Kamis, 24 Maret 2016

Cerita anak


 Ini adalah cerita yang kukarang untuk Ariq,dan dibacakan sebelum tidur.dari beberapa topik ceritaku,ini yang paling dia suka dan paling sering direquest.Sampai dia hafal urutan adegannya.Kuputuskan menuliskannya disini,untuk jadi kenang-kenangan..

                                                   LIKA DAN LIKI


Di suatu ladang,tinggal keluarga ayam di sebuah kandang yang indah.Ayah,ibu dan 2 ekor anaknya,Lika dan Liki.Suatu sore,Lika dan Liki bermain di depan kandang sambil menunggu ayah mereka pulang.Mereka pamit pada ibunya.
“Mama..mama…kami bermain dulu yaaa…boleh Ma?”
“Boleh nak,tapi jangan bermain terlalu jauh ya..hari sudah sore..”kata Mama ayam
“Baiklah ma..”Jawab Lika dan Liki dengan gembira

Lalu mereka pergi ke ladang yang luas,dipenuhi jerami padi yang diletakkan Pak Tani di sekitar kandang.

Waktu berjalan semakin sore,Lika dan Liki masih asyik bermain.
Lika melihat seekor kupu-kupu yang cantik terbang menuju luar kandang
“Liki..ayo kita kejar kupu-kupu itu..”Ajaknya sambil menarik sayap Liki
“Jangan Lika..kata mama kita tidak boleh keluar pagar.”Tolak Liki dengan ketakutan
“Enggak apa-apa kok,kita kejar sebentar saja..nanti kita kembali lagi..”kata Lika mendesak
Akhirnya Liki mengikuti Lika mengejar kupu-kupu cantik itu..

Mereka tidak menyadari bahwa mereka semakin jauh dari kandang, Lika dan Liki juga tidak menyadari sepasang mata tajam seekor elang mengawasi mereka dari atas dahan sebuah pohon yang tinggi.

“Hhmm..kayaknya ada mangsa empuk di bawah sana “gumam elang
“Aku akan menangkap mereka..”kata elang sambil mengepakkan sayapnya  bersiap terbang ke bawah

Di saat yang sama,mama ayam  merasa gelisah.matanya melihat keluar jendela kandang dan dia terkejut saat melihat Lika dan Lika tidak ada di halaman.
“Aduh..kemana  perginya anak-anakku tadi ..??” Ujar mama ayam resah
Akhirnya mama ayam pergi keluar kandang,mencari anaknya yang mungkin telah bermain jauh
Elang masih mengawasi kedua anak ayam itu.Sementara Lika dan Liki tetap tak menyadari bahaya.
Saat Lika dan Liki telah semakin jauh…elang menukik perlahan ke tanah dan cakarnya telah siap menangkap kedua anak ayam itu.
Tapi..tunggu dulu..mama ayam yang berlari menuju hutan telah semakin dekat dan..dia melihat elang mengincar anaknya.Mama ayam marah.Dengan kekuatan nya ,dia mengambil batu dari tanah dan dengan sekuat tenaga melemparkannya kepada elang yang hampir turun.
“Pletak! Aduh!?!”Seru elang terkejut.Kepalanya ditimpuk batu,tepat didekat matanya.
Elang menoleh kebelakang dan melihat mama ayam berdiri marah padanya.Elang merasa kesakitan,kepalanya berdarah.
Karena kepalanya berdenyut dan sakit,elang terbang berbalik arah dan melarikan diri.
Lika dan Liki mendengar suara mengaduh elang.Saat mereka melihat ke belakang,mereka melihat mama mereka.
“Mama..Mama..ada elang “ seru mereka ketakutan sambil berlari ke pelukan mamanya.
Mama memeluk mereka dengan sayang dan lega
“Tidak apa-apa nak..elangnya sudah pergi..sudah mama usir jauh..tapi mama tadi cemas mencari kalian.Kenapa bermainnya sampai jauh begini?”
“Maafkan kami mama…kami salah..kami tidak patuh sama mama.Tadi kami mengejar kupu-kupu sampai ke sini.Kami janji ma..besok kami tidak akan lupa pesan mama..”
“Baiklah…mama maafkan..”
Lalu mereka pulang kembali ke kandangnya.

Di tengah malam 23 Maret 2016

Rabu, 23 Maret 2016

Masih tentang hujan


Hujan hadir lagi malam ini
Dia semakin sering mengunjungi
Membawa ribuan cerita
Yang tak habis beralur dan mengalir di setiap titiknya

 Aku suka hujan
Ku selalu setia temaninya
Mengintip dari balik tirai jendela
Atau duduk takzim medengarkan ceritanya

Terkadang hujan datang membawa kisah
Terkadang dia datang membawa amarah

Tapi,dengarkan saja dia
Tetesannya akan luruh secara perlahan…
Dan mengalir mengalah ke lautan
Meredakan semua gundah

Tapi lihatlah
Kuberanjak menjarak
Hujan tak juga pergi
bertahan hingga diusir mentari

Aku masih tak mengerti
Mengapa  jutaan tetesannya
Masih membasahi hati
Merembes pedih
Membawa cerita sedih
 


Kesempatan kedua di Apresiasi GTK 2023

 Seolah rendezvous, aku menatap Bandara Internasional Minangkabau pagi itu, 20 November 2023. Sementara hiruk pikuk rombongan Apresiasi GTK ...