Suasana habis hujan begini.....
Dingin bersama angin
Seduh kopi hitam
Pas,suasana seperti di Sidikalang
My hometown
Tempat keluargaku tinggal adalah sebuah ruko (rumah toko) bertingkat di tepi jalan raya.Bernama jalan Ujung,Kota Sidikalang,Kabupaten Dairi,Sumatera Utara.Di lantai bawah adalah kedai kopi dan rumah makan milik keluarga kami dan di tingkat atas sebagai rumah .
Lantai atas memiliki beranda yang langsung memperlihatkan kehidupan di hadapannya.Teras di beranda itu adalah tempat favoritku.
Masa remajaku dipenuhi dengan belajar dan membantu usaha orang tua di kedai /menjaga warung.
Setelah aktivitas di lantai bawah,malam adalah saatnya kami beraktivitas di lantai atas.
Suasana favoritku adalah ketika langit malam dipenuhi bintang,jalanan mulai lengang dan aku duduk di beranda sambil menulis diary.Aku sangat menyukai suasana itu.Perasaanku tertuang dengan mudahnya di setiap lembaran diaryku.Masa remaja pasti dipenuhi cerita kan??semua itu tertuang pada sahabatku yang membisu itu.Segala yang kurasakan,yang kualami,yang kupertanyakan.Aku tak memiliki sahabat dekat dan spesial.Dan rasanya nyaman ketika kita bercerita pada sesuatu yang tidak akan membocorkan rahasia kita,kecuali jika orang lain yang mencoba mengintipnya.
Sambil menulis diary,pandanganku sesekali teralih ke suasana jalan.Suara tertawa sekumpulan pemuda yang sepertinya pulang olahraga, pasangan atau gerombolan orang yang tampaknya akan ke bioskop di sebalik jalan itu.
Yang sangat kuingat,ruko di seberang jalan rumah kami adalah kedai tuak.Pemandangan di sana menyajikan wajah lusuh menyendiri di sudut meja,atau tawa terbahak sekumpulan peminum yang mulai mabuk.Tentu saja mereka jarang menyadari keberadaanku karena mereka sibuk dengan percakapan seru.Semakin malam semakin berkurang mereka karena satu-persatu keluar kedai dengan langkah terhuyung.
Jika hujan baru reda,bunyi percikan air dilalui roda kendaraan......angin yang semakin menggigit,akan memaksaku menghabiskan kopi,mengucapkan salam perpisahan pada diaryku dan bergegas menutup malam.
Malam ini...serasa kembali merasakan suasana itu...bunyi tetesan air sisa hujan tadi sore...
namun kopi di gelas ku belum habis lagi.
24 November 2014
Senin, 24 November 2014
Senin, 17 November 2014
Minggu, 16 November 2014
Bagaimana ya??
Saya termasuk kepada sebagian orangtua yang dirundung keresahan akhir-akhir ini.Keresahan karena dihadapkan pada zaman dimana daya tarik media digital mulai terasa begitu kuatnya.Menarik minat bagai magnet,baik itu anak dan juga orangtua
Media bagai pisau bermata dua,di satu sisi memberi kemanfaatan namun di sisi lain menimbulkan permasalahan.Walaupun fungsinya tergantung bagaimana kita memakainya,namun untuk anak,orangtua menjadi peran utama sebagai pendamping.
Konten tontonan di internet,tontonan di televisi,game digital,PSP....semua menarik.
Saking menariknya,semua ingin dilahap.
Jika saringan tadi kurang berjalan fungsinya,anak bebas menikmati tontonan tanpa pendampingan orangtua,anak bermain game baik online maupun tidak tak mengenal waktu sehingga melalaikan tugas dan pelajarannya.
Orangtua yang tak mampu menyaring keterikatan dengan media digital...mata tak terlepas dari smartphone,komputer dalam jaringan online.Kegiatan mencari ilmu di gadget terkadang melalaikan hak anak atasnya.hak anak untuk diperhatikan perkembangannya,hak anak untuk didengarkan keluhannya.
Acara makan bersama atau meonton tv bersama yang dulunya diramaikan dengan diskusi,kini semakin sunyi karena tiap individu di rumah itu telah stand by dengan perangkat di tangan masing-masing
Hiruk-pikuk anak,remaja,oangtua berkumpul di tempat-tempat keramahan,semakin disenyapkan oleh keseriusan menghadapi dunia maya yang menjanjikan kenyamanan baginya.Anak-anak bersepeda berombongan berkeliling semkin berkurang karena mereka memilih duduk menghabiskan jam mainnya di warnet untuk bermain game online.
Si gadis remaja cekikian dan tersenyum sendiri memandangi kolom chat di hape-nya sambil sesekali matanya memandang sinetron televisi di depannya.Curhat mereka ke dunia maya.
Aku gregetan melihat anakku hanya terpaku menatap layar komputer,aku ingin mereka berlarian,menjelajah alam,berlumpur,bermain pasir dan masuk ke semak mencari burung,mencari capung,seperti yang kulakukan di masa kecilku.
Tapi,zaman sudah menemukan masa seperti ini.
Kedekatan tidak lagi dipenuhi ikatan emosional yang mesra tapi terkadang hanya menjalankan peran.
Tapi,inilah zaman yang kita hadapi.Tidak cukup dengan mengeluhkannya tetapi harus mensiasatinya.Karena jika kita tidak ikut berputar di dalamnya,maka kita akan tergilas perputaran roda itu.
Melukis langit dengan kenangan
Kesunyian terkadang menakutkan
Terkadang ia juga menghanyutkan
Jelajah bayang-bayang
Hilang dan timbul bagai pendar bintang
Kesunyian membekukan makna
Bagai kejora yang terdiam tergugu
Menanti edaran yang menghantarkannya pada pagi
Kesunyian ini membuatku tak ingin apa-apa
Saat sebentuk kenangan terlompat
Mencairkan kesombongan
Menggugah keegoisan
Nun di sana,terlukis dalam bentangan kelam
Tergores penuh warna
Namun tersembunyi
Karena ia memilih tertutup hitam
Namun tercatat di sudut hati
Bahwa kau telah menjadi sahabatku
Bahwa kau telah menjadi sahabatku
Hingga kini tetap sebagai sahabatku
Untuk:seorang sahabat
yang pernah kuberikan sebuah kado ultah,
tanpa nama,
tanda persahabatan,17 th y.l
Jumat, 26 September 2014
Dunia maya heboh...
Warung kopi heboh
Karena paripurna penetapan sistem pilkada
langsung oleh rakyat
atau dipilih oleh anggota parlemen
Heboh karena Ahok
Plt Gub DKI yang tak mencerminkan kesantunan berbicara
dan tak menghormati ibadah agama
melarang kurban di tempat yang selama ini tidak masalah sbagai tempat pemotongan
Rakyat jadi penonton?
tidak juga
rakyat telah berbuat semaksimal usahanya
yaitu mengungkapkan pendapat masing-masing
dimana saja dia bisa bersuara
baik didengar orang maupun tidak
Terkadang tak faham sistem
namun menganggap dia paling tahu
debat sana
debat sini
ah..poning pula awak lihatnya!
bah!
bah!
bah!
Warung kopi heboh
Karena paripurna penetapan sistem pilkada
langsung oleh rakyat
atau dipilih oleh anggota parlemen
Heboh karena Ahok
Plt Gub DKI yang tak mencerminkan kesantunan berbicara
dan tak menghormati ibadah agama
melarang kurban di tempat yang selama ini tidak masalah sbagai tempat pemotongan
Rakyat jadi penonton?
tidak juga
rakyat telah berbuat semaksimal usahanya
yaitu mengungkapkan pendapat masing-masing
dimana saja dia bisa bersuara
baik didengar orang maupun tidak
Terkadang tak faham sistem
namun menganggap dia paling tahu
debat sana
debat sini
ah..poning pula awak lihatnya!
bah!
bah!
bah!
Kamis, 21 Agustus 2014
Selama ini....aku selalu berharap untuk bisa menjadi seperti orang-orang pintar,mengetahui segala hal dan selalu ingin mencari ilmu dimana saja.Sukses seperti orang-orang yang telah sukses.
Tetapi seiring waktu....ternyata aku lebih ingin menjadi seorang yang bijaksana.
Karena almarhum kedua kakekku...beberapa tokoh yang aku kagumi,memikat penghormatanku bukan hanya karena kepintaran mereka,kecerdasan mereka,tetapi lebih kepada kebijaksanaan yang mereka miliki.
Menjadi bijaksana tidak dijamin dari banyaknya gelar yang disandang,beragam organisasi yang diikuti atau banyaknya pelatihan motivasi yang diikuti.
Kebijaksanaan muncul dari beragam pengalaman hidup.Perenungan yang panjang, mengambil hikmah dari setiap permasalahan.
Orang yang bijaksana,mampu berfikir tenang di tengah hiruk pikuk kepanikan
Orang bijaksana mampu mengelola kemarahan disaat dia mudah untuk dihamburkan
Orang bijaksana mengasah mata hati melalui kedekatan ruhani dengan Sang Rabb
Orang bijaksana melakukan sesuatu dengan keikhlasan semata-mata karena Tuhannya.
Semoga aku mampu
00.30 dini hari
make a wish
*my special day*
Tetapi seiring waktu....ternyata aku lebih ingin menjadi seorang yang bijaksana.
Karena almarhum kedua kakekku...beberapa tokoh yang aku kagumi,memikat penghormatanku bukan hanya karena kepintaran mereka,kecerdasan mereka,tetapi lebih kepada kebijaksanaan yang mereka miliki.
Menjadi bijaksana tidak dijamin dari banyaknya gelar yang disandang,beragam organisasi yang diikuti atau banyaknya pelatihan motivasi yang diikuti.
Kebijaksanaan muncul dari beragam pengalaman hidup.Perenungan yang panjang, mengambil hikmah dari setiap permasalahan.
Orang yang bijaksana,mampu berfikir tenang di tengah hiruk pikuk kepanikan
Orang bijaksana mampu mengelola kemarahan disaat dia mudah untuk dihamburkan
Orang bijaksana mengasah mata hati melalui kedekatan ruhani dengan Sang Rabb
Orang bijaksana melakukan sesuatu dengan keikhlasan semata-mata karena Tuhannya.
Semoga aku mampu
00.30 dini hari
make a wish
*my special day*
Kamis, 14 Agustus 2014
THE UNSPOKEN
Maaf.
Ikut latah memberi judul seperti kasus yang sedang tren.
Tapi ini tentang diriku.Yang tak terasa dalam hitungan hari akan genap berusia 35 tahun.Usia yang masih terkategori usia produktif.Dan menurut pelatihan konsep diri yang pernah aku ikuti pada masa kuliah dulu,pada usia ini seseorang menata kesuksesan dan sedang menuju era kebebasan finansial.
Itu katanya.
Ketika dulu saat melewati usia 30 tahun..aku masih bertanya-tanya apa "passion" ku?
Passion,memiliki banyak makna.Dari hasil blog walking,aku mendapati beberapa makna dari passion itu sendiri.
Passion dapat diartikan sebagai sebuah hasrat,panggilan dari alam bawah sadar kita.Untuk melakukan sesuatu hal atau pekerjaan yang kita menyukainya.Kita ikhlas melakukannya karena kita minat padanya.Kita tidak pernah bosan melakukannya dan kadangkala mau berkorban untuk mencapainya.
Trus,info dari blog-nya Ananto Veryadesa,passion dapat juga dikatakan sebagai kombinasi Pleasure(kesenangan),meaning (kepercayaan/yang secara luas dimaknai sebagai kepercayaan terhadap Tuhan) dan emotion (emosi)
Kesimpulan yang dapat kuambil,passion ini dimaknai lebih kepada pencapaian sesuatu yang padanya kita memiliki kepuasan menjalaninya dan berkeinginan kuat untuk mencapainya.Tidak hanya bersifat kesukaan,tetapi juga dalam memberikan makna pada hidup.
Misalnya,seseorang memiliki minat dalam bidang otomotif.Dia tidak hanya berkutat melampiaskan hobbi saja,tetapi juga menjadikan minatnya ini bermakna.Misalnya,membagi ilmu secara sukarela,membuka usaha bidang otomotif dan yang lainnya yang lebih memberikan arti dan kepuasan pada dirinya.Disinilah passionnya.
Sehingga banyak yang mengaitkan passion ini dengan pekerjaan.Karena sebagian besar orang ternyata bekerja bukan karena dia menyukai pekerjaan tersebut melainkan karena mengharapkan imbalan uang.Yang mengakibatkan seringnya muncul perasaan jenuh,letih.Namun tetap bertahan di dalamnya karena tidak ada pilihan lain.
Dan aku pun ingin mengisahkan suatu hal berkaitan dengan pekerjaan.
Selepas diwisuda pada April tahun 2004,aku memiliki rencana. Ingin melibatkan diri di Pusat Penelitian /PSI (Pusat Studi Irigasi) Universitas Andalas.Karena ini adalah tema yang kuambil untuk skripsiku.Setelah melewati penelitian di Irigasi Galogandang,Kabupaten Tanah Datar Sumbar dan terlibat dengan stake holder di sana.Ditambah ketika itu pembimbing ku,Dr.Helmi,seseorang yang cerdas,suka berdiskusi membuatku merasa ingin menerjunkan diri dalam bidang penelitian.Sepertinya bidang ini menantang untuk dijalani dan inilah jalanku.
Tetapi Allah SWT memberikan rencana lain untuk aku jalani.
Selepas wisuda,Allah mempertemukanku dengan jodohku.
April 2004 melewati masa ta'aruf dilanjutkan khitbah di bulan Mei dan melangsungkan pernikahan di 18 Juli 2004.
Karena suamiku bekerja sebagai asisten perkebunan di kebun sawit BTN 2 PT INCASI RAYA di Pasaman,aku harus ikhlas untuk diboyong ke sana.Aku juga harus ikhlas tidak bekerja karena perusahaan tidak membolehkan suami-istri bekerja dalam satu perusahaan.Dan pekerjaanku selanjutnya adalah mengurus rumah tangga.
Saat akan melahirkan anak pertama di tahun 2005,kami memutuskan berhenti bekerja di kebun sawit itu.Karena kondisi medan juang..eh..lokasi kurang mendukung jika kelak punya bayi sehingga kami pulang ke kampung suami di Pariaman.
Anak kedua lahir tahun 2007
Anak ketiga lahir tahun 2009
Anak ke empat lahir tahun 2012
Alhasil,aku disibukkan dengan anak-anakku.Jika ada lowongan membuatku berfikir panjang saat itu.Penerimaan penyuluh (THL) besar-besaran aku lewati.Padahal penyuluhan pertanian adalah prodi ku di Faperta Unand.Saat itu,panggilan sebagai seorang ibu lebih mendominasi.Tetapi, walaupun aku tidak bekerja tetap namun tetap bekerja.Beberapa aktivitas di bidang nirlaba tetap kujalani.Bidang inilah yang secara tidak langsung kuanggap sebagai cara Allah menunjukiku.
Dengan yayasan yang dikelola suami dan rekan-rekannya,muncul ide memperluas akses pelayanan yayasan yaitu mendirikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di desa kami. Dan aku ditunjuk menjadi pengelolanya.Yang merancang dari awal,menyiapkan lokasi,merekrut guru serta mengurus perizinan ke dinas terkait.
Di tahun ajaran baru,Juli 2012,PAUD "ALBANA" resmi beroperasi.
Sejujurnya,dunia anak bukanlah dunia yang baru bagiku.Anak-anakku lahir dalam rentang waktu yang termasuk dekat.Dan mereka besar dalam pengawasanku.Saat awal memiliki mereka,aku adalah ibu yang baru belajar.Sambil menjalankkan pengasuhan anak aku juga menambah pengetahuan dengan membeli majalah seperti ParentsGuide,Anakku,buletin bundabalita dll.Sedikit banyaknya ada ilmu yang bisa diserap.
Sekarang akses informasi sudah lebih mudah.Juknis suatu kegiatan bisa kita unduh dari situs departemen terkait.Informasi mengenai dunia PAUD mudah didapat dari situs,blog,mengikuti grup-grup seperti grup pendidik PAUD.Atau berdikusi dengan pihak dinas pendidikan,diskusi sesama pengelola ,rajin mendatangi pertemuan-pertemuan. Karena ilmu ada di mana saja asal kita memiliki kemauan untuk mencari dan mempelajarinya.
Memasuki tahun ketiga sebagai pengelola PAUD,aku menyadari aku belum pernah mengalami kejenuhan,keberatan dan keinginan untuk mundur.Malah sebaliknya aku selalu ingin belajar dan belajar. Di dunia ini aku mengenal banyak orang baru,mempelajari banyak hal baru dan sepertinya akan selalu memancing keingintahuan. Seperti ada suatu dorongan dari dalam diri untuk terus mendalaminya.Malah ada keinginan untuk mengambil kuliah di PG PAUD supaya lebih maksimal dalam keterlibatan.
Apakah ini ''passion"-ku??
Kemarin sore,seorang teman bertanya,"Fit, ikut tes CPNS tahun ini??'
Waaahh...apakah aku masih termasuk kategori lagi?? karena tanggal 22 Agustus esok aku berusia 35 tahun?
Mungkin..... bidang yang sedang kujalani sekarang rencana yang ALLAH sediakan untukku saat ini.Untuk aku memperdalam dan memaksimalkan potensi diri di sana.
Semoga Allah selalu menunjuki.Amin.
*refleksi diri*
di
14 Agustus 2014
Langganan:
Postingan (Atom)
Yang abadi dalam do'aku
Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...
-
Amirah Shiddiqul Wafa, 20 tahun yang lalu nama itu kuberikan pada putri pertama kami yang lahir di tanggal 23 April. Kami meman...
-
Perjalanan ke Rinjani ada adalah idaman di hati sejak tahun 2017 Kala itu suami mendaki kesana dan pamer foto yang semuanya indah serta men...
-
Bulan Mei Tahun 2024 ini, tepat 7 tahun usia Azzam. Dan kami rasa telah pas masanya dia memasuki jenjang sekolah dasar (SD). Setelah memper...