Rabu, 06 April 2016

Membaca,Jelajahi Dunia


                                                        Membaca, jelajahi dunia
Pernah seorang teman bertanya:bagaimana cara menjadikan anak gemar membaca.Dia melihat,keempat anakku sangat suka (malah bisa dikatakan keranjingan) membaca.Dia baru memiliki seorang anak berusia 2 tahun dan belum tampak tanda-tanda suka pada buku.Aku belum menjawab sepenuhnya pertanyaannya hingga saat ini.Karena akupun tak bermaksud memprogram anak-anak agar keranjingan pada buku.Menurutku,itu terjadi secara alamiah.
Anak-anak adalah pribadi yang unik,yang memiliki berbagai perilaku termasuk perilaku ingin tahu dan suka mencari tahu.Membaca adalah salah satu wujud perilaku ingin tahu.Anak berusia dibawah 3 tahun melihat buku sebagi sebuah benda yang ingin dieksplorasi secara fisik.Buku terlihat ‘menggiurkan’sehingga ingin digigit,diremas,dirobek.Seiring anak usia ini yang memang suka  aktivitas yang mematangkan motorik halusnya.
Suka membaca bukanlah sifat yang bisa diturunkan dari orangtua ke anaknya.Dengan kata lain bukan bawaan genetika. Membaca merupakan sebuah aktivitas. Sebuah kebiasaan.Dan bisa menjadi sebuah budaya.Lain halnya dengan bakat.,Mungkin saja dapat dipengaruhi bawaan sifatnya.Contohnya: bakat seorang anak di bidang seni. Bakat dan stimulus dari lingkungannya bisa menjadikannya seorang yang handal di bidang seni yang diminatinya.    
Buku adalah ibarat makanan bagi orang yang suka membaca.terutama anak-anak. Tampilan sampul dan kemasan buku anak-anak terkini sangat penuh dengan warna,gambar  dan judul yang  menarik. Sebelum anak membuka dan menikmati isi sebuah buku,dia terlebih dahulu telah disuguhi kemasan yang menarik hati.
Saat ini kita melihat budaya membaca semakin meningkat di Indonesia.Walaupun saya tidak memiliki data  tentang  peningkatan tahun per tahun,Namun saat ini kita mudah menemukan orang-orang yang membaca sambil menunggu antrian,membaca di kenderaan.Tidak saja  orang dewasa  tetapi juga anak-anak.Semakin banyaknya perpustakaan (yang dikelola pemerintah maupun komunitas penggiat gemar membaca).
Bagaimana agar anak suka dan minat membaca? Perkenalkan mereka dengan buku.Itu  cara termudah.Kepung mereka dengan buku sedari dini. Tentu saja ini memerlukan peran orangtua yang serius.Serius menyediakan buku untuk anak,serius dalam membacakan buku juga serius mencontohkan perilaku gemar membaca. Walaupun terkadang ada juga anak yang kecanduan membaca dengan sendirinya,namun itu terjadi karena sedari awal dia telah memiliki ketertarikan dan diiringi sikap ingin tahu-nya.
Berdasarkan pengalamanku sendiri, kesukaan anak-anak kami terhadap buku dan membaca bisa jadi karena
1.Kami pengoleksi buku.Walaupun tidak bisa dikatakan banyak dan lengkap namun sudah cukup memadai untuk dijadikan perpustakaan keluarga.Sejak mahasiswa sampai sekarang , suami rutin membeli buku.Jadi,buku yang tersedia di rumah telah menjadi pemandangan awal anak-anak tumbuh dan berkembang. Untuk anak-anak,jenis buku kami belikan berisi cerita sirah ,ensiklopedia dan juga buku cerita.
2.Saat anak dalam kandungan,kami membacakannya buku.Ini mungkin lebih  maksimal dilakukan saat aku mengandung anak pertama.. Suami membacakannya buku dan akupun begitu.Saat itu kami masih tinggal di Pasaman,dan aktivitas yang paling mudah dilakukan mengusir kesunyian tinggal di tengah lahan sawit..ya..membaca! Beda ketika mengandung anak kedua,saat kesibukan bertambah,aktivitas membacakan janin buku sudah berkurang.
Tahapan literasi dini dimulai saat anak masih di alam rahim.Kita percaya bahwa sejak janin di kandungan bisa mendengar suara karena pendengarannya telah aktif. Nada suara ayah maupun ibu akan diingatnya saat dia telah terlahir nantinya.Membaca,memiliki nada yang berbeda dengan berbicara.Janin akan mengingat suara ibunya  saat telah mampu melihat dan dia akan mengetahui bahwa ibunya membaca.Dan itu memerlukan sebuah buku (atau yang lainnya yang bisa dibaca)
3.Membacakan buku pada anak .Si bayi yang belum bisa apa-apa kecuali menangis dan mengoceh,percayalah bahwa ia juga pemerhati dengan mata dan otaknya yang sinkron. Dia akan mengenal buku yang dipegang orangtuanya .Dia akhirnya tahu bahwa buku adalah sesuatu yang menarik.T
4.Memberinya buku untuk dibaca. Ini hal yang lucu jika dilakukan pada anak usia dibawah 3 tahun.Karena jangankan membacanya,perlakuan pertamanya pada buku itu bisa saja digigit,direma,disobek. Idealnya,pada tahapan anak diberikan buku plastic atau buku kain.Yaitu buku yang memang bahannya terbuat dari non kertas.Jadi,aman jika di tangan anak.Yang kami alami, buku kertaslah yang bisa kami berikan pada anak karena buku kain maupun plastic harganya cukup mahal.Jadi,pandai menyiasati dan menjaga saja agar buku awet dengan cara mendampingi anak membacanya .
5.Sugesti.Membiasakan buku sebagai hadiah. Karena telah terbiasa,Wafa selalu meminta buku sebagai kado ulang tahunnya setiap tahun.Begitu juga dengan Jundi.
6.Membawa anak ke toko buku atau perpustakaan.Bagi kami,Ke toko buku atau pustaka adalah liburan keluarga.Mereka sangat senang ketika mendengar ajakan “ayo ke pustaka!” .Perpustakaan di Pariaman letaknya di pantai Gandoriah.Dikelola oleh Humas Kota Pariaman dan didirikan oleh keluarga H.M Rasjid,tokoh Pariaman.Di sana menyenangkan menunggu anak-anak karena kita bisa online dengan wi-fi yang tersedia.
Selain perpustakaan lokal,kami juga rutin ke Perpustakaan daerah di Padang. Disanalah kita bisa membawa anak dan melihatnya terpuaskan dengan buku.Karena stok buku untuk anak banyak dan beragam.






Toko buku selalu membuat Wafa cemberut kalau pulangnya tidak membawa buku.Bukannya ortunya tidak mau selalu membelikan,tapi ayahnya punya tempat membeli buku yang bisa dikatakan harganya lebih  miring.Dan Walaupun rutin dioleh-olehi buku setiap keluar daerah,tapi anak-anak selalu minta buku jika ke toko buku.
7.Orangtua adalah contoh. Ayah ibu yang suka membaca akan semakin  membuat minat baca pada anak semakin besar. Karena seperti yang dikatakan di awal tadi,membaca merupakan sebuah kebiasaan. Orang tua yang biasa membaca membentuk karakter keluarga suka membaca.Anak-anaknya dan lingkungannya.
Aku mengalami sendiri bagaimana kesukaanku pada membaca berawal.Kakek kami (poli) tinggal bersebelahan rumah dengan kami.Membaca Koran adalah aktivitas rutinnya pagi dan sore .Poli menjadi seorang yang berwawasan luas. Jika diskusi dengannya, banyak pengetahuan baru terserap. Aku sangat suka meniru poli tapi kebiasaannya yang tidak terlalu kuikuti adalah menonton berita.Hehe…pada masa  itu seorang abege sepertiku tampaknya lebih tertarik menonton film atau music kali ya..
Ayah adalah pembaca koran dan majalah.Dia rutin berlangganan  Harian  Waspada.Karena ayah punya kedai kopi. Koran sepertinya perlu bagi pengunjung kedai.Selain itu ayah juga sempat berlangganan majalah Tempo,Gatra,Humor pada masa aku SMU. Sepulang sekolah,aktivitas yang menyenangkan dilakukan adalah makan siang sambil membaca koran! walaupun bukan aktivitas yang layak ditiru,tapi memang menyenangkan sih.Aku begitu ingat,sainganku adalah adikku, Fauzi yang juga suka membaca.Koran akhirnya kami bagi dua dan bergantian ketika selesai.  
Bagaimana membudayakan membaca pada semua anak? Aku jawab ,bisa! Karena ketika anak pertama menjadi contoh,semua adiknya mengikuti. Seperti itu juga Wafa yang ‘candu’ membaca,ketiga adiknya melihatnya sebagai contoh.Walaupun beberapa aktivitas anak-anak itu akhir-akhir ini sering membuatku khawatir adalah kegiatan membaca sebelum  tidur.Khawatir mata mereka bisa rusak.sekarang aku menjadi sering razia dan nyinyir mengingatkan mereka untuk melepaskan buku dari tangannya.terkadang kuambil secara paksa.Hiks…bagaimana kalau mereka terpaksa pakai kaca mata sedari dini?kan aku nggak ingin.
Si bungsu,Ariq yang berusia empat tahun,memilih sendiri aktivitasnya sebelum tidur.Dibacakan buku atau didongengi.Terkadang rasa kantukku harus dilawan agar bisa memenuhi permintaannya. Bisa dibayangkan, saat mata kita sudah berat, Ariq datang membawa buku untuk dibacakan,ensiklopedia besar bersampul hardcover,hehe..terbayang perjuangannya agar dia tidak kecewa. Yang lucu,terkadang saat aku memasak di dapur, dia datang memebawa buku dan minta dibacakan.Kalau sedang beraktivitas seperti itu tentu saja aku pahamkan dia agar membacanya bisa ditunda atau dia membaca sendiri.Biasanya sih dia menolak,dan marah sebentar..haha..maafkan ummi ya Ariq..semoga Ariq bisa cepat membaca.Amin.
Dan bagi semua orangtua yakinlah bahwa membaca membuat anak berpengetahuan luas.Tidak saja ilmu yang dimilikinya tetapi pengetahuan local maupun internasional.Aku masih yakin,kebiasaan membaca koran sejak SD membuatku sedikit ‘nyambung’ dengan berita politik internasional.Di ingatanku masih tersimpan jejak berita yang kubaca dahulu dan sekarang berperan menjadi bingkai dalam berfikir.
Selain berita tentunya pengetahuan yang lain.Yakinlah,hasilnya akan tampak ketika di masa depan anak-anak kita.Mereka akan memiliki ‘simpanan’ dalam fikirannya yang lebih dibanding anak yang tidak terbiasa membaca. Aku alami sendiri.walaupun tidak bisa dikategorikan mahasiswa cerdas saat kuliah,tapi aku akui terkadang dalam berdiskusi,dalam menanggapi suatu permasalahan,kita akan memiliki beberapa info yang membuat teman kita bertanya: Kok tau ? tau darimana.
Kujawab saja :karena aku membaca.



Kamis, 24 Maret 2016

Cerita anak


 Ini adalah cerita yang kukarang untuk Ariq,dan dibacakan sebelum tidur.dari beberapa topik ceritaku,ini yang paling dia suka dan paling sering direquest.Sampai dia hafal urutan adegannya.Kuputuskan menuliskannya disini,untuk jadi kenang-kenangan..

                                                   LIKA DAN LIKI


Di suatu ladang,tinggal keluarga ayam di sebuah kandang yang indah.Ayah,ibu dan 2 ekor anaknya,Lika dan Liki.Suatu sore,Lika dan Liki bermain di depan kandang sambil menunggu ayah mereka pulang.Mereka pamit pada ibunya.
“Mama..mama…kami bermain dulu yaaa…boleh Ma?”
“Boleh nak,tapi jangan bermain terlalu jauh ya..hari sudah sore..”kata Mama ayam
“Baiklah ma..”Jawab Lika dan Liki dengan gembira

Lalu mereka pergi ke ladang yang luas,dipenuhi jerami padi yang diletakkan Pak Tani di sekitar kandang.

Waktu berjalan semakin sore,Lika dan Liki masih asyik bermain.
Lika melihat seekor kupu-kupu yang cantik terbang menuju luar kandang
“Liki..ayo kita kejar kupu-kupu itu..”Ajaknya sambil menarik sayap Liki
“Jangan Lika..kata mama kita tidak boleh keluar pagar.”Tolak Liki dengan ketakutan
“Enggak apa-apa kok,kita kejar sebentar saja..nanti kita kembali lagi..”kata Lika mendesak
Akhirnya Liki mengikuti Lika mengejar kupu-kupu cantik itu..

Mereka tidak menyadari bahwa mereka semakin jauh dari kandang, Lika dan Liki juga tidak menyadari sepasang mata tajam seekor elang mengawasi mereka dari atas dahan sebuah pohon yang tinggi.

“Hhmm..kayaknya ada mangsa empuk di bawah sana “gumam elang
“Aku akan menangkap mereka..”kata elang sambil mengepakkan sayapnya  bersiap terbang ke bawah

Di saat yang sama,mama ayam  merasa gelisah.matanya melihat keluar jendela kandang dan dia terkejut saat melihat Lika dan Lika tidak ada di halaman.
“Aduh..kemana  perginya anak-anakku tadi ..??” Ujar mama ayam resah
Akhirnya mama ayam pergi keluar kandang,mencari anaknya yang mungkin telah bermain jauh
Elang masih mengawasi kedua anak ayam itu.Sementara Lika dan Liki tetap tak menyadari bahaya.
Saat Lika dan Liki telah semakin jauh…elang menukik perlahan ke tanah dan cakarnya telah siap menangkap kedua anak ayam itu.
Tapi..tunggu dulu..mama ayam yang berlari menuju hutan telah semakin dekat dan..dia melihat elang mengincar anaknya.Mama ayam marah.Dengan kekuatan nya ,dia mengambil batu dari tanah dan dengan sekuat tenaga melemparkannya kepada elang yang hampir turun.
“Pletak! Aduh!?!”Seru elang terkejut.Kepalanya ditimpuk batu,tepat didekat matanya.
Elang menoleh kebelakang dan melihat mama ayam berdiri marah padanya.Elang merasa kesakitan,kepalanya berdarah.
Karena kepalanya berdenyut dan sakit,elang terbang berbalik arah dan melarikan diri.
Lika dan Liki mendengar suara mengaduh elang.Saat mereka melihat ke belakang,mereka melihat mama mereka.
“Mama..Mama..ada elang “ seru mereka ketakutan sambil berlari ke pelukan mamanya.
Mama memeluk mereka dengan sayang dan lega
“Tidak apa-apa nak..elangnya sudah pergi..sudah mama usir jauh..tapi mama tadi cemas mencari kalian.Kenapa bermainnya sampai jauh begini?”
“Maafkan kami mama…kami salah..kami tidak patuh sama mama.Tadi kami mengejar kupu-kupu sampai ke sini.Kami janji ma..besok kami tidak akan lupa pesan mama..”
“Baiklah…mama maafkan..”
Lalu mereka pulang kembali ke kandangnya.

Di tengah malam 23 Maret 2016

Rabu, 23 Maret 2016

Masih tentang hujan


Hujan hadir lagi malam ini
Dia semakin sering mengunjungi
Membawa ribuan cerita
Yang tak habis beralur dan mengalir di setiap titiknya

 Aku suka hujan
Ku selalu setia temaninya
Mengintip dari balik tirai jendela
Atau duduk takzim medengarkan ceritanya

Terkadang hujan datang membawa kisah
Terkadang dia datang membawa amarah

Tapi,dengarkan saja dia
Tetesannya akan luruh secara perlahan…
Dan mengalir mengalah ke lautan
Meredakan semua gundah

Tapi lihatlah
Kuberanjak menjarak
Hujan tak juga pergi
bertahan hingga diusir mentari

Aku masih tak mengerti
Mengapa  jutaan tetesannya
Masih membasahi hati
Merembes pedih
Membawa cerita sedih
 


Senin, 29 Februari 2016


 Anak-anak lagi gandrung 'KUN  ANTA"-nya Humood Alkhuder...
Enak di dengar di telinga dan ternyata artinya bagus
Ummi mau save di sini ah...karena lidah tak fasih bahasa arab ummi ini mencong2 kalau nyanyi lihat teks arab.hehe..jadi di lengkapkan teks arab,latin sekalian artinya dah!! :)
Diambil dari blognya:lirikterjemahnya.blogspot.co.id

KUN ANTA

لأجاريهم، قلدت ظاهر ما فيهم
فبدوتُ شخصاً آخر، كي أتفاخر
Liujarihim, qoldat tu zohiru ma fihim 
Fabadautu syakhsan aakhar, kai atafaa khar
Ketika ingin bersaing dengan yang lain aku ingin meniru sifat luar dan dalamnya. Jadi aku bisa menjadi seseorang lain dengan bangga.
و ظننتُ أنا، أنّي بذلك حُزْت غنى
فوجدتُ أنّي خاسر، فتلك مظاهر
 Wa zonan tu ana, anni bizalika huztu ghina
Fawajad tu anni kha-sir, fatilka mazohir
Dan aku kira jika aku lakukan itu aku akan mendapatkan kelebihan, tetapi aku hanya mendapat kerugian dari sifatku itu.
لا لا
لا نحتاج المال
كي نزداد جمالا
جوهرنا هنا
في القلب تلالا
La la
La nahtajul ma la 
Kai nazdada jama la
Jauharna huna
Fi qalbi talala
Tidak tidak, kita tidak membutuhkan harta untuk kebagusan, mutiara ada disini, didalam hati ia bersinar.
لا لا
نرضي الناس بما لا
نرضاه لنا حالا
ذاك جمالنا
يسمو يتعالى
 La la
Nurdhin nasa bima la
Nardhohu la na ha la 
Za ka jamaluna
Yasmu yataa’la
Kita tidak perlu memandang pandangan orang lain yang tiada, keadaannya nya tidak sama dengan kita. Itulah keelokan kita, semakin naik keatas
Oh wo oh... Oh wo oooh...
Oh wo oh... Oh wo oooh...
Oh wo oh... Oh wo oooh...
كن أنت تزدد جمالاً
Kun anta tazdada jamala 
Jadilah diri sendiri, pasti akan menambah keelokanmu
Oh wo oh... Oh wo oooh...
Oh wo oh... Oh wo oooh...
Oh wo oh... Oh wo oooh...
كن أنت تزدد جمالاً
Kun anta tazdada jamala
Jadilah diri sendiri, pasti akan menambah keelokanmu 
لا لا لا لا لا لا لا لا
أتقبّلهم، الناس لست أقلّدهم
إلا بما يرضيني، كي أرضيني
La la la la la la la la 
Attaqabbalhum, anna-su lastu qalliduhum 
Illa bima yurdhi-ni, kai urdhi ni
Tidak Tidak Tidak
Aku menerima mereka, tapi aku tidak meniru mereka
Kecuali apa yang telah kuterima dan aku menyukainya
سأكون أنا، مثلي تماما هذا أنا
فقناعتي تكفيني، ذاك يقيني
Sa akunu ana, mithli tamaman hazana
Fakona a’ti takfini, za ka yaqi ni 
Aku ingin menjadi diri sendiri, inilah kesempuranaanku
Cukup dengan hal ini, dan aku yakin itu

