Sebenarnya sudah sejak bulan Desember tahun 2019 kita sudah dikejutkan berita banyaknya korban akibat wabah ini di daerah Wuhan (setingkat provinsi) Negeri Tiongkok sana. Dampak sudah diduga akan menyebar ke Indonesia karena ia ditularkan melalui percikan ludah,kontak fisik antar orang dan turik domestik dan luar negeri masih bebas di zona pariwisata di Indonesia.Malah yang paling terasa heboh di Sumatera Barat saat seratusan turis China datang berwisata ke sini di tengah kabar yang mengkhawatirkan.Masyarakat protes tapi ya..tinggal protes,para turis yang dikhawatirkan membawa virus sempat berlibur di Sumbar selama seminggu sebelum dipulangkan.
Upaya pemerintah kita bisa dikatakn lamban dan kurang tanggap.Indonesia dikatakan negara santuy,bahkan para menteri memberi statement seolah perkara virus ini remeh.Mungkin maksudnya agar kita tidak khawatir berlebihan tapi membuat self awareness kita rendah.
Di media sosial masyarakat sudah capek bersorak,agar pemerintah membatasi penerbangan luar negeri,pemerintah malah memberi diskon pariwisata.sedangkan negara lain sudah bersiap dengan segala tindakannya ,kita masih belum ada progres di sisi si virus yang kasat mata itu bergerak bebas.
Hingga awal Maret 2020, Presiden Jokowi baru berani mengumumkan ada dua orang warga Depok yang dirawat sebagai pasien supect Corona dan disusul seminggu hingga kini bertambah hingga 172 orang.Tidak mungkin mendadak bertambah kan? kemungkinan virus ini sudah menyebar tapi kita lambat menanggapinya.Entah pemerintah khawatir terjadi chaos atau apalah.Namun bisa jadi, soalnya paska pengumuman itu Jakarya dan sekitarnya dilanda kepanikan.warga menyerbu supermarket memborong masker,makanan ,pamper dll
Di medsos masyarakat mendesak agar pemerintah memberlakukan Lockdown meminimkankan peluang penyebaran virus.Tapi 2 hari yang lalu presiden hanya menginstruksikan membentuk satgas dan menyerahkan penannganan situasi daerah kepada kepala daerah.
Jika kita membuka medsos,wajar saja kit semakin khawatir karen info korban positif maupun terduga semakin banyak dan menyebar lokasinya.
Di DKI,Solo,Jabar,kepala daerahnya sudah meliburkan warganya dari sekolah atau kantor dan memindahkan segala aktivitas ke rumah.Untuk meminimkan kontak fisik antar manusia yang tak terpantau.
Di tengah kecemasan ini,kita tetap berupaya menjaga kesehatan,berdo'a agar musibah ini Allah jauhkan dan kami diberi keselamatan.
Maret,tanggal 17,Selasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar