Rabu, 15 April 2020

Masa isolasi mandiri


Sudah hampir 3 pekan masa karantina ini kami lalui.Masih belum tahu kapan himbauan ini dicabut oleh para pemuka negeri ini. Sebagai rakyat, kami hanya berperan menjalani sesuai yang kami juga patuhi. Berbicara tentang virus Corona dan segala hal nya tentu lebih dipahami oleh ahli virology, misalnya. Segala sesuatu yang terjadi ini sudah dibahas, diperkirakan demi memutus rantai penyebaran Covid-19 lebih meluas.
Wabah ini mewajibkan semua warga untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing. Di antara yang patuh,banyak juga warga yang tidak peduli. Sepertinya karena cuek, kurang informasi atau tidak peduli. Di luar sana masih banyak yang belum memakai masker seperti anjuran.Daripada pusing melihat orang yang tidak patuh, mending kita cari aman saja. menetap di rumah dan hindari keluar jika tidak perlu sekali.
Besok, Rabu, 22 April 2020 pemerintah Sumatera Barat akan memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).Dilihat dari edaran yang ada di media, pelaksanaannya tidak jauh beda dengan yang sudah dilakukan 3 pekan ini tapi mungkin memperkuat dasar pelaksanaan saja. Di samping itu pemerintah akan menanggung bantuan untuk warga yang kekurangan. bantuan yang diberikan berbentuk sembako dan juga uang untuk bertahan hidup selama beberapa bulan ke depan.
Kondisi ini dirasakan semua lapisan masyarakat. Yang pegawai juga dipotong beberapa tunjangannya. Pejabat selain dipangkas gaji juga beberapa biaya di smaping itu.Tidak ada yang diuntungkan dengan wabah ini.Semua merasakan beratnya cobaan ini. Yang biasanya menerima gaji harus bersyukur juga masih ada uang tetap,walaupun berkurang.Pengusaha juga kehilangan pendapatan akibat warga bertahan di rumah. Pengusaha pun harus menanggung biaya operasional usaha dan pegawainya.
Aah...memang sebaiknya tidak sering-sering buka media sosial kalau tidak ingin terpuruk sedih.Aku yang memang tidak punya penghasilan sendiri juga harus menyabarkan diri. Kami yang bergantung pada gaji suami, yang juga dipotong partai untuk bantuan covid. Keperluan terpaksa memakai tabungan yang ada, karena  di samping biaya hidup rumah tangga kami juga menjadi tempat pengaduan beberapa kenalan dan relasi  yang minta dibantu sebisanya.
Ala kulli hal....di tengah kesedihan ini Allah ingin menunjukkan hikmah untuk kita semua.Jangan terlalu larut dalam kegembiraan karena semua ada batasnya. Seperti pesan mamak ku dalam telepon, ini saatnya kita ingat untuk bersyukur, bersabar, tidak lupa diri, membantu sesama, menyadari tujuan hidup kita. Betul juga, siapa yang akan menyangka bahwa di tengah segala rencana kita ada kejadian ini.Kita merancang tahun ini akan pulang kampung , berziarah ke makam ayah, tahun ini rencana akan wisuda, tahun ini akan mulai mendirikan bangunan PAUD ku. Semua terhenti tanpa tahu kapan akan normal kembali. Jika difikirkan sekarang percuma juga karena wabah ini belum tau juga kapan berakhirnya.
Tapi...ramadhan ini semoga menjadi hiburan hati muslim yang sedang resah. Ramadhan ini kita di suruh untuk tidak memikirkan rencana muluk-muluk dulu. Kita mungkin tidak memikirkan baju baru,karena shalat ied di lapangan, kunjungan rumah lebaran,takbiran di tiadakan. Kita mungkin juga tidak terlalu memikirkan kue karena silaturahmi cukup via video saja? Saat ini kita diingatkan untuk ingat mati dan fokus bersandar kepadaNYA. Semoga kita semua sehat dan  menjalani ramadhan dengan lancar,hingga masih merasakan takbiran di  1 syawal nanti.
AAmiin..Yaa Rabbal 'Alamiin..
 

Rabu, 18 Maret 2020

Sekolah Dari Rumah

Wabah Corona yang semakin memakan korban, harus diputus penyebarannya dengan mengurangi intensitas berkumpulnya banyak orang. Dibutuhkan sekitar 14 hari untuk kita 'perang' supaya virus mutan tersebut tidak meluas melalui inang baru.
Setelah di DKI Jakarta,menyusul beberapa daerah memberlakukan 'Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah' seperti instruksi Presiden Jokowi.
Karena lockdown negara dirasa belum bisa dilaksanakan,  presiden memilih menyerahkan kebijakan kepada kepala daerah. Dan beliau juga menekankan pentingnya Social Distancing alias jaga jarak,tak ada kontak fisik dan aware akan kebersihan.
Sumatera Barat pun demikian.Senin, 16 Maret 2020 saat kepala daerah rapat dengan gubernur,tak ada keputusan memindahkan sekolah ke rumah karena 'katanya' belum ada korban meninggal dan positif terkena virus tersebut.
Hadeeuuh...di saat rakyat sudah panik karena info terkini, kebijakan kepala daerah sangat ditunggu-tunggu.
Walikota Padang sudah mengumumkan kemarin sore. Sebelumnya beberapa kabupaten di Sumbar termasuk kabupaten 50 Kota, Bukittinggi, dan hari ini (Kamis, 19 Maret) Padang panjang juga membuat kebijakan tersebut.
Apa kesiapan kita terutama sebagai orangtua menyambut anak-anak di rumah?
Status teman Facebook  di DKI yang sudah 4 hari ini mendampingi  anak belajar sudah mulai kelabakan.Apalagi jika ada 3 anak di rumah. Tugas dari guru disampaikan di grup sekolah,direkam,dipantau dan dilaporkan tiap waktu.
Anak berebut hape, ortu memastikan tugas anak selesai.Bagaimana jika  ortu bekerja?bagaimana jika di rumah tidak ada orang yang mendampingi anak?alamat rencana belajar di rumah tidak maksimal.Anak akhirnya bermain, menonton tv,main game.Tapi jalan ini mesti dijalani hingga wabah ini berlalu.Amannya ,daripada berbaur di keramaian (termasuk sekolah) tak apalah di rumah memaksimalkan 'family time'.
semoga rakyat Indonesia kuat dan sehat, para guru sabar dan sehat, orangtua tabah dan sehat.Tidak ada yang senang dengan kondisi ini, ia cobaan bagi kita semua untuk kita ambil pelajaran.
Wafa yang di ringgal di asrama Perguruan Arrisalah Padang tidak mungkin pulang ke Pariaman, karena kompleks sekolahnya sudah di lockdown.
Jundi yang kemarin sore baru pulang ke asrama karena diliburkan 3 hari untuk UAMBK, akan balik lagi ke Pariaman karena tadi Padangpanjang pun meliburkan aktivitas sekolah. Anak asrama MTsn Padangpanjang juga dipulangkan kembali.
Di rumah ada 3 anak yang akan didampingi  juga.Tapi, sejauh ini Kota Pariaman masih harus sekolah?bagaimana pak walikota,kapan kita libur juga?

Selasa, 17 Maret 2020

covid -19

Sudah seminggu ini rakyat Indonesia tercinta dibuat was-was,panik dan khawatir.Pasalnya adalah pasca diumumkannya bahwa telah ada pasien positif, suspect , dan gejala terkena virus Corona versi terbaru yang dapat menyebabkan kematian.
Sebenarnya sudah sejak bulan Desember tahun 2019 kita sudah dikejutkan berita banyaknya korban akibat wabah ini di daerah Wuhan (setingkat provinsi) Negeri Tiongkok  sana. Dampak sudah diduga akan menyebar ke Indonesia karena ia ditularkan melalui percikan ludah,kontak fisik antar orang dan turik domestik dan luar negeri masih bebas di zona pariwisata di Indonesia.Malah yang paling terasa heboh di Sumatera Barat saat seratusan turis China datang berwisata ke sini di tengah kabar yang mengkhawatirkan.Masyarakat protes tapi ya..tinggal protes,para turis yang dikhawatirkan membawa virus sempat berlibur di Sumbar selama seminggu sebelum dipulangkan.
Upaya pemerintah kita bisa dikatakn lamban dan kurang tanggap.Indonesia dikatakan negara santuy,bahkan para menteri memberi statement seolah perkara virus ini remeh.Mungkin maksudnya agar kita tidak khawatir berlebihan tapi membuat self awareness kita rendah.
Di media sosial masyarakat sudah capek bersorak,agar pemerintah membatasi penerbangan luar negeri,pemerintah malah memberi diskon pariwisata.sedangkan negara lain sudah bersiap dengan segala tindakannya ,kita masih belum ada progres di sisi si virus yang kasat mata itu bergerak bebas.
Hingga  awal Maret 2020, Presiden Jokowi baru berani mengumumkan ada dua orang warga Depok yang dirawat sebagai pasien supect Corona dan disusul seminggu hingga kini bertambah hingga 172 orang.Tidak mungkin mendadak bertambah kan? kemungkinan virus ini sudah menyebar tapi kita lambat menanggapinya.Entah pemerintah khawatir terjadi chaos atau apalah.Namun bisa jadi, soalnya paska pengumuman itu Jakarya dan sekitarnya dilanda kepanikan.warga menyerbu supermarket memborong masker,makanan ,pamper dll 
Di medsos masyarakat mendesak agar pemerintah memberlakukan Lockdown meminimkankan peluang penyebaran virus.Tapi 2 hari yang lalu presiden hanya menginstruksikan membentuk satgas dan menyerahkan penannganan situasi daerah kepada kepala daerah.
Jika kita membuka medsos,wajar saja kit semakin khawatir karen info korban positif maupun terduga semakin banyak dan menyebar lokasinya.
Di DKI,Solo,Jabar,kepala daerahnya sudah meliburkan warganya dari sekolah atau kantor dan memindahkan segala aktivitas ke rumah.Untuk meminimkan kontak fisik antar manusia yang tak terpantau.
Di tengah kecemasan ini,kita tetap berupaya menjaga kesehatan,berdo'a agar musibah ini Allah jauhkan dan kami diberi keselamatan.
Maret,tanggal 17,Selasa

Senin, 16 Maret 2020

pemikiran ideal yang pernah singgah dalam fikiranku

    Pemikiran ideal yang pernah kumiliki saat baru punya anak pertama adalah,aku akan mengajari anakku sendiri pelajaran di rumah. Ummu madrasatun ,bukankah begitu?terbayang aku akan membimbingnya menghafal ayat pendek Al-Qur'an,menghafal do'a harian secara komplit,mengajarinya membaca, berhitung,kalau bisa homeschooling sajalah sampai tamat es de!.  Karena aku terlalu banyak berpedoman pada buku atau pengalaman orang yang pernah sukses.

        Tapi nyatanya,belum berusia 2 tahun,si sulung sudah mempunyai adik.Si nomor dua berusia 2 tahun ,lahir si nomor tiga.Gambaran idealnya bagaimana? sebagian ambyarr...hehe..ga bisa se ideal dalam rencana.Mengurus 3 balita tanpa ART dan jasa pembantu lainnya,sangat menguras tenaga dan fikiran.    
 
         Namun,si sulung bisa masuk SD dengan kemampuan sudah bisa membaca adalah suatu kegembiraan dan pencapaianku sebagai' ibu madrasah pertama tadi'.Lalu lahirlah anak ke empat berjarak 3 tahun dengan abangnya.Lahir lagi si nomor 5 berjarak 4 tahun dengan si nomor 4.Rumahku pun penuh dengan 5 anak, satu perempuan dan empat lelaki.Gambaran rumah dengan kegiatan belajar sudah lenyap.
Yang ada adalah pendampingan dan motivasi.
 
Aku, 
Si ibu yang masih disibukkan dengan pekerjaan beberes rumah, dengan tugas utama:mendampingi anak belajar.


Selasa, 21 Januari 2020

GPS oh..GPS

Kemajuan jaman memang memberikan kita banyak kemudahan.Inovasi dan kreatifitas dalam segala bidang terkadang membuat kita terkagum-kagum .Namun jangan salah,rasa kagum kita terkadang membuat kita merasa bodoh juga.Kenapa demikian?
Salah satu penemuan yang mempermudah kita adalah GPS atau Global Positioning System.Pemandu arah ini sudah lazim digunakan manusia terutama yang berkendara.
Tapi dibalik kemudahan tersebut,kita sering dibuat bingung lalu akhirnya tertawa.
Pengalaman menggunakan GPS sudah sering kami gunakan saat berkendara terutama menjelajah daerah baru.Tapi pengalaman yang paling horor kurasakan saat kami berlibur sekeluarga ke Kota Sawahlunto,awal bulan lalu.
Rute via sudah kami lewati saat perjalanan pergi ke Sawahlunto.Tujuan selanjutnya adalah Bukittinggi..karena rute tadi terasa jauh kami cari opsi lain.
Berdasarkan 'saran ' dari google map,katanya kami sebaiknya mengambil rute Kota Batusangkar ->Baso->Bukittinggi.Okelah,kami pilih itu.Akhirnya kami dipandu oleh seseembak alias suara dari aplikasi itu.
Sampai Batusangkar,situasi aman terkendali.Hari sudah menjelang maghrib, hujan pun turun dengan lebatnya.Jalan lurus Tabek Patah Tanah Datar kami lewati diiringi sore yang semakin meremang.
Hingga maps memandu kami menyuruh belok kiri ke arah Bukittinggi.Kami ikuti hingga dua kali simpang.
Hingga kami tersadar,kenapa memasuki jalan kecil?mungkin bisa dikatakan itu jalan perkampungan.Kami ikuti saja..tapi sudah mulai bertanya-tanya .Hari semakin gelap,dan kami melewati jalan kecil yang hanya bisa dilewati satu mobil ukuran besar.Sebelah kiri kami sudah menjulang hutan membuat kami tersadar mungkin kami salah jalan.Rumah pun hanya terlihat satu dua,selebihnya hanya kegelpan.Tapi pemandu maps tetap diam.hehe..dia tidak tau kami mulai cemas.
Hingga kami menemui jalan dengan bekas longsoran tebing yang hampir menutupi jalan.Aku yang semakin ketar-ketir menyarankan suami yang menyetir agar bertanya ke penduduk sekitar.Karena melihat sang navigator sudah buntu,akhirnya ia turun saat menemukan sebuah warung.Aku dan anak-anakku menanti sambil berharap.Dia pun datang dengan wajah sumringah.Memang ternyata jalan itu menuju Baso,Bukittinggi.
Kami lanjutkan perjalanan dengan hati masih berharal lepas dari kegelapan ini.
Alhamdulillah,tak sampai sepuluh menit perjalanan kami pun tiba di jalan raya Bukittinggi-Payakumbuh tepatnya di Baso.
Ooh. Ternyata si google memberi solusi jalan yang singkat,namun penuh resiko.
Yang paling merasa lega tentu saja diriku.Sudah terbayang bagaimana nasib kami di situasi seperti tadi.Dalam musim hujan seperti itu,bagaimana kalau tebing itu longsor ,sedangkan kami tak tau sedang berada dimana?
Terlebih lagi sebelumnya kami mendengar bencana longsor di beberapa daerah termasuk di Baso itu
Namun kami masih diberi Allah kesempatan bersyukur karena tadi sempat khawatir dan harap-harap cemas.
Semoga bisa dijadikan pelajaran ke depannya.


Rabu, 08 Januari 2020

tanggal kelahiran

Setiap awal tahun, aku diingatkan akan tanggal-tanggal kelahiran anggota keluarga kami.Kebiasaanku ini sudah ad sejak aku duduk di sekolah menengah,saat masih tinggal di Sidikalang, kota kelahiranku. Di keluargaku sangat tahu jika aku selalu menghafal tanggal lahir ayah,mamak dan ketujuh anak mereka.
Entah mengapa,bagiku momen ulang tahun adalah momen yang harus diingat dan dimaknai sebagai kebahagiaan di satu sisi.
Bagi keluarga kami,tak pernah ada perayaan besar-besaran atau pesta ulang tahun karena ayah dan mamakku bukan tipe riweuh alias heppot,bahasa Sidikalangnya.Dan seingatku merekapun tak melarang ketika ada sepupu yang merayakan ulang tahun dengan pesta.Namun di keluarga tak pernah mengadakan dan kami anak-anaknya tak pernah memaksa merayakan juga.
Saat ayah atau mamak atau abang dan adik-adikku ulang tahun, biasanya aku yang mengingat duluan dilanjutkan dengan masak mie goreng lalu kami makan beramai-ramai.Berlanjut hingga aku kuliah di Padang,momen ulang tahun biasanya kuingat disambung dengan menelpon keluarga.
Sesudah berkeluarga,yang paling kuhafal adalah tanggal lahir suami dan anak-anakku.
Kelima anakku lahir dalam bulan yang berbeda-beda secara berurutan.Ini bukan direncanakan,hanya kebetulan.
Januari  tanggal 9 tanggal lahir Jundi
Februari tanggal 18 lahirnya Arik
Maret tanggal 11 tanggal lahir Zaki
April tanggal 23 lahir Wafa
Mei  tanggal 13 adalah kelahiran Azzam
Juni,belum ada kandidat hehe
Juli tanggal 16 lahirnya suami
Agustus tanggal 22 tanggal lahirku
Biasanya kami hanya mengingat bahwa si dia sedang ulang tahun,saling menasehati .
Waktu anak-anak masih kecil biasanya kami beli kue,tapi tanpa lilin.Kuenya kami bagi-bagi anak tetangga,nenek,paman dan keluarga lainnya,seraya minta di do'akan agar diberi kebaikan oleh Allah Swt.Tapi ketika anak-anak beranjak remaja,tidak lagi beli kue,kami hanya mengingat dan menyalami dengan sayang si dia yang berulang tahun.Di do'akan,dimohonkan keberkahan,di nasehati agar semakin baik dan shalih dan beribu do'a kebaikan lainnya yang sebenarnya telah terlantun juga setiap harinya .
Kelihatan biasa saja,tapi pasti akan membekas.Setidaknya itu yang kurasakan.Saat hari spesialku diingat akau merasa sangat diperhatikan,aku merasa istimewa dan dicintai.Apakah kalian juga begitu??
Foto pemanis:si nomor 2,
Abdurrahman AlJundi.
Ultah 9 Januari.
Foti saat kunjungan ke Padang panjang,19 Januari 2020
Lokasi:Rumah susu Padangpanjang