TREKKING KE LUBUK NYARAI
Sungguh Allah menganugerahi suatu hari yang cerah,saat kami memutuskan mengisi liburan minggu ini berpetualang ke Lubuk Nyarai.Suatu zona untuk trekking yang kabarnya menarik dan menantang.Walaupun kesehariannya kami tinggal di Kota Pariaman yang hanya berjarak sekitar 15 km dari Kecamatan Lubuk Alung (lokasi Lubuak Nyarai) namun baru sekarang terealisasi rencana indah itu.
Karena tema liburan kali ini adalah liburan keluarga,jadi yang berangkat aku,suami  dan 2 orang anak yang sudah cukup besar,Wafa( 11 tahun) dan Jundi (9 tahun) . Usia  dan fisik mereka kami anggap sudah cukup kuat untuk menempuh perjalanan sejauh sekitar 10 km pulang pergi.
Minggu, 28 Februari 2016 kami mulai perjalanan dari rumah, Kampung Baru Kota Pariaman sekitar pukul 08.40 WIB dan sampai di daerah Salibutan,Lubuk Alung  pukul 09.30 WIB.Salibutan adalah desa tempat masuk ke lokasi Lubuk Nyarai. Suasana pagi itu cenderung sepi.Pengunjung yang ada baru dua rombongan yang barusan berangkat bersama pemandu.O,ya….pengelola wisata Lubuk Nyarai mewajibkan pengunjung dipandu seorang pemandu pulang pergi.Jika rombongan terdiri dari banyak orang,maka pemandu akan memandu sekelompok yang terdiri dari 12 orang. 

Sesudah membayar sebanyak 100.000 rupiah untuk biaya parkir mobil dan pemandu,kami di briefing sebentar untuk menjelaskan beberapa hal seperti: gambaran view yang akan dilewati,kondisi perjalanan dan peraturan bagi pengunjung diantaranya tidak dibenarkan membawa miras,narkoba dan dilarang keras berbuat maksiat.It’ s good…menurutku itu sebuah upaya kontrol dari pengelola untuk meminimkan pelanggaran yang mungkin terjadi dan merusak tatananan alam dan peradaban (ciee..) 

Sesuai papan informasi,jauh jarak yang akan kami tempuh sekitar 5,3 km yang akan memakan waktu sekitar 1-2 jam,menyeberangi sungai dan melewati tanjakan serta view beberapa lubuak/aliran sungai yang dalam dan cenderung menyudut berair tenang. Sesudah di briefing,kami memulai perjalanan dengan do’a dan pemandu telah siap mengiringi kami.Da Son,nama pemandu kami orangnya masih muda dan termasuk cepat akrab.Sepanjang perjalanan kami berbincang-bincang sembari menikmati perjalanan.Sekitar 1 km perjalanan suasana masih cerah karena kanan-kiri kita hanya melewati ladang penduduk dan kebun sawit di sekitar perbukitan.Tak lama kemudian kami mulai menuruni lembah dan petualangan pun dimulai!!
Waahh…rute yang harus kami lewati memang cukup menantang seperti yang digambarkan.Kami menyusuri jalan kecil dimana disisi kirinya bukit dan sisi kanan jurang/tepian sungai besar berbatu dan berarus deras.Terutama karena kami membawa anak-anak jadi tiap sebentar kami harus saling memperhatikan.Alhamdulillah nya lagi,cuaca sangat cerah dan sudah lama tidak turun hujan sehingga jalanan keras.Jika sebelumnya hujan,biasanya jalanan akan becek dan harus lebih berhati-hati.

Sambil memandangi suasana sungai berwarna hijau di bawah kami,tangan berpegangan ke akar-akar pepohonan yang menjulur sepanjang sisi bukit.Rute pun mulai menanjak dan menurun,melalui jalanan berbatu dan dikelilingi pepohonan besar-besar yang membuat suasana seperti di gunung.Langkah mulai terasa capai saat separuh perjalanan.Tetapi jangan takut karena di beberapa titik ada warung yang menyediakan makanan ringan dan minuman.jadi,bagi yang ingin mengaso sebentar melepas lelah.






Ini kita lagi ngaso di warung sambil menikmati jernihnya air yang ada di sebelah warung

Yang mengasyikkan lagi,sepanjang jalan kita akan diiringi bunyi burung dan beberapa hewan yang entah bagaimana bentuknya.Karena hanya suaranya saja yang terdengar di antara dedaunan.Sepanjang kami lewat tak pernah bersua dengan hewan buas atau hewan lainnya.Mungkin karena telah dilalui banyak manusia ya..Menurut pemandu kami,dulunya banyak kera liar yang sesekali muncul tapi sekarang tidak tampak lagi.
Sekitar separo perjalanan menjelang  air terjun,kita akan melewati sungai berbatu yang airnya cukup deras.Kami pun membuka sepatu dan kaus kaki karena bebatuan di sana cenderung licin karena berlumut jadi supaya bisa menapak dengan kuat kami harus melepaskannya.Karena hujan sudah lama tidak turun,arus sungai tidak terlalu besar.Biasanya,ketika arus sungai besar dan deras,pemandu akan membawa ke rute alternatif yang tidak harus menyeberangi sungai namun memiliki tanjakan di ketinggian yang curam.Jalur alternatif ini nantinya kami pilih untuk dilewati dalam perjalanan pulang dan memang sangat menantang.Karena jarang dilalui,jalur itu memang lebih ‘hutan’,simpelnya,lebih gelap,berdaun lebat dan banyak akar-akar besar seperti yang dipakai tarzan gelayutan,hehehe..

Ahhh..Alhamdulillah..akhirnya kami sampai ke tujuan.Tidak memakan waktu lebih 2 jam.Berarti jalan kami termasuk normal walaupun membawa anak-anak.Dan bersyukurnya lagi,karena kami datangnya lebih pagi dan pengunjung saat itu tidak seperti bisanya,sesudah duduk sekitar 10 menit kami langsung menceburkan diri ke air yang dingin.Aku, Wafa dan Jundi cukup berenang di air ketinggian 0,5 meter saja.hihihi..kalau abinya anak-anak langsung menuju lubuk yang sejatinya itulah pesona Lubuak Nyarai.Sebuah lubuak yang indah sejuk dengan airnya yang berwarna kehijauan tampak dari atas.Sungguh indah karunia Allah itu.

Beberapa pengunjung menceburkan diri dari tebing ke sejuknya air yang berkedalaman 3 -4 meter..wuiih…harus pintar berenang tuh.
Saat itu baru ada sekitar 10 orang yang bergantian mencebur ke lubuk.Menurut pemandu,hari ini termasuk sepi.Biasanya pagi Minggu begini sudah dipenuhi pengunjung.Apalagi ketika awal dulu waktu Lubuk Nyarai baru di promosikan (sekitar tahun 2013),sekitar ribuan pengunjung setiap hari libur memenuhi tempat itu.Tak terbayang lah ramainya.Kalau bagiku sih,tidak penting keramaiannya.malah kalau terlalu ramai kita jadi kurang syahdu gitu menikmati keindahan alamnya.jadi,bersyukur jugalah hari itu masih sepi pengunjung.
Walaupun tidak mencebur ke lubuk (karena tak memiliki keahlian berenang) tempat kami berenang ini…eh..tepatnya berendam..gak terlalu mengecewakan sih..karena airnya sangaattt….jernih.Batu-batunya tampak jelas dan ikan-ikan hilir mudik dengan cueknya tapi tetap susah juga ditangkap. Menurut info ibu pemilik warung,,dulunya ikan banyak dan besar-besar.Mungkin karena manusia sudah menjelajah hingga kesini mereka sudah mulai menghindar.

