Suatu ketika dalam sebuah perjalanan, kuhabiskan mengisi
waktu dengan membaca majalah berlabel LionMag.Saat menelusuri gambar yang
tulisan,mataku terpaku pada sebuah judul di bagian dalam sampul halaman depan.”The
Butterfly Effect”.Hmmm..rasa pernah dengar bahasa ini.
Tulisan tersebut menguraikan bahwa terjadinya suatu
peristiwa adalah merupakan akibat dari kejadian sebelumnya.Sebuah kejadian yang
remeh kadang bisa menjadi pemicu kejadian dahsyat yang menggemparkan
dunia.setidaknya begitulah yang dimaksud dengan ‘Teori Efek Kupu-Kupu” ini.
Penelusuranku di internet menyimpulkan: Efek Kupu-kupu /Butterfly effect) adalah istilah
dalam "Teori Chaos" (Chaos Theory) yang berhubungan dengan
"ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal" (sensitive
dependence on initial conditions), di mana perubahan kecil pada satu tempat
dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan
kemudian. Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward
Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di
hutan belantara Brazil
secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian (situs Wikipedia)
Ringkasnya,sebuah kejadian di alam dunia ini saling
berkaitan dan mempunyai hokum sebab akibat.Kalau kita menginterpretasikan dari
sisi lain mungkin bisa dikatakan sebagai perjalanan hidup dan takdir yang mesti
dijalani.
Membuatku tercenung
dan diingatkan pada sebuah kejadian sebulan sebelumnya.Dimana aku memutuskan
mengambil kuliah Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) untuk semester
ini.Jurusan yang berbeda dengan pendidikanku sebelumnya dan berstatus S1 pula!
Kenapa aku terfikirkan untuk kuliah lagi?akupun tak ingat
darimana ide itu berasal.Keinginan itu muncul saja secara tiba-tiba.Dan suami
mendukung juga asalkan itu untuk menuntut ilmu.
Aku pernah berfikir surut dan membuatku tersenyum
sendiri.Aku teringat ketika masa sekolah SMA,mamak mendorongku untuk kelak
kuliah di IKIP Medan/sekarang Unimed.Agar bisa menjadi guru dan menurutnya
profesi itulah yang paling sesuai dengan perempuan.Aku enggan karena aku tak ingin
jadi guru dan menjadi guru adalah pilihan terakhirku saat itu.
Setelah sekian tahun dan aku menjadi guru PAUD,aku sering
teringat akan itu.Sejauh mana aku tak menginginkan menjadi guru,Allah malah
mengahantarkanku ke sana.Walaupun hanya sebagai guru anak usia dini.Inilah
perjalanan takdir.
Dan aku sering berandai-andai.Seandainya aku dulu kuliah di
universitas kejuruan,apakah memang sekarang aku akan jadi guru juga?guru
apa?tapi itu hanya andai-andai.Tak sampai aku menggugat perjalanan hidup ini.
Dan pernah bertanya…jika
akhirnya menjadi guru PAUD,kenapa mesti kuliah di Fakultas Pertanian?kenapa
tidak dari dulu saja kuliah di jurusan pendidikan anak usia dini?
Tapi pertanyaan itu telah ada jawabannya.Karena kuliah di
Faperta Unand adalah salah satu cara Allah mempertemukanku dengan jodohku.Dan
karena berjodoh dengannya aku tinggal di Pariaman ini.dan karena tinggal di
Pariaman ini aku diperlihatkan Allah betapa banyak anak usia dini di sekitar
rumah yang kurang terlayani pendidikannya.Dan karena pemikiran itulah suami
mendorong untuk mendirikan lembaga PAUD melalui yayasannya.Dan karena mengajar
anak usia dini juga lah aku memiliki koneksi dengan sesama kepala sekolah/pengelola
PAUD dan Dinas Pendidikan.Karena banyak berinteraksi dengan mereka pulalah
aku termotivasi untuk maju.Dan kuliah di
jurusan PGRA adalah merupakan salah satu jalan untuk meraih itu.
Mirip dengan teori efek kupu-kupu tadi, semua terjadi karena
sebab akibat.
Dan masih banyak lagi rahasia Allah tentang kehidupanku ini.Jalani
saja dan jadilah professional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar