Jumat, 14 Desember 2012

 Anak-anak dan buku


M.Fauzil Adhim,seorang psikolog dan penulis buku pernah memberi tips untuk menjadikan anak gemar membaca dan cinta buku adalah dengan mengepungnya dengan buku.Menyediakan buku fisik di sekitarnya dan membacakannya cerita dongeng.Sejak anak di dalam kandungan pun sebaiknya sudah dibacakan buku.Tips ini kutemui sebelum anak sulungku,Wafa lahir.Kenyataannya, harapan besar itu menggantung di fikiran dan terniatkan untuk dilakukan.Tapi tidak terlaksana secara rutin setiap harinya.Abi-nya yang memang kolektor dan pencinta membaca sangat sepakat dengan tujuan ini.Tips membacakan buku sejak Wafa di dalam kandungan pernah terealisasi dan saat itu buku yang dibacakan suamiku adalah tafsir Fi Zhilalil Qur'an,karena dia kebetulan sedang membaca kitab itu dan sekalian diperdengarkan ke calon anaknya. Mungkin disebabkan kesibukan atau kurangnya program sehinggan kebiasaan itu tidak berlanjut.

Saat Wafa lahir belum juga ada program membacakan dongeng.Tapi,membelikan buku sudah dilakukan sejak Wafa umur 2 tahun.Memang sih,untuk  anak seusia itu buku tersebut jadi bahan eksplorasi motorik halusnya yaitu meremas,mencabik dan menyobek.Apalagi tak lama kemudian adiknya,Jundi lahir.Kegiatan untuk mengenalkan buku masih jauh dari sempurna.Membelikan buku bergambar menarik tetap dilakukan.

Titik terangnya terlihat saat aku tertarik mengenalkan cara membaca sistem cantol raudhah.Wafa yang saat itu berumur 3 tahun dan masih bersekolah di rumah,tertarik dengan kartu flash/alat peraga cantol raudhah tadi. Nah,saat Wafa berumur 4,5 tahun dan mulai bisa membaca mengeja dia menjadi sangaaatt..tertarik kepada buku.Inilah saat yang menjadikanku menyadari peran  'ummu madrasatun' bagi anak.Tanpa mengenal waktu dan kesibukan Wafa akan 'menterorku'minta dibacakan buku.Tak peduli umminya sedang mengerjakan pekerjaan lain,yang penting dia harus tahu isi buku itu.Masa-masa yang indah sebenarnya. Terkadang,godaan emosi tak ayal muncul.Namun emosi itu cuma gerutuan dalam hati manakala kuingat 'ambisi besar'kami menjadikan dia dan adik-adiknya mencintai buku.Saat itu Jundi belum memahami benar akan buku tapi berdua dengan kakaknya dia akan terlihat antusias.

Buku yang menjadi minat Wafa masih kisaran komik,cerita bergambar dan banyak warna.Tapi,bagi kita yang membacakan buku inilah momen untuk memberikan'pijakan'pada anak.Baik itu pemahamannya,perasaannya,bibit keshalihannya dan nilai plus lain untuk pembentukan karakternya kelak.

Karena disibukkan aktivitas sebagai 'full day mommy' dengan 3 anak balita (Zaki yang lahir kemudian)aku seringkali mangkir dari kegiatan baca-membaca ini.Apalagi Abi-nya yang disibukkan masa-masa menunaikan amanah di luar rumah.Ada sih perasaan bersalah yang teramat sangat,ketika Wafa dengan wajah polosnya:"ummi...bacakan buku mi..."sambil mengacungkan buku di tangan mungilnya.Aku menjawab:"nanti dulu ya...ummi selesaikan kerja ini dulu".Dia pun pergi dengan kecewa..hiks!*sigh*...dan saat pekerjaan selesai,janji membacakan buku terlupakan.

