SAHABAT PENAKU,FITRI
Setiap 5
Februari adalah momen penting dalam dunia persahabatanku dengan sahabat penaku
Alifa Royana Fitri.Karena di tanggal itu dia berulang tahun.Dan Ulang tahun
berarti masa berkirim kartu ucapan ke Pekalongan,kampung halaman sahabatku yang
manis itu.Fitri,begitu dia kupanggil (dan dia memanggilku, Sari) adalah sahabat
pena yang spesial.Panggilan 'pipit' pun tidak mungkin karena di keluarga,nama panggilan kami sama-sama 'pipit'!
Kenapa fitri spesial?karena persahabatanku dengannya dimulai sejak kami sama-sama duduk di bangku kelas 6 SD.Berarti sudah berjalan sekitar 25 tahun! Dan sekalipun kami belum pernah bertemu.Tepatnya,Allah belum memberi kesempatan untuk bertemu hingga hari ini.
Kenapa fitri spesial?karena persahabatanku dengannya dimulai sejak kami sama-sama duduk di bangku kelas 6 SD.Berarti sudah berjalan sekitar 25 tahun! Dan sekalipun kami belum pernah bertemu.Tepatnya,Allah belum memberi kesempatan untuk bertemu hingga hari ini.
Awal mula aku
mengajaknya bersahabat kala melihat namanya di majalah Bobo sebagai pemenang
