Throwback pada tahun 1998
Aku harus hijrah ke Padang,Sumatera Barat karena qadaruLLAH mendapat kesempatan kuliah di Faperta Universitas Andalas.Daerah baru bagiku,namun kata buku dan info dari ayah mamak bahwa Padang adalah daerah islami.
Aku dipertemukan dengan saudara yang mengajakku tinggal di kontrakan bersama yang dinamai 'wisma'.
Kesan pertama aku tinggal di sana sangat baik dan berharap aku betah tinggal lama. Kami bersepuluh tinggal di 5 kamar.Rumah itu terletak di antara rumah penduduk yang dapat dikategorikan wilayah perkampungan asli penduduk. Tetangga kanan -kiri wisma ramah dan perhatian. Wisma memiliki program-program harian untuk menamba ruhiyah. Bagiku yang melaksanakan islam standar tentu hal yang bagus.Terkadang aku suka terkadang aku bosan dan terkadang aku tertekan akan program rumah disamping kegiatan kampus yang padat.
Untung para senior baik semua dan membiarkan kita mengikut secra perlahan sebisanya.Tidak memaksa. Namun aku segan pastinya
Oiya, sebagai anak baru di sana,aku tidak sendiri.Ada seorang lagi akhwat yang dari Medan namanya Desi.Dibanding aku, Desi sudah aktif di organisasi keislaman sejak di SMA. Dia baik,semangat,akrab,lucu,jilbabnya lebar namun suka bergaul. Akupun mudah membaur dengan Desi,walaupun sebagai sesama anak baru kadang ingin lebih diperhatikan senior.Biasalah yaa..
Akupun merasa bahwa aku beda dengan Desi.Selain jilbabnya yang lebar aku apalah.Jilbabku seperut saja walupun menutup dada. Kalau di kampus aku ikut mentoring agama islam, Desi sudah ikut level di atas itu. Dia sudah digabungkan ke grup yang isinya akhwat yang sudah pernah mentoring di SMA. Mereka beragam asal daerahnya.
Kehidupan pun berjalan lancar dan perlahan aku hijrah dalam hal pakaian. Celana sudah berangsur kuganti dengan rok supaya agak 'girly'.Baju ketat sudah perlahan dikurangi memakainya. Karena seiring aku tahu seperti apa syarat pakaian seorang muslimah. Kehidupan di wisma mnenyenangkan.
Namun tak sampai setahun, aku terpaksa pisah rumah dengan Desi.
Desi temanku yang semangat ikut kajian lebih mendalam akan ruhiyahnya dan berimbas pada penampilannya. Jilbabnya yang lebar tak lagi berwarna putih seperti ciri khasnya .Sekarang sudah berwarna gelap dan semakin panjang.Kala kami berbarengan berangkat ke kampus dia sering menutupi muka selain matanya dengan jilbab.
Liburan kenaikan tingkat, aku pulang ke Sidikalang.Sebulan lebih di sana ternyata ada kejadian di wisma.Saat aku kembali, Desi sudah pindah rumah.Aku kaget kenapa dia tidak pamit dan apa alasannya pindah?Perlahan aku tahu ternyata Desi sudah memutuskan pakai cadar.
Aku agak shock pastinya, bukan dengan pilihannya namun kenapa cadarnya menjadikannya terasingkan?banyak tanya di pikiranku saat itu.
Maklum,walaupun asal tinggalku Kabupaten Dairi Sumatera Utara daerah mayoritas nasrani namun perbedaan di sana bukanlah hal yang menjauhkan pergaulan. Di kota besar seperti Kota Medan banyak kita temui 'tipe'pakaian muslimah sesuai fikih yang ia fahami dan jalankan. Dari jilbab yang standar menutup dada dan bahu, bercadar/niqab,bahkan burqa yang tertutup hingga mata. Semua ada dan mudah ditemui di kampus-kampus. Di Sidikalang juga ada.Aku bertetangga dengan keluarga yang kajian Jama'ah Tabligh dimana semua anak perempuannya ber-niqab. Dan itu tidak menghalangi mereka bersosialisasi dengan sesaama muslim bahkan non-muslim. Aku pun dekat dengan mereka. Itulah perbedaan faham masing-masing yang boleh kita sebarkan pada orang dengan cara ahsan namun tidak memaksa dan tidak menjauhi jika ditolak.Bukankah begitu? itulah prinsipku pada masa itu sebagai anak baru tinggal di wisma. Dengan perbedaan agama saja kita bisa hidup berdampingan kenapa dengan saudara seiman hanya karena masalah pilihan pakaian?Apalagi ini di Padang lho..yang masyarakatnya mayoritas islam. Kenapa tidak bisa menerima?
Seingatku,aku pernah protes tapi lebih sering protes dalam diam. Namun kecewaku lebih kepada temanku Desi tidak tinggal dengan kami lagi.Dia pindah ke wisma yang sama kajian dengannya.
Perlahan aku memahami alasan para akhwat seniorku. Karena di Sumbar ini dahulunya pernah terjadi kejadian yang mencoreng citra orang bercadar sehingga dianggap sesat. Ditambah lagi rumah wisma kami di tengah warga yang masih trauma kejadian itu dan protes. Akhwat memikirkan bagaimana efek tidak sampai meluas. Di wisma pun sudah mulai tampak beda dia dengan pola akhwat wisma.Aku tak tahu persis kejadian apa itu namun tak kurang tak lebih masalah fikih yang berbeda.
sebagai anak baru yang banyak tanya akupun berusaha tak memperdulikannya lagi.
Namun di kampus aku masih ketemu Desi karena kami sering kuliah di kelas bersebelahan. Bagiku itu lah drama dan realita yang terpaksa kualami sehingga menimbulkan tanya dan memberi pemahaman baru. Masalah mau melaksanakan yang mana ya tergantung pemahaman dan keyakinan kita.
Akhir pertemuanku dengan Desi ternyata terlalu cepat terjadi. Desi memutuskan berhenti kuliah dan pulang kampung ke Pangkalan Susu,kampung halamannya. Dan sampai kini aku tak pernah bertemu,kucari akunnya di facebook namun tak kunjung bertemu. Suara dan ketawa Desi masih terngiang di telingaku.
semoga suatu saat aku bisa ketemu Dessy Wahyu Diana.
Tampilkan postingan dengan label peristiwa untuk dikenang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peristiwa untuk dikenang. Tampilkan semua postingan
Senin, 01 Juni 2020
Sabtu, 16 Mei 2020
Menuju New Normal
Setelah hampir 3 bulan 'mengurung ' rakyatnya dalam isolasi atau karantina rumah,akhirnya pemerintah mulai menyerah dan kembali membuat bingung.