Ini Jundi lagi belajar berenang.Aku pun tidak ingin ketinggalan,karena airnya sangaaattt jernih.daripada teringat-ingat di rumah kan?hehe
Saat itu kami menguasai aliran sungai bagian bawah.kami puas-puaskan berendam.Bukan apa-apa,karena pengunjung semuanya kumpul di lubuak.hehe..
Semakin siang hari orang semakin banyak berdatangan.Karena semakin ramai,kami memutuskan untuk keluar dari air dan bersiap menyantap bekal makan siang yang kami bawa .Oya,di pinggiran sungai juga ada sekitar 3 buah warung masyarakat yang menyediakan makanan,teh manis yang bisa kita pesan sambil duduk di bangku bawah tenda mereka.Soalnya,cuaca sangat panas..selain pohon teduh,warung adalah alternatif kita.Wah..saking panasnya hari,baju,jilbab yang kupakai berendam tadi,kering di badan.Walaupun membawa baju ganti namun akhirnya aku tetap memakai baju yang lekat di badan.
Kami  shalat zuhur di mushalla yang dibangun pengelola wisata/mushalla sederhana,beratap tak berdinding.Di sini juga dibuatkan sejenis kamar kecil yang diperuntukkan untuk salin pakaian dan buang air kecil.Tapi,saat masuk ke dalamnya yangada tetap aliran sungai bukan pancuran tapi lumayanlah bisa menutupi.
Sesudah puas menikmati pemandangan,kami pun pulang bersama pemandu kami yang baru bangun tidur.. Hari sudah menunjukkan pukul 14.15 WIB.Seperti disampaikan di awal tadi,kepada pemandu kami memilih  menyusuri jalur alternative. Jalanan curam menurun dan menyusuri sungai.Saking menantangnya,Wafa saja menuruni lereng sambil duduk dan merangkak.Sepertinya dia gamang melihat kecuraman.Padahal waktu pergi Wafa terlihat biasa saja.tapi dia mengaku memang takut menuruni jurang yang di bawahnya sungai deras.
Melewati jalur alternative kami kembali tiba di jalur penyeberangan sungai yang tidak kami lewati lagi.ternyata walaupun hari sudah menjelang sore,masih ada juga rombongan yang baru menuju lokasi.Mereka rata-rata anak-anak muda yang mungkin memiliki keberanian pulang kalau hari sudah mulai gelap.Kalau kami, sudah merasa cukup dulu untuk petualangan hari ini.Walau bagi ukuran emak-emak yang jarang olahraga (ngakuuu…)aku bisa dikatakan fit juga,hehe.tetap bugar saat pulang. Tapi aku salut sama Wafa dan Jundi.Karena sebelumnya mereka tidak pernah diajak rihlah cara trekking.jadi, petualangan hari ini sebenarnya pemanasan bagi mereka dan uji kekuatan fisiknya. Memang mujahid dan mujahidah ummi harus seperti itu.Menyambut tantangan.dalam perjalanan pulang,wajah kami sudah penuh peluh dan memerah tapi kepuasan menikmati perjalanan ini membuat suatu tantangani yang membuat Jundi berkata
“kapan-kapan kita ke sini lagi ya mi..!!”
InsyaAllah nak..kalaupun tidak kesini mudah-mudahan bisa mendaki gunung bersama abi.Amin..

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...