Rabu, 18 Maret 2020

Sekolah Dari Rumah

Wabah Corona yang semakin memakan korban, harus diputus penyebarannya dengan mengurangi intensitas berkumpulnya banyak orang. Dibutuhkan sekitar 14 hari untuk kita 'perang' supaya virus mutan tersebut tidak meluas melalui inang baru.
Setelah di DKI Jakarta,menyusul beberapa daerah memberlakukan 'Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah' seperti instruksi Presiden Jokowi.
Karena lockdown negara dirasa belum bisa dilaksanakan,  presiden memilih menyerahkan kebijakan kepada kepala daerah. Dan beliau juga menekankan pentingnya Social Distancing alias jaga jarak,tak ada kontak fisik dan aware akan kebersihan.
Sumatera Barat pun demikian.Senin, 16 Maret 2020 saat kepala daerah rapat dengan gubernur,tak ada keputusan memindahkan sekolah ke rumah karena 'katanya' belum ada korban meninggal dan positif terkena virus tersebut.
Hadeeuuh...di saat rakyat sudah panik karena info terkini, kebijakan kepala daerah sangat ditunggu-tunggu.
Walikota Padang sudah mengumumkan kemarin sore. Sebelumnya beberapa kabupaten di Sumbar termasuk kabupaten 50 Kota, Bukittinggi, dan hari ini (Kamis, 19 Maret) Padang panjang juga membuat kebijakan tersebut.
Apa kesiapan kita terutama sebagai orangtua menyambut anak-anak di rumah?
Status teman Facebook  di DKI yang sudah 4 hari ini mendampingi  anak belajar sudah mulai kelabakan.Apalagi jika ada 3 anak di rumah. Tugas dari guru disampaikan di grup sekolah,direkam,dipantau dan dilaporkan tiap waktu.
Anak berebut hape, ortu memastikan tugas anak selesai.Bagaimana jika  ortu bekerja?bagaimana jika di rumah tidak ada orang yang mendampingi anak?alamat rencana belajar di rumah tidak maksimal.Anak akhirnya bermain, menonton tv,main game.Tapi jalan ini mesti dijalani hingga wabah ini berlalu.Amannya ,daripada berbaur di keramaian (termasuk sekolah) tak apalah di rumah memaksimalkan 'family time'.
semoga rakyat Indonesia kuat dan sehat, para guru sabar dan sehat, orangtua tabah dan sehat.Tidak ada yang senang dengan kondisi ini, ia cobaan bagi kita semua untuk kita ambil pelajaran.
Wafa yang di ringgal di asrama Perguruan Arrisalah Padang tidak mungkin pulang ke Pariaman, karena kompleks sekolahnya sudah di lockdown.
Jundi yang kemarin sore baru pulang ke asrama karena diliburkan 3 hari untuk UAMBK, akan balik lagi ke Pariaman karena tadi Padangpanjang pun meliburkan aktivitas sekolah. Anak asrama MTsn Padangpanjang juga dipulangkan kembali.
Di rumah ada 3 anak yang akan didampingi  juga.Tapi, sejauh ini Kota Pariaman masih harus sekolah?bagaimana pak walikota,kapan kita libur juga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...