Program belajar membaca yang sedang kuterapkan kepadanya menjadi rangkaian indah itu.Wafa yang sudah hampir bisa membaca(terbata-bata) di usia 5 tahun termotivasi oleh buku.Seringkali ketika dia minta dibacakan buku,kualihkan dengan memotivasinya membaca sendiri."Kakaklah yang baca sendiri..kan sudah pintar membaca."Walaupun memang belum mau dibiarkan membaca sendiri dan seringkali kita harus mendampinginya juga.Alhamdulillah...sebelum masuk SD Wafa sudah bisa membaca lancar.Dan kecintaannya terhadap buku semakin besar.

Program ini harus didukung lingkungan sang anak yang kondusif.Oleh karena itu, kami memutuskan tidak menyediakan televisi di rumah.Komitmen itu masih bertahan hingga sekarang.Televisi, di samping manfaatnya ternyata banyak negatifnya bagi anak.Tayangan sinetron,iklan yang kurang mendidik.Kami juga khawatir tidak sanggup tegas menerapkan aturan jam nonton untuk anak. Untuk mengikuti berita terkini kami tidak khawatir ketinggalan karena bisa mengaksesnya di gadget.Acara menonton televisi bagi anak-anak adalah saat akhir pekan menginap di rumah nenek.Dalam kesehariannya,mereka sesekali main game di laptop dan membaca.

Orang tua juga menjadi 'role mode' bagi anak.Orang tua yang suka buku dan membaca buku mungkin memberi peran besar juga bagi minat anak ini.Di rumah kami, anak-anak dihadapkan pada koleksi buku yang selalu bertambah. Karena salah satu rekreasi Abi adalah belanja buku ^ ^.Dan keseharian abi mereka juga tampak sering membaca buku.Suami juga sering mengatakan kepada anak-anak,bahwa koleksi buku yang ada di lemari adalah untuk diwariskan kepada mereka kelak.

Kini Wafa hampir berumur 8 tahun.Semua bidang bacaan menarik minatnya.Dari yang bacaan anak seperti ensiklopedia anak,cerita sahabat rasulullah,majalah Bobo,Kreatif,komik Doraemon,Detektif Conan,dll.  Tampaknya,minat membaca Wafa menurun juga kepada Jundi, 6 tahun dan Zaki, 4 tahun.Wafa sudah bisa membaca sendiri.Jundi dan Zaki dalam tahapan 'menteror' ummi minta dibacakan buku.

Saat Wafa kelas 1 SD,kami mudik ke Sidikalang.Begitu sampai,masih dengan kondisi lelah diperjalanan..ehh..dia malah nanya apakah uda/tante Dinda punya buku?wah...klop lah itu dengan Adinda,adikku yang juga pencinta buku terutama novel dan majalah.Alhasil liburan ke Sidikalang penuh dengan membaca dan menenteng-nenteng buku. 

Manfaat jika anak suka membaca semakin tampak bagiku kini.Ketika anak melahap bacaannya maka sang anak akan mencari tahu hal-hal yang baru diketahuinya.Dia akan menanyakan arti suatu kata  atau maksud  suatu cerita.Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua memberi penjelasan supaya lebih mengena di hatinya. Dan sediakanlah bermacam buku yang juga kelak dapat menambah bermacam pengetahuan baru baginya.

Setiap abi ke luar daerah,ketika ditanya mau oleh-oleh apa?buku.Ulang tahun"mau kado apa kak?'buku!Jika semua koleksi bukunya dirawat dengan baik mungkin sudah penuh rak buku meja belajarnya.Namun kondisinya adalah...semua suka menenteng buku,membaca di mana saja dan meletakkan di mana saja.Buku berserakan dan jika tidak cepat diselamatkan akan ada Ariq yang merangkak mencapai buku dan merobeknya.Hehehe.

Semoga kebiasaan membaca ini tetap lekat bagi mereka hingga mereka dewasa nanti.

1Shafar1434H atau tanggal cantik 1-2-34 Hijriyah

Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...