Jilbabmu,hijabmu
Sungguh.....sungguh suatu
fenomena yang sangat menggembirakan.Semakin banyak muslimah yang memutuskan untuk
menggunakan jilbab.Di kampus,di pasar,di pertokoan, di industri hiburan,di
instansi-instansi kini kita mudah menemukan para jilbabers/sebutan bagi
pengguna jilbab.Mereka menutup auratnya,dengan bermacam ragam model
pakaiannya.Setidaknya hal ini menunjukkan semakin meluasnya syi’ar
islam,seiring dengan munculnya kesadaran berislam dan kebanggaan mengamalkan
perintah-perintah Allah salah satunya
ya...berjilbab.
Malah,mode pakaian untuk muslimah
sudah dirambah para perancang mode sehingga beragam padanannya.Di beberapa
kota,terdapat komunitas jilbabers untuk lebih meluaskan tren berbusana
muslimah.Selain jilbabers kita juga mendengar sebutan hijabers/mereka yang
berhijab.
Bagi sebagian muslimah,bukan
perkara yang gampang lho girls..untuk memulai menggunakan jilbab.Kadang mereka
harus menghadapi keluarga yang tidak setuju atau tuntutan tempat kerja yang
menjegal dengan peraturannya.Tapi...karena kecintaannya yang besar kepada
Rabbnya,para jilbabers pun pede dengan tampilannya.Sekarang,situasi sudah sangat
mendukung para jilbabers.Kalau kita coba tengok ke awal 80-an,wah....para
jilbabers menghadapi tantangan yang sangat berat.Sebagian dari mereka di skors
dari sekolahnya hanya karena memakai jilbab.Seolah suatu kejahatan ya
sista....:(.Tapi,semaraknya dakwah yang terus melaju membuahkan situasi yang
cukup membanggakan.So,perjuangan para pendahulu-pendahulu kita patut kita
apresiasi dengan menjadikan diri kita penyebar syi’ar juga dengan jilbab yang
kita pakai.Gimana caranya?? Tentu saja dengan menggunakan jilbab yang sesuai
dengan aturan syar’inya.
Mengenakan jilbab wajib bagi
setiap muslimah,yuks...kita lihat di Al-qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 :
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Jadi,wajibnya bukan untuk
istri-istri nabi aja ya..tapi juga anak-anak perempuan/gadis dan istri orang
mukmin.Gitu lho...Selain itu terdapat juga di ayat lain yaitu Surat An-Nur ayat
31 :
“Dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya”
“Dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya”
Juga sebuah hadits lagi yang bisa dijadikan rujukan
“Telah berkata ‘Aisyah : Sesungguhnya Asma binti Abu Bakar pernah
datang menghadap Nabi Saw dengan berpakaian tipis. Lalu Nabi Saw Berpaling
daripadanya, maka sabda Rasulullah : Sesungguhnya jika perempuan sudah cukup
umur tidak boleh dilihat kecuali “ini” dan “ini”. Sambil Rasulullah menunjuk
kepada muka dan dua tangannya (sampai ke pergelangan). HR Abu Daud.
Dan,berdasarkan kajian surat dan
ayat tersebut para ulama sepakat bahwa syarat-syarat berjilbab itu adalah:
1.Menutup tubuh kecuali muka dan
telapak tangan
2.Menutupkan ke dada
3.Tidak tipis dan transparan
4.Tidak menampakkan bentuk
tubuh/tidak ketat.Berarti juga ga full
pressed body ya...
5.Tidak menyerupai pakaian orang
jahiliyah/dalam artian tidak ikut-ikutan mereka.
Seorang muslimah yang cinta
Allah-nya pasti akan menuruti apa perintah yang dicintainya.Berjilbab pun
seperti itu.Karena Allah sudah jelaskan kenapa kita diwajibkan menutup aurat
adalah supaya kita mudah dikenali dan aman dari gangguan.Bisa kita lihat dalam
realitanya ka.
Seorang muslimah pun memerlukan
proses untuk mengenal perintah ini,merenungkannya dengan sepenuh jiwa dan
mengamalkannya dengan sepenuh cinta.Ada juga terdengar beberapa
pendapat(sebenarnya sih ngeles)yang
bunyinya gini nih...”ah...saya pakai jilbabnya ntar aja deh,mau menjilbabi hati
dulu”
Kalau gitu namanya kita tarik
ulur dengan Allah dong,mengharapkan hidayah Allah dulu..padahal jalan kebaikan
dan keburukan sudah dihamparkan olehNYA untuk kita pilih salah satunya.
Jilbab yang kita kenakan
sebenarnya malah memepermudah kita.Dengan jilbab di fisik kitalah maka kita
mudah menjilbabi hati.Jika kita pakai jilbabnya dengan kecintaan pada Allah
maka segala keburukan,kemaksiatan akan susah kita dekati karena kita sudah
dibentengi oleh pakaian kita.Malu dong dear...sama jilbab,hehe..padahal malunya
sama Allah ya..
Namanya juga proses,pasti banyak
lika-likunya.Tapi yang lebih merugi adalah mereka yang takut untuk memulai
proses itu.Nunggu apalagi,mbak?
Trauma dengan muslimah berjilbab
tapi kelakuannya maksiat??yang penting diri kita dulu nih,tidak berbuat seperti
itu.Sekalian kita do’akan deh semoga dia sadar dan ditunjuki Allah untuk bisa
lebih baik dan tidak menjelekkan citra jilbabers.
So,jilbabers and hijabers...kita
jadikan jilbab kita,hijab kita memang benar-benar sebagai hijab.Membatasi diri
kita dalam bingkai syar’i NYA.Gaul boleh..tapi yang syar”i.Percayalah...ukhtiy-ukhtiy
yang sudah diberikanNYA kesempatan mengenal islam dan kesadaran berjilbab
merupakan anugerah yang sangat besar yang tidak semua muslimah mendapatkannya.
Love you!
Pipit.