Sang Presiden yang diduga tidak tegas mengeluarkan peraturan plin-plan dan membingungkan.Pemerintah pun bingung.Apalagi rakyatnya ya??
Presiden bilang A, menteri ini bilang B, Presiden mengklarifikasi pernyataan yang diucapkan sendiri.
Masyarakat diperintahkan patuh tidak mudik.Tak lama sesudah itu jalur tranportasi udara dibuka.Bandara penuh,masyarakat 'merasa'sudah boleh bepergian.Sebagian merasa dikhianati saat disuruh mengisolasi diri sendiri namun orang lain ternyata ramai di jalanan
Tak sampai menunggu 3 bulan sampai batas bantuan sosial atau BLT diturunkan,pemerintah pun memutuskan untuk ;berdamai 'dengan Covid-19.katanya virus ini tak mungin hilang dari muka bumi maka kita menerima hidup berdampingan dengan virus ini dan menganggapnya sama seperti virus influenza,AIDS dan lain-lainnya.Akan diberlakukan New Normal yang berarti kita tetap menjalani hidup seperti biasanya namun dengan menerapkan perilaku hidup sehat.
Memang kita tidak boleh kagetan tinggal di negara +62 ini.Karena negara yang besar jadi pemimpin sekarang kurang punya data yang cepat tentang rakyatnya.
Kami juga sudah baca kalau Corona ini sama seperti virus lainnya pak pemerentah..tapi yang membuat takut kan pemerintah juga.Kita digambarkan penularan virus ini cepat dan massive,maka jagalah orang berimun rendah dan penyakit bawaan.Anggap diri sendiri pembawa virus dan pikirkan agar tidak menularkan ke orang lain.Situasi yang diberitakan pun sungguh mengerikan.Bagi yang membaca berita tentu jadi takut.Kecuali masyarakat yang cuek dan tetap cuek apapun yang terjadi.
Sekarang supaya imun kita tidak turun, ikuti ajalah anjuran itu.Berpositif thinking aja bahwa itu demi keselamatan kita.Karena situasi pandemi ini sering berubah maka peraturan pemerintah pun mudah berubah untuk menyesuaikan.Banyak-banyak saja berdo'a dan ingat untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Sang Presiden yang diduga tidak tegas mengeluarkan peraturan plin-plan dan membingungkan.Pemerintah pun bingung.Apalagi rakyatnya ya??
Presiden bilang A, menteri ini bilang B, Presiden mengklarifikasi pernyataan yang diucapkan sendiri.
Masyarakat diperintahkan patuh tidak mudik.Tak lama sesudah itu jalur tranportasi udara dibuka.Bandara penuh,masyarakat 'merasa'sudah boleh bepergian.Sebagian merasa dikhianati saat disuruh mengisolasi diri sendiri namun orang lain ternyata ramai di jalanan
Tak sampai menunggu 3 bulan sampai batas bantuan sosial atau BLT diturunkan,pemerintah pun memutuskan untuk ;berdamai 'dengan Covid-19.katanya virus ini tak mungin hilang dari muka bumi maka kita menerima hidup berdampingan dengan virus ini dan menganggapnya sama seperti virus influenza,AIDS dan lain-lainnya.Akan diberlakukan New Normal yang berarti kita tetap menjalani hidup seperti biasanya namun dengan menerapkan perilaku hidup sehat.
Memang kita tidak boleh kagetan tinggal di negara +62 ini.Karena negara yang besar jadi pemimpin sekarang kurang punya data yang cepat tentang rakyatnya.
Kami juga sudah baca kalau Corona ini sama seperti virus lainnya pak pemerentah..tapi yang membuat takut kan pemerintah juga.Kita digambarkan penularan virus ini cepat dan massive,maka jagalah orang berimun rendah dan penyakit bawaan.Anggap diri sendiri pembawa virus dan pikirkan agar tidak menularkan ke orang lain.Situasi yang diberitakan pun sungguh mengerikan.Bagi yang membaca berita tentu jadi takut.Kecuali masyarakat yang cuek dan tetap cuek apapun yang terjadi.
Sekarang supaya imun kita tidak turun, ikuti ajalah anjuran itu.Berpositif thinking aja bahwa itu demi keselamatan kita.Karena situasi pandemi ini sering berubah maka peraturan pemerintah pun mudah berubah untuk menyesuaikan.Banyak-banyak saja berdo'a dan ingat untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Rabu, 15 April 2020
Masa isolasi mandiri
Sudah
hampir 3 pekan masa karantina ini kami lalui.Masih belum tahu kapan himbauan
ini dicabut oleh para pemuka negeri ini. Sebagai rakyat, kami hanya berperan
menjalani sesuai yang kami juga patuhi. Berbicara tentang virus Corona dan
segala hal nya tentu lebih dipahami oleh ahli virology, misalnya. Segala sesuatu
yang terjadi ini sudah dibahas, diperkirakan demi memutus rantai penyebaran
Covid-19 lebih meluas.
Wabah ini mewajibkan semua warga untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing. Di antara yang patuh,banyak juga warga yang tidak peduli. Sepertinya karena cuek, kurang informasi atau tidak peduli. Di luar sana masih banyak yang belum memakai masker seperti anjuran.Daripada pusing melihat orang yang tidak patuh, mending kita cari aman saja. menetap di rumah dan hindari keluar jika tidak perlu sekali.
Besok, Rabu, 22 April 2020 pemerintah Sumatera Barat akan memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).Dilihat dari edaran yang ada di media, pelaksanaannya tidak jauh beda dengan yang sudah dilakukan 3 pekan ini tapi mungkin memperkuat dasar pelaksanaan saja. Di samping itu pemerintah akan menanggung bantuan untuk warga yang kekurangan. bantuan yang diberikan berbentuk sembako dan juga uang untuk bertahan hidup selama beberapa bulan ke depan.
Kondisi ini dirasakan semua lapisan masyarakat. Yang pegawai juga dipotong beberapa tunjangannya. Pejabat selain dipangkas gaji juga beberapa biaya di smaping itu.Tidak ada yang diuntungkan dengan wabah ini.Semua merasakan beratnya cobaan ini. Yang biasanya menerima gaji harus bersyukur juga masih ada uang tetap,walaupun berkurang.Pengusaha juga kehilangan pendapatan akibat warga bertahan di rumah. Pengusaha pun harus menanggung biaya operasional usaha dan pegawainya.
Aah...memang sebaiknya tidak sering-sering buka media sosial kalau tidak ingin terpuruk sedih.Aku yang memang tidak punya penghasilan sendiri juga harus menyabarkan diri. Kami yang bergantung pada gaji suami, yang juga dipotong partai untuk bantuan covid. Keperluan terpaksa memakai tabungan yang ada, karena di samping biaya hidup rumah tangga kami juga menjadi tempat pengaduan beberapa kenalan dan relasi yang minta dibantu sebisanya.
Ala kulli hal....di tengah kesedihan ini Allah ingin menunjukkan hikmah untuk kita semua.Jangan terlalu larut dalam kegembiraan karena semua ada batasnya. Seperti pesan mamak ku dalam telepon, ini saatnya kita ingat untuk bersyukur, bersabar, tidak lupa diri, membantu sesama, menyadari tujuan hidup kita. Betul juga, siapa yang akan menyangka bahwa di tengah segala rencana kita ada kejadian ini.Kita merancang tahun ini akan pulang kampung , berziarah ke makam ayah, tahun ini rencana akan wisuda, tahun ini akan mulai mendirikan bangunan PAUD ku. Semua terhenti tanpa tahu kapan akan normal kembali. Jika difikirkan sekarang percuma juga karena wabah ini belum tau juga kapan berakhirnya.
Tapi...ramadhan ini semoga menjadi hiburan hati muslim yang sedang resah. Ramadhan ini kita di suruh untuk tidak memikirkan rencana muluk-muluk dulu. Kita mungkin tidak memikirkan baju baru,karena shalat ied di lapangan, kunjungan rumah lebaran,takbiran di tiadakan. Kita mungkin juga tidak terlalu memikirkan kue karena silaturahmi cukup via video saja? Saat ini kita diingatkan untuk ingat mati dan fokus bersandar kepadaNYA. Semoga kita semua sehat dan menjalani ramadhan dengan lancar,hingga masih merasakan takbiran di 1 syawal nanti.
AAmiin..Yaa Rabbal 'Alamiin..
Rabu, 18 Maret 2020
Sekolah Dari Rumah
Wabah Corona yang semakin memakan korban, harus diputus penyebarannya dengan mengurangi intensitas berkumpulnya banyak orang. Dibutuhkan sekitar 14 hari untuk kita 'perang' supaya virus mutan tersebut tidak meluas melalui inang baru.
Setelah di DKI Jakarta,menyusul beberapa daerah memberlakukan 'Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah' seperti instruksi Presiden Jokowi.
Karena lockdown negara dirasa belum bisa dilaksanakan, presiden memilih menyerahkan kebijakan kepada kepala daerah. Dan beliau juga menekankan pentingnya Social Distancing alias jaga jarak,tak ada kontak fisik dan aware akan kebersihan.
Sumatera Barat pun demikian.Senin, 16 Maret 2020 saat kepala daerah rapat dengan gubernur,tak ada keputusan memindahkan sekolah ke rumah karena 'katanya' belum ada korban meninggal dan positif terkena virus tersebut.
Hadeeuuh...di saat rakyat sudah panik karena info terkini, kebijakan kepala daerah sangat ditunggu-tunggu.
Walikota Padang sudah mengumumkan kemarin sore. Sebelumnya beberapa kabupaten di Sumbar termasuk kabupaten 50 Kota, Bukittinggi, dan hari ini (Kamis, 19 Maret) Padang panjang juga membuat kebijakan tersebut.
Apa kesiapan kita terutama sebagai orangtua menyambut anak-anak di rumah?
Status teman Facebook di DKI yang sudah 4 hari ini mendampingi anak belajar sudah mulai kelabakan.Apalagi jika ada 3 anak di rumah. Tugas dari guru disampaikan di grup sekolah,direkam,dipantau dan dilaporkan tiap waktu.
Anak berebut hape, ortu memastikan tugas anak selesai.Bagaimana jika ortu bekerja?bagaimana jika di rumah tidak ada orang yang mendampingi anak?alamat rencana belajar di rumah tidak maksimal.Anak akhirnya bermain, menonton tv,main game.Tapi jalan ini mesti dijalani hingga wabah ini berlalu.Amannya ,daripada berbaur di keramaian (termasuk sekolah) tak apalah di rumah memaksimalkan 'family time'.
semoga rakyat Indonesia kuat dan sehat, para guru sabar dan sehat, orangtua tabah dan sehat.Tidak ada yang senang dengan kondisi ini, ia cobaan bagi kita semua untuk kita ambil pelajaran.
Wafa yang di ringgal di asrama Perguruan Arrisalah Padang tidak mungkin pulang ke Pariaman, karena kompleks sekolahnya sudah di lockdown.
Jundi yang kemarin sore baru pulang ke asrama karena diliburkan 3 hari untuk UAMBK, akan balik lagi ke Pariaman karena tadi Padangpanjang pun meliburkan aktivitas sekolah. Anak asrama MTsn Padangpanjang juga dipulangkan kembali.
Di rumah ada 3 anak yang akan didampingi juga.Tapi, sejauh ini Kota Pariaman masih harus sekolah?bagaimana pak walikota,kapan kita libur juga?
Selasa, 17 Maret 2020
covid -19
Sudah seminggu ini rakyat Indonesia tercinta dibuat was-was,panik dan khawatir.Pasalnya adalah pasca diumumkannya bahwa telah ada pasien positif, suspect , dan gejala terkena virus Corona versi terbaru yang dapat menyebabkan kematian.
Sebenarnya sudah sejak bulan Desember tahun 2019 kita sudah dikejutkan berita banyaknya korban akibat wabah ini di daerah Wuhan (setingkat provinsi) Negeri Tiongkok sana. Dampak sudah diduga akan menyebar ke Indonesia karena ia ditularkan melalui percikan ludah,kontak fisik antar orang dan turik domestik dan luar negeri masih bebas di zona pariwisata di Indonesia.Malah yang paling terasa heboh di Sumatera Barat saat seratusan turis China datang berwisata ke sini di tengah kabar yang mengkhawatirkan.Masyarakat protes tapi ya..tinggal protes,para turis yang dikhawatirkan membawa virus sempat berlibur di Sumbar selama seminggu sebelum dipulangkan.
Upaya pemerintah kita bisa dikatakn lamban dan kurang tanggap.Indonesia dikatakan negara santuy,bahkan para menteri memberi statement seolah perkara virus ini remeh.Mungkin maksudnya agar kita tidak khawatir berlebihan tapi membuat self awareness kita rendah.