wisata heritage ke Kota Sawahlunto

Liburan awal tahun kami agendakan ke Kota Sawahlunto, masih di provinsi Sumatera Barat.Perjalanan kami awali dari Kota Pariaman pada pukul 08.00 hari Kamis, 2 Januari 2020.
Perjalanan via Padang panjang-Pariangan-Batu Sangkar-Padang ganting-Talawi-Sawahlunto memakan waktu lebih kurang 3 jam jika tidak terkena macet.
Tujuan pertama kami ke kompleks wisata Kandi,dimana di sana ada Danau Kandi dan Kebun Margasatwa.
Hewan di sana sudah mulai kurang lengkap , dilihat dari beberapa kandang yang telah kosong.Setelah mengenali beberapa hewan koleksi,kami menghabiskan waktu di  Danau Kandi,naik perahu mengelilingi danau per orang 15.000 rupiah.Kompleks wisata Kandi diresmikan tahun 2006 pada masa pemerintahan Walikota Amran Nur.
Gebrakan wisata di Kota Sawahlunto terkait dengan mulai matinya penambangan seiring sumberdaya batubara yang menipis untuk digali.
Wisata Kandi memang terkenal pada awalnya.Termasuk waterboom di Muaro Kalaban.Tapi seiring waktu,pusat wisata ini harus dibenahi kembali agar makin semarak.
Tapi Danau Kandi masih menggambarkan sejuknya pinggiran Kota Sawahlunto
Kami lanjutkan perjalanan menuju Puncak Cemara.Puncak ini sebenarnya ketinggian sebelum kita menuruni bukit menuju Kota Sawahlunto.Lokasi sudah di set sedemikian rupa dengan menyediakan spot selfi  dengan latar Kota Sawahlunto.Kita diminta karcis 4000 rupiah per orang.
puas memandangi hamparann kota di bawah sana,kami lanjutkan menuju kota Sawahlunto melalui jalan alternatif menuruni bukit yang akhirnya akan melewati Museum Gudang Ransum.
Karena waktu zuhur sudah masuk,kami memutuskan untuk shalat dulu di mesjid yang menaranya terlihat menjulang dari puncak cemara.Mudah mencarinya,karena puncak menara terlihat dari jauh.
Mesjid tersebut ternyata sudah cukup tua,dilihat dari bangunannya yang bernuansa abad ke  19.Namanya Mesjid Agung Nurul Islam.Tapi aku tak menemukan catatan mengenai riwayat bangunan ini di sana.
 Siang kami lanjutkan mengelilingi Kota Sawahlunto.Bangunan tua peninggalan Belanda masih banyak yang utuh dan telah beralih fungsi menjadi toko atau perkantoran.Kesan yang sama kudapati saat melintasi jalan Braga, Bandung.Mungkin karena kota ini dahulunya dihuni mereka dan segala aktivitas mereka diwadahi oleh bangunan yang mereka buat.Contoh salah satunya Gedung pertemuan yang biasa dipakai mereka berpesta dan berkumpul.Letaknya strategis di persimpangan jalan utama kota ini.
Sisa kejayaan  kota tambang ini dapat kita lihat juga dari bangunan tua PT yang dulunya mengelola batubara dari penambangan hingga pendistribusiannya.
Kami tiba di Museum Gudang Ransum.Catatn sejarah menerangkan bahwasanya dahulu bangunan ini adalah dapur yang menyediakan makanan /ransum bagi karyawan dan orang rantai (sebutan bagi pekerja tambang).Di sana banyak sisa peninggalan berupa kuali ,dandang,piring,replika menu makanan dan peralatan makan lainnya.Peralatan masak ukurannya sangat besar karena jumlah makanan yang dimasak banyak.Terdapat juga foto asli yang menunjukkan bagaimana kondisi orang pribumi yang dijadikan pekerja tambang dan dapur.
Sekian dulu catatan sebagian daerah wisata di Kota Sawahlunto.
Terima kasih

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...