Senin, 16 Maret 2020

pemikiran ideal yang pernah singgah dalam fikiranku

    Pemikiran ideal yang pernah kumiliki saat baru punya anak pertama adalah,aku akan mengajari anakku sendiri pelajaran di rumah. Ummu madrasatun ,bukankah begitu?terbayang aku akan membimbingnya menghafal ayat pendek Al-Qur'an,menghafal do'a harian secara komplit,mengajarinya membaca, berhitung,kalau bisa homeschooling sajalah sampai tamat es de!.  Karena aku terlalu banyak berpedoman pada buku atau pengalaman orang yang pernah sukses.

        Tapi nyatanya,belum berusia 2 tahun,si sulung sudah mempunyai adik.Si nomor dua berusia 2 tahun ,lahir si nomor tiga.Gambaran idealnya bagaimana? sebagian ambyarr...hehe..ga bisa se ideal dalam rencana.Mengurus 3 balita tanpa ART dan jasa pembantu lainnya,sangat menguras tenaga dan fikiran.    
 
         Namun,si sulung bisa masuk SD dengan kemampuan sudah bisa membaca adalah suatu kegembiraan dan pencapaianku sebagai' ibu madrasah pertama tadi'.Lalu lahirlah anak ke empat berjarak 3 tahun dengan abangnya.Lahir lagi si nomor 5 berjarak 4 tahun dengan si nomor 4.Rumahku pun penuh dengan 5 anak, satu perempuan dan empat lelaki.Gambaran rumah dengan kegiatan belajar sudah lenyap.
Yang ada adalah pendampingan dan motivasi.
 
Aku, 
Si ibu yang masih disibukkan dengan pekerjaan beberes rumah, dengan tugas utama:mendampingi anak belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...