Selasa, 23 Agustus 2016

Kenapa aku sampai di sini?




Suatu ketika dalam sebuah perjalanan, kuhabiskan mengisi waktu dengan membaca majalah berlabel LionMag.Saat menelusuri gambar yang tulisan,mataku terpaku pada sebuah judul di bagian dalam sampul halaman depan.”The Butterfly Effect”.Hmmm..rasa pernah dengar bahasa ini.

Tulisan tersebut menguraikan bahwa terjadinya suatu peristiwa adalah merupakan akibat dari kejadian sebelumnya.Sebuah kejadian yang remeh kadang bisa menjadi pemicu  kejadian dahsyat yang menggemparkan dunia.setidaknya begitulah yang dimaksud dengan ‘Teori Efek Kupu-Kupu” ini.
Penelusuranku di internet menyimpulkan: Efek Kupu-kupu /Butterfly effect) adalah istilah dalam "Teori Chaos" (Chaos Theory) yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal" (sensitive dependence on initial conditions), di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan kemudian. Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian (situs Wikipedia)

Ringkasnya,sebuah kejadian di alam dunia ini saling berkaitan dan mempunyai hokum sebab akibat.Kalau kita menginterpretasikan dari sisi lain mungkin bisa dikatakan sebagai perjalanan hidup dan takdir yang mesti dijalani.

 Membuatku tercenung dan diingatkan pada sebuah kejadian sebulan sebelumnya.Dimana aku memutuskan mengambil kuliah Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) untuk semester ini.Jurusan yang berbeda dengan pendidikanku sebelumnya dan berstatus S1 pula!
Kenapa aku terfikirkan untuk kuliah lagi?akupun tak ingat darimana ide itu berasal.Keinginan itu muncul saja secara tiba-tiba.Dan suami mendukung juga asalkan itu untuk menuntut ilmu.
Aku pernah berfikir surut dan membuatku tersenyum sendiri.Aku teringat ketika masa sekolah SMA,mamak mendorongku untuk kelak kuliah di IKIP Medan/sekarang Unimed.Agar bisa menjadi guru dan menurutnya profesi itulah yang paling sesuai dengan perempuan.Aku enggan karena aku tak ingin jadi guru dan menjadi guru adalah pilihan terakhirku saat itu.

Setelah sekian tahun dan aku menjadi guru PAUD,aku sering teringat akan itu.Sejauh mana aku tak menginginkan menjadi guru,Allah malah mengahantarkanku ke sana.Walaupun hanya sebagai guru anak usia dini.Inilah perjalanan takdir.

Dan aku sering berandai-andai.Seandainya aku dulu kuliah di universitas kejuruan,apakah memang sekarang aku akan jadi guru juga?guru apa?tapi itu hanya andai-andai.Tak sampai aku menggugat perjalanan hidup ini.

Dan  pernah bertanya…jika akhirnya menjadi guru PAUD,kenapa mesti kuliah di Fakultas Pertanian?kenapa tidak dari dulu saja kuliah di jurusan pendidikan anak usia dini?

Tapi pertanyaan itu telah ada jawabannya.Karena kuliah di Faperta Unand adalah salah satu cara Allah mempertemukanku dengan jodohku.Dan karena berjodoh dengannya aku tinggal di Pariaman ini.dan karena tinggal di Pariaman ini aku diperlihatkan Allah betapa banyak anak usia dini di sekitar rumah yang kurang terlayani pendidikannya.Dan karena pemikiran itulah suami mendorong untuk mendirikan lembaga PAUD melalui yayasannya.Dan karena mengajar anak usia dini juga lah aku memiliki koneksi dengan sesama kepala sekolah/pengelola PAUD dan Dinas Pendidikan.Karena banyak berinteraksi dengan mereka pulalah aku  termotivasi untuk maju.Dan kuliah di jurusan PGRA adalah merupakan salah satu jalan untuk meraih itu.
Mirip dengan teori efek kupu-kupu tadi, semua terjadi karena sebab akibat.
Dan masih banyak lagi rahasia Allah tentang kehidupanku ini.Jalani saja dan jadilah professional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...