Di media sosial masyarakat sudah capek bersorak,agar pemerintah membatasi penerbangan luar negeri,pemerintah malah memberi diskon pariwisata.sedangkan negara lain sudah bersiap dengan segala tindakannya ,kita masih belum ada progres di sisi si virus yang kasat mata itu bergerak bebas.
Hingga awal Maret 2020, Presiden Jokowi baru berani mengumumkan ada dua orang warga Depok yang dirawat sebagai pasien supect Corona dan disusul seminggu hingga kini bertambah hingga 172 orang.Tidak mungkin mendadak bertambah kan? kemungkinan virus ini sudah menyebar tapi kita lambat menanggapinya.Entah pemerintah khawatir terjadi chaos atau apalah.Namun bisa jadi, soalnya paska pengumuman itu Jakarya dan sekitarnya dilanda kepanikan.warga menyerbu supermarket memborong masker,makanan ,pamper dll
Di medsos masyarakat mendesak agar pemerintah memberlakukan Lockdown meminimkankan peluang penyebaran virus.Tapi 2 hari yang lalu presiden hanya menginstruksikan membentuk satgas dan menyerahkan penannganan situasi daerah kepada kepala daerah.
Jika kita membuka medsos,wajar saja kit semakin khawatir karen info korban positif maupun terduga semakin banyak dan menyebar lokasinya.
Di DKI,Solo,Jabar,kepala daerahnya sudah meliburkan warganya dari sekolah atau kantor dan memindahkan segala aktivitas ke rumah.Untuk meminimkan kontak fisik antar manusia yang tak terpantau.
Di tengah kecemasan ini,kita tetap berupaya menjaga kesehatan,berdo'a agar musibah ini Allah jauhkan dan kami diberi keselamatan.
Maret,tanggal 17,Selasa
Selasa, 21 Januari 2020
GPS oh..GPS
Kemajuan jaman memang memberikan kita banyak kemudahan.Inovasi dan kreatifitas dalam segala bidang terkadang membuat kita terkagum-kagum .Namun jangan salah,rasa kagum kita terkadang membuat kita merasa bodoh juga.Kenapa demikian?
Salah satu penemuan yang mempermudah kita adalah GPS atau Global Positioning System.Pemandu arah ini sudah lazim digunakan manusia terutama yang berkendara.
Tapi dibalik kemudahan tersebut,kita sering dibuat bingung lalu akhirnya tertawa.
Pengalaman menggunakan GPS sudah sering kami gunakan saat berkendara terutama menjelajah daerah baru.Tapi pengalaman yang paling horor kurasakan saat kami berlibur sekeluarga ke Kota Sawahlunto,awal bulan lalu.
Rute via sudah kami lewati saat perjalanan pergi ke Sawahlunto.Tujuan selanjutnya adalah Bukittinggi..karena rute tadi terasa jauh kami cari opsi lain.
Berdasarkan 'saran ' dari google map,katanya kami sebaiknya mengambil rute Kota Batusangkar ->Baso->Bukittinggi.Okelah,kami pilih itu.Akhirnya kami dipandu oleh seseembak alias suara dari aplikasi itu.
Sampai Batusangkar,situasi aman terkendali.Hari sudah menjelang maghrib, hujan pun turun dengan lebatnya.Jalan lurus Tabek Patah Tanah Datar kami lewati diiringi sore yang semakin meremang.
Hingga maps memandu kami menyuruh belok kiri ke arah Bukittinggi.Kami ikuti hingga dua kali simpang.
Hingga kami tersadar,kenapa memasuki jalan kecil?mungkin bisa dikatakan itu jalan perkampungan.Kami ikuti saja..tapi sudah mulai bertanya-tanya .Hari semakin gelap,dan kami melewati jalan kecil yang hanya bisa dilewati satu mobil ukuran besar.Sebelah kiri kami sudah menjulang hutan membuat kami tersadar mungkin kami salah jalan.Rumah pun hanya terlihat satu dua,selebihnya hanya kegelpan.Tapi pemandu maps tetap diam.hehe..dia tidak tau kami mulai cemas.
Hingga kami menemui jalan dengan bekas longsoran tebing yang hampir menutupi jalan.Aku yang semakin ketar-ketir menyarankan suami yang menyetir agar bertanya ke penduduk sekitar.Karena melihat sang navigator sudah buntu,akhirnya ia turun saat menemukan sebuah warung.Aku dan anak-anakku menanti sambil berharap.Dia pun datang dengan wajah sumringah.Memang ternyata jalan itu menuju Baso,Bukittinggi.
Kami lanjutkan perjalanan dengan hati masih berharal lepas dari kegelapan ini.
Alhamdulillah,tak sampai sepuluh menit perjalanan kami pun tiba di jalan raya Bukittinggi-Payakumbuh tepatnya di Baso.
Ooh. Ternyata si google memberi solusi jalan yang singkat,namun penuh resiko.
Yang paling merasa lega tentu saja diriku.Sudah terbayang bagaimana nasib kami di situasi seperti tadi.Dalam musim hujan seperti itu,bagaimana kalau tebing itu longsor ,sedangkan kami tak tau sedang berada dimana?
Terlebih lagi sebelumnya kami mendengar bencana longsor di beberapa daerah termasuk di Baso itu
Namun kami masih diberi Allah kesempatan bersyukur karena tadi sempat khawatir dan harap-harap cemas.
Semoga bisa dijadikan pelajaran ke depannya.
Selasa, 22 Oktober 2019
Pengalaman di Sekolah Galenia
Sekolah rasa rumah,itu kesan pertamaku terhadap sekolah ini.Bangunannya luas dan di setting sangat 'homey'.Hari pertama magang,aku dan temanku sari hadir sebelum jam 7 ke lokasi.Jadwal kehadiran guru jam 7 .00 pagi dan langsung mengisi daftar hadir di finger print.Kami melihat langsung anak diantar orangtua ke kelas masing-masing.Tiap anak tampak sudah familiar dan tidak ada 'drama'.Walaupun ada beberapa anak yang datang dengan ekspresi muram,langsung disambut guru dengan penyambutan ramah.
Kebetulan aku ditempatkan di kelas PG besar (playgroup)usia 3-4 tahun sebanyak 16 anak dengan 3 orang guru.
Sebagai guru magang..ya..tentu aku melebur langsung dong.okeee..kita lihat foto-foto aja yaaa...
Kebetulan aku ditempatkan di kelas PG besar (playgroup)usia 3-4 tahun sebanyak 16 anak dengan 3 orang guru.
Sebagai guru magang..ya..tentu aku melebur langsung dong.okeee..kita lihat foto-foto aja yaaa...
Pengalaman magang ke Paud di Kota Bandung
Saat pertama menjadi seorang pengelola lembaga pendidikan Paud,satu keinginan yang sangat ingin kucapai adalah merasa kan pengalaman magang ke sebuah sekolah yang bagus.Maklum,terjunnya aku mengelola paud adalah sebuah pengalaman baru dan belum ad basis ilmu yang memadai.Pengalaman mengasuh empat orang anak memang pengalaman besar, tapi belum ada ilmu khusus metode mengajar kelas dengan struktur kurikulum yang lengkap.
Alhamdulilah ada kesempatan yang didatangkan Allah kepadaku.Niat mengikuti magang ke sekolah yang kuimpikan di Kota Padang ternyata Allah kabulkan aku ke Kota Bandung.
20Oktober 2019,bersama 7 rekan seprofesi,kami berangkat ke Bandung untuk menjalani magang selama seminggu,aku akan share apa saja yang kudapatkan selama di sini.
Hari pertama yaitu Senin,21/10/2019,kami ke Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk serah terima dengan pihak disdik di sini.
Alhamdulilah ada kesempatan yang didatangkan Allah kepadaku.Niat mengikuti magang ke sekolah yang kuimpikan di Kota Padang ternyata Allah kabulkan aku ke Kota Bandung.
20Oktober 2019,bersama 7 rekan seprofesi,kami berangkat ke Bandung untuk menjalani magang selama seminggu,aku akan share apa saja yang kudapatkan selama di sini.
Hari pertama yaitu Senin,21/10/2019,kami ke Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk serah terima dengan pihak disdik di sini.
Kamis, 13 Juni 2019
Mereka mendiami hati
Beberapa kejadian
dalam ramdhan 1440 ini membuat baper (terbawa perasaan,kata orang sekarang).Terkait
dengan kehilangan sebuah jiwa dari orang tersayang dan bagaimana mereka tetap
hidup di hati orang lain bahkan secara mendalam.
Wafatnya ustad Arifin
Ilham pada bulan ramadhan yang mulia,setelah menderita sakit yang cukup berat
dan dirawat pada waktu yang lama juga.Meninggalnya beliau menyisakan kesedihan
pada keluarganya dan umat islam karena al ustad selama ini terkenal dengan jama’ah
zikirnya serta dakwahnya melalui mesjid adzdzikra.Di media sosial IG aku
mengikuti perkembangan beliau dari semnjak sakit hingga meninggalnya.Sampai
kini pun,postingan anak-anak dan istrinya masih mengenang beliau.Ustad Arifin
Ilham dikenal memiliki 3 orang istri namun anak-anaknya sangat menghormati dan
mencintai beliau.Mereka terlihat pernah mendapatkan kasih sayang dan pengajaran
penuh dari ayahnya membuat sang ayah sangat dirindukan.Poligami yang beliau jalankan
jauh dari kesan kekacauan,terlihat dari akurnya istri dan anak-anak beliau.
Hikmah yang bisa
kuambil,tanamkanlah kasih sayang,cinta tanpa pamrih maka kelak engkau akan
menuai cinta yang tak berujung dari orang yang kau sayang.Letupan cinta yang
kita sebakan hendaknya diutamakan bagi orang terdekat yaitu keluarga dan cinta
kasih itu harus karena Allah,agar kekal selamanya.Walaupun seseorang telah
meninggal ,namun dia tetap terkenang di dalam hati.
Kedua,meninggalnya
mantan ibu negara Ani Yudhoyono pada minggu terakhir ramadhan.Beliau juga telah
menderita sakit cukup lama dan di rawat di Rumah sakit terbaik di singapura.Namun
semangat beliau yang tinggi untuk sembuh,ternyata tak diiringi dengan
fisiknya,sehingga beliau drop untuk kesekian kalinya dan akhirnya kembali ke
pangkuan Tuhannya.Dari instagram keluarganya aku mengikuti info terbaru dan
melihat bagaimana kekuatan sebuah keluarga yang telah beliau ukir semasa
hidupnya.Kesetian suaminya ,Bapak Susilo bambang Yudhoyono mendampingi semasa
sakit bu Ani dan kecintaan anak,menantu,cucunya terhadapnya memberi kesan
manis.Banyak yang menangis saat menyaksikan penyelenggaraan jenazahnya,tak
sadar berurai air mata apalagi melihat raut sedih yang mendalam dari
keluarganya.Sosok bu Ani terkena tegas namun ternyata sangat dicintai.
Hikmah yang bisa
kuambil,terlepas dari kepribadian beliau di luar sana,beliau sangat concern dan
meluapkan kasih sayang pada keluarganya dengan segenap cinta sebagai ibu.Aku
ingin seperti itu juga,mendiami hati suami,anak-anakku dan keluarga besarku
serta orang terdekatku walaupun hingga saat aku telah tiada.Karena dengan diingat
semoga mereka tidak sekedar mengenang namun juga mendo’akan kita.
Aku teringat kisah
dalam buku ‘Ayah..’oleh Irfan Hamka,bagaimana buya HAMKA saat kematiannya
membuat banyak orang kehilangan,dan hingga kini ia tetap abadi dalam kisah dan karya
bukunya.Dalam buku Irfan Hamka,ia tidak saja menceritakan sosok ayahnya tapi ia
juga menyertakan kisah umi/ibunya yang memiliki kepribadian yang kuat.Ibu yang
telah mendampingi Buya sejak masa peperangan,awal kemerdekaan,saat mengisi
kemerdakaan dimana buya pernah dimasukkan ke sel tahanan karena dicurigai
berbuat makar.Sosok ibu dengan 10 anaknya itu mampu tampil dengan tegar,sebagai
perisai dan melindungi semua anak dengan sayapnya yang hanya separuh.
Sosok umi di mata
buya Hamka juga membuatku tak sadar meneteskan air mata.Umi meninggal karena
sakit di saat ia mendampingi buya di usia senja.setela ia meninggal mendahului
buya,ada saat-saat buya sering merindukan belahan jiwanya itu.Kesaksian
anak-anaknya,saat buya merindukan umi,buya akan mengambil Al-qur’an dan mengaji.Ketika
ditanya kenapa ia mengaji,buya menjawab:untuk mengalihkan kerinduan pada orang
yang telah mendahului pergi.Ia tidak ingin,kecintaannya yang begitu besar
kepada umi akan mengalahkan cintanya kepada ALLAH SWT.Buya menyadari itu,cinta
kepada Allah adalah bingkai besar cintanya kepada istrinya.
Inilah kisah istri
yang memiliki karakter kuat menurutku.Mendampingi suami di saat situasi apapun.Cinta
tanpa syarat akan selalu abadi.Namun menurutku tak sebanding dengan kisah cinta abadi Rasulullah,karena
dengan membacanya saja aku selalu baper habis....hiks.Walaupun Ibunda para
muslimah Sitti Khadijah telah tiada,Rasulullah selalu mengenangnya,pergi ke
makamnya hingga membuat istrinya yang lain cemburu.Apa jawab Rasulullah,:Demi
Allah,aku tidak pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah.ia
yang beriman kepadaku ketika semua orang ingkar,ia yang mempercayaiku ketika
semua orang mendustakanku, ia yang memberi seluruh harta pada saat semua orang
enggan memberi.Dan darinya aku memperoleh keturunan-sesuatu yang tidak
kuperoleh dari istri-istriku yang lain (HR.Ahmad)-dari buku ‘KHADIJAH,The true
love of Muhammad SAW,Abdul Mun’im Muhammad.
Kenapa seseorang
sangat memberi kesan baik pada keluarga,teman dan orang banyak?karena dia telah
membuat dirinya memberi kemanfaatan ,menebar budi kebaikan dan memiliki akhlak
yang mulia. Orang akan mudah mengingat kebaikan dan kejahatan.Tergantung kita
memilih memperbanyak amalan yang mana...yang baik atau yang buruk.Itu masih
tentang amalan hablumminannaas,belum lagi hubungan dengan
ALLAH/hablumminALLAH.Allah berjanji,sayangilah penduudk bumi makan penduduk
langit akan lebih menyanyangimu.Allah telah tunjukkan itu terhampar di depan kita.Tanpa kita mendapat
imbalan di dunia pun Allah akan tunjukkan kelak saat kita meninggalkan dunia
ini.Apakah dikenang sebagai orang baik atau orang jahat.
Selasa, 28 Mei 2019
Ramadhan sambil Kukerta
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Kutuliskan ini saat Ramadhan 1440 telah memasuki hari ke 23.
Pagi subuh ini adalah saat yang syahdu dan tenang.
Kebiasaan ramadhan memberikan suatu kesan bahwa ramadhan memang beda.Karena sepagi ini biasanya orang-orang melanjutkan tidurnya ba'da sahur.Begitupun aku biasanya.hihi..walaupun katanya tidk bagus untuk kesehatan...tapi ya ngantuk mau bagaimana lagi?*jujur ini jawaban ngeles he..
Karena bagiku tak ada waktu untuk tidur siang.Mnjelang zuhur aku sudah disibukkan dengan aktifitas rumah tangga karena siang aku harus bergegas ke lokasi Kukerta(Kuliah Kerja Nyata) di nagari Koto tinggi Kecaatan Enam Lingkung kabupaten Padang Pariaman yang lokasinya berjarak sekitar 15 km dari rumahku.Sebagai mahasiswa yang mengambil kelas regular..aku wajib mengikuti Kukerta atau KKN ini.Walaupun saat s1 di Fakultas Pertanian Universitas Andalas aku sudah melaluinya..untuk sekarang ini aku niatkan tidak saja untuk nilai namun memang murni pengabdian.
Kampusku di STIT Syekh Burhanuddin memang rutin mengadakan Kukerta bagi mahasiswanya di bulan Ramadhan.Sehingga kegiatan yang diangkatkan tak lepas dari kegiatan keislaman.Kan peluang besar untuk beramal.
Kukerta kami dimulai seminggu sebelum ramadhan dan akan berakhir 5 hari menjelang Syawal.Kegiatan yang dilakukan tak lain adalah Tadarus,tarawih,Safari ramadhan,mengajar mengaji anak TPA,prgram hafalan Al-qur'an/tahfizh ,buka bersama,MTQ dan yang lainnya.
Aku tak merasa kegiatan Kukerta ini sia-sia karena aku yakini Ramadhan pasti membawa berkah dan semoga dengan mengikuti kegiatan yang tersebut di atas,makna ramadhan yang kurasakan memberi kesan mendalam bagi diri ini.
Kutuliskan ini saat Ramadhan 1440 telah memasuki hari ke 23.
Pagi subuh ini adalah saat yang syahdu dan tenang.
Kebiasaan ramadhan memberikan suatu kesan bahwa ramadhan memang beda.Karena sepagi ini biasanya orang-orang melanjutkan tidurnya ba'da sahur.Begitupun aku biasanya.hihi..walaupun katanya tidk bagus untuk kesehatan...tapi ya ngantuk mau bagaimana lagi?*jujur ini jawaban ngeles he..
Karena bagiku tak ada waktu untuk tidur siang.Mnjelang zuhur aku sudah disibukkan dengan aktifitas rumah tangga karena siang aku harus bergegas ke lokasi Kukerta(Kuliah Kerja Nyata) di nagari Koto tinggi Kecaatan Enam Lingkung kabupaten Padang Pariaman yang lokasinya berjarak sekitar 15 km dari rumahku.Sebagai mahasiswa yang mengambil kelas regular..aku wajib mengikuti Kukerta atau KKN ini.Walaupun saat s1 di Fakultas Pertanian Universitas Andalas aku sudah melaluinya..untuk sekarang ini aku niatkan tidak saja untuk nilai namun memang murni pengabdian.
Kampusku di STIT Syekh Burhanuddin memang rutin mengadakan Kukerta bagi mahasiswanya di bulan Ramadhan.Sehingga kegiatan yang diangkatkan tak lepas dari kegiatan keislaman.Kan peluang besar untuk beramal.
Kukerta kami dimulai seminggu sebelum ramadhan dan akan berakhir 5 hari menjelang Syawal.Kegiatan yang dilakukan tak lain adalah Tadarus,tarawih,Safari ramadhan,mengajar mengaji anak TPA,prgram hafalan Al-qur'an/tahfizh ,buka bersama,MTQ dan yang lainnya.
Aku tak merasa kegiatan Kukerta ini sia-sia karena aku yakini Ramadhan pasti membawa berkah dan semoga dengan mengikuti kegiatan yang tersebut di atas,makna ramadhan yang kurasakan memberi kesan mendalam bagi diri ini.
Jumat, 12 April 2019
Indonesia menuju presiden baru
Saat ini 12 April 2019,setidaknya seperti itulah yang ditampakkan kalenderku.Dan hari ini adalah H Minus 4 menjelang perhelatan Pemilihan Anggota Legislatif (pileg) dan Pemilihan Presiden (pilpres) di Indonesia. Rabu,17 April nanti perdana dilaksanakannya pemilihan pimpanan eksekutif dan anggota legislatif.Suasana jelas berbeda dari 5 tahun sebelumnya yang kedua pemilihan ini dilaksanakan secara terpisah.Suasana politik pun terasa panas seiring masyarakat semakin aktif dalam media sosial dan zaman yang telah membawa semua informasi terpampang di depan mata.Yah...era keterbukaan seperti ini semua dapat terjadi.Informasi yang kita lihat,kita baca mungkin saja benar dan tidak benar.Karena semua orang bebas membuat tulisan,berita,opini dari sudut pandangnya yang beragam.Dibutuhkan kebijaksanaan dan kelapangan hati dan pikiran dalam menelaah informasi.Jika ingin mengkonfirmasi sebuah berita,baiknya mencari sumber terpercaya.
Zaman sekarang,media pun bisa membawa persepsi pembacanya ke arah yang dinginkan pewarta.Media yang netral masih ada semakin sulit terlihat.Netralnya sebuah media dapat dilihat dari caranya menyampaikan berita secara berimbang.Maraknya media yang baru muncul adalah tantangan tersendiri bagi media lawas untuk tetap bertahan.Disini terkadang idealisme tertantang.
Untuk dapat memiliki kebijaksanaan dalam menelaah berita,para pembaca pun harus banyak membaca sumber yang berbeda.Sehingga dapat menarik kesimpulan dan mencari kebenaran.
Banyaknya hoaks yang beredar di masyarakat dan media sosial munculnya disebabkan karena kurang bijaknya menelan suatu berita.Seringkali kita membaca suatu berita dan tersulut emosi padahal info tersebut belum valid dan mentah.
Menjelang pilpre dan pileg ini juga hal tersebut terjadi.Pilihan seseorang tidak lagi menjadi rahasinya di bilik suara.Semua orang dapat mengatakan ia memilih si A atau si B.Dan tak jarang dalam membela pilihannya terseret ke dalam putaran debat dengan orang yang berbeda pilihan .Debat tak akan habis-habisnya bagi seorang pendukung fanatik atau garis keras.debat hanya akan menguras energi kita.
Marilah kita menentukan pilihan dan membela pilihan kita tanpa menjatuhkan lawan dengan kampanye gelap (Black Campaign) karena menjurus kepada fitnah,hoaks dan semacamnya.kalau kampanye negatif (Negative campaign) masih diperbolehkan,karena memaparkan berita prestasi negatif namun benar adanya.
Jika ingin calon pilihan kita menang,kampanyekanlah kelebihannya dan keunggulan programnya.
Ini lebih mudah menyentuh dibanding fitnah sana-sini.
Ingat! dalam menyebarkan berita juga berlaku ketentuan rasulullah:Katakanlah yang baik atau diam.Beritakanlah yang baik atau kalau tak mampu maka engkau diam saja.Tapi jangan terlalu diam ya..
*Perspektifku menjelang pilpres yang gerah melihat postingan yang membabi buta berisi fitnah.
Zaman sekarang,media pun bisa membawa persepsi pembacanya ke arah yang dinginkan pewarta.Media yang netral masih ada semakin sulit terlihat.Netralnya sebuah media dapat dilihat dari caranya menyampaikan berita secara berimbang.Maraknya media yang baru muncul adalah tantangan tersendiri bagi media lawas untuk tetap bertahan.Disini terkadang idealisme tertantang.
Untuk dapat memiliki kebijaksanaan dalam menelaah berita,para pembaca pun harus banyak membaca sumber yang berbeda.Sehingga dapat menarik kesimpulan dan mencari kebenaran.
Banyaknya hoaks yang beredar di masyarakat dan media sosial munculnya disebabkan karena kurang bijaknya menelan suatu berita.Seringkali kita membaca suatu berita dan tersulut emosi padahal info tersebut belum valid dan mentah.
Menjelang pilpre dan pileg ini juga hal tersebut terjadi.Pilihan seseorang tidak lagi menjadi rahasinya di bilik suara.Semua orang dapat mengatakan ia memilih si A atau si B.Dan tak jarang dalam membela pilihannya terseret ke dalam putaran debat dengan orang yang berbeda pilihan .Debat tak akan habis-habisnya bagi seorang pendukung fanatik atau garis keras.debat hanya akan menguras energi kita.
Marilah kita menentukan pilihan dan membela pilihan kita tanpa menjatuhkan lawan dengan kampanye gelap (Black Campaign) karena menjurus kepada fitnah,hoaks dan semacamnya.kalau kampanye negatif (Negative campaign) masih diperbolehkan,karena memaparkan berita prestasi negatif namun benar adanya.
Jika ingin calon pilihan kita menang,kampanyekanlah kelebihannya dan keunggulan programnya.
Ini lebih mudah menyentuh dibanding fitnah sana-sini.
Ingat! dalam menyebarkan berita juga berlaku ketentuan rasulullah:Katakanlah yang baik atau diam.Beritakanlah yang baik atau kalau tak mampu maka engkau diam saja.Tapi jangan terlalu diam ya..
*Perspektifku menjelang pilpres yang gerah melihat postingan yang membabi buta berisi fitnah.
Kamis, 28 Maret 2019
Time flies so fast!
Ahhhh....aku tertegun pada suatu ketika.
Saat menyadari betapa telah berubahnya masa.Anak-anak semakin membesar dan waktu terus berjalan.Kesadaran bahwa ungkapan"gak terasa semua berlalu begitu cepat" adalah benar adanya.Kita telah berada di suatu keadaan yang dahulu sangat ingin kita rasakan.Pernah kita berfikir kapan sesuatu hal akan terjadi,ternyata sekarang kita merasakannya tanpa kita sadari sampai masa ketika dalam diam fikiran kita terlintas semua hal.
Sekilas beberapa tahun yang lalu,aku di tengah ke empat anakku yang berjarak selang 2 tahun.Si sulung berusia 6 tahun,si nomor dua 4 tahun, si nomor tiga 2 tahun dan si bungsu baru saja berusia 2 bulan.
Memang aku full bekerja di rumah,mengurusi rumah tangga.Keras hatiku ingin membuktikan aku ibu perkasa (what??) aku memutuskan tidak memakai asisten rumah tangga ,baby sitter dan no loundry.Terbayanglah betapa sibuknya aktifitas itu.Bahasa gaulnya,rempong bo!
Tapi aku begitu menikmati masa masa repot itu.Buktinya,aku belum pernah menyerah hingga memakai pembantu di rumah.Namun,ada juga masanya suntuk,bosan,stress!
Mengerjakan itu semua jangan disangka beres dan rapi.Rumah seringnya berantakan akibat anak yang super aktif,3 orang lagi kecuali sibungsu yang masih bayi.Kain antri untuk dicuci dan disetrika.Tak cuma kain yang kusut sampai wajahku pun sering kusut.Sering aku menghibur diri dengan shalat dan baca qur'an sambil menyabar-nyabarkan diri.
Suami yang karena pekerjaannya sering ke luar daerah pernah menawarkan cari orang untuk bantu-bantu di rumah tapi aku menolak.Karena keras hatiku bahwa aku bisa merawat anak-anakku sendiri.lagipula si sulung sudah besar bisa diajarkan membantu pekerjaan yang ringan.Masa itu tak tidaklah serepot saat anak 3 dimana mereka masih balita ketiganya.
Waktupun berlalu dengan cepatnya dilindas kebahagiaan sehingga kerepotan itu tak terasa sebagai beban.Memiliki banyak adalah pilihan sesadar-sadarnya,dan konsekuensinya yah mesti ditanggung.
Allah selalu sayang padaku,memberiku limpahan kesehatan sehingga bisa menjalani semua dengan baik.Pernahkah merasa stuck?pernahkah merasa bosan?pernahkah merasa lelah? Pernah....aku pernah merasakan itu.Ada saat-saat lelah melanda dan merasa terjebak pada rutinitas yang membosankan.Beruntungnya aku,memiliki anak yang sehat,suami yang pengertian dan komunitas teman-teman yang baik.Lelah dan bosannya aku biasanya sirna jika telah menghadirkan diri ke halaqoh mingguan dan kajian-kajian.Bersama mereka,para akhowat,para ummahat yang paling mengerti dan merupakan tempat yang nyaman.Kajian,daurah sambil membawa anak adalah hal yang tidak mudah ditemukan diacara lain.Halaqoh merupakan keluarga ku yang mendukung meringankan beban ini (setidaknya beban rasa bosan,xixi .).yang sesekali mendera diri ini.bersama mereka aku merasakan hal yang sama..bahwa lelah ini akan berakhir tanpa teras lama.Yup! kini aku merasakan itu..
waktu berlalu tanpa terasa..ya Allah..terima kasih atas banyaknya nikmat..dan jadikan aku menjadi seorang wanita yang banyak bersyukur...
Saat menyadari betapa telah berubahnya masa.Anak-anak semakin membesar dan waktu terus berjalan.Kesadaran bahwa ungkapan"gak terasa semua berlalu begitu cepat" adalah benar adanya.Kita telah berada di suatu keadaan yang dahulu sangat ingin kita rasakan.Pernah kita berfikir kapan sesuatu hal akan terjadi,ternyata sekarang kita merasakannya tanpa kita sadari sampai masa ketika dalam diam fikiran kita terlintas semua hal.
Sekilas beberapa tahun yang lalu,aku di tengah ke empat anakku yang berjarak selang 2 tahun.Si sulung berusia 6 tahun,si nomor dua 4 tahun, si nomor tiga 2 tahun dan si bungsu baru saja berusia 2 bulan.
Memang aku full bekerja di rumah,mengurusi rumah tangga.Keras hatiku ingin membuktikan aku ibu perkasa (what??) aku memutuskan tidak memakai asisten rumah tangga ,baby sitter dan no loundry.Terbayanglah betapa sibuknya aktifitas itu.Bahasa gaulnya,rempong bo!
Tapi aku begitu menikmati masa masa repot itu.Buktinya,aku belum pernah menyerah hingga memakai pembantu di rumah.Namun,ada juga masanya suntuk,bosan,stress!
Mengerjakan itu semua jangan disangka beres dan rapi.Rumah seringnya berantakan akibat anak yang super aktif,3 orang lagi kecuali sibungsu yang masih bayi.Kain antri untuk dicuci dan disetrika.Tak cuma kain yang kusut sampai wajahku pun sering kusut.Sering aku menghibur diri dengan shalat dan baca qur'an sambil menyabar-nyabarkan diri.
Suami yang karena pekerjaannya sering ke luar daerah pernah menawarkan cari orang untuk bantu-bantu di rumah tapi aku menolak.Karena keras hatiku bahwa aku bisa merawat anak-anakku sendiri.lagipula si sulung sudah besar bisa diajarkan membantu pekerjaan yang ringan.Masa itu tak tidaklah serepot saat anak 3 dimana mereka masih balita ketiganya.
Waktupun berlalu dengan cepatnya dilindas kebahagiaan sehingga kerepotan itu tak terasa sebagai beban.Memiliki banyak adalah pilihan sesadar-sadarnya,dan konsekuensinya yah mesti ditanggung.
Allah selalu sayang padaku,memberiku limpahan kesehatan sehingga bisa menjalani semua dengan baik.Pernahkah merasa stuck?pernahkah merasa bosan?pernahkah merasa lelah? Pernah....aku pernah merasakan itu.Ada saat-saat lelah melanda dan merasa terjebak pada rutinitas yang membosankan.Beruntungnya aku,memiliki anak yang sehat,suami yang pengertian dan komunitas teman-teman yang baik.Lelah dan bosannya aku biasanya sirna jika telah menghadirkan diri ke halaqoh mingguan dan kajian-kajian.Bersama mereka,para akhowat,para ummahat yang paling mengerti dan merupakan tempat yang nyaman.Kajian,daurah sambil membawa anak adalah hal yang tidak mudah ditemukan diacara lain.Halaqoh merupakan keluarga ku yang mendukung meringankan beban ini (setidaknya beban rasa bosan,xixi .).yang sesekali mendera diri ini.bersama mereka aku merasakan hal yang sama..bahwa lelah ini akan berakhir tanpa teras lama.Yup! kini aku merasakan itu..
waktu berlalu tanpa terasa..ya Allah..terima kasih atas banyaknya nikmat..dan jadikan aku menjadi seorang wanita yang banyak bersyukur...
Langganan:
Postingan (Atom)
Yang abadi dalam do'aku
Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...
-
Amirah Shiddiqul Wafa, 20 tahun yang lalu nama itu kuberikan pada putri pertama kami yang lahir di tanggal 23 April. Kami meman...
-
Perjalanan ke Rinjani ada adalah idaman di hati sejak tahun 2017 Kala itu suami mendaki kesana dan pamer foto yang semuanya indah serta men...
-
Bulan Mei Tahun 2024 ini, tepat 7 tahun usia Azzam. Dan kami rasa telah pas masanya dia memasuki jenjang sekolah dasar (SD). Setelah memper...