aku menelpon di hari ulang tahunnya.Mendo;akan kebaikan untuknya.Jangan Tanya tentang perasaanya,namun jika ia rindu,kapanpun ingin ke Pariaman ia akan datang. Caranya ingin mengetahui kabarku disampaikan kepada ibu atau adikku.Itupun sudah cukup bagiku.Namun aku sadari,perhatianku sebagai seorang anaklah yang sangat kurang dan terasa tak cukup.Orangtualah sumber kebahagiaan dan sumber aroma surga kita.Namun saat kehilangan barulah kita ingin melakukan semua hal yang ternyata tidak mungkin lagi.Satu hal yang mesti dan harus kulakukan,mendo’akannya tak putus-putus,agar kelak kami dipertemukan kembali di surgaNYA.Rasa  ini Allah kirimkan agar harapan bertemu kembali menjadi penguatan jiwa yang merindu.
Terima kasih Ayah..atas kasih sayangmu,atas segala nasehatmu,atas segala jerih payahmu untuk menafkahi anak-anakmu.Atas segala ilmu kehidupan yang telah engkau ajarkan selama ini.Semoga menjadi amalan yang bermanfaat bagimu.Aku bersaksi bahwa engkaulah ayah yang sangat mencintai keluarga dan berjuang sepenuh hati untuk ibu kami dan anak-anakmu.

Selamat hari lahir untukku………….Salam rindu untuk ayahku
H.Abdul Azis Angkat
Bersama untaian Al fatihah..
22 Agustus 2019.


Senin, 08 April 2019

Anak asrama

Alhamdulillah...Jundi ,anak kedua ku lulus tes masuk di MTSN Padang Panjang.Ini adalah sekolah pilihannya setelah tak berhasil lulus masuk ke SMPIT Arrisalah Padang.
Setelah si sulung yang tidak tinggal di rumah,si lajang ini juga akan merantau.
Kalau diturutn keinginanku pastinya aku ingin dekat dengan mereka ,dapat memantau sehari-hari keadaannya.Tapi aku harus menerima konsekuensi dari pola komunikasi demokratis.
Saat mereka mulai kelas 6 telah berangsur ditanya akan kemana selepas SD.Dan mereka telah pandai memilih.Karena biasa telah mendapat informasi dari sekolah atau temannya.
Pernah juga kubujuk agar bersekolah di kota kami saja tapi dia tidak mau.
Sebagai orangtua kita hanya memgarahkan,memberi saran saja.
Karena sekolah ini memang bagus,tak ad alasan untuk menghalangi keinginannya.
2 orang anak akan tinggal di asrama.Tinggal 3 orang lagi yang masih tinggal serumah.Akan semakin sepi..duh..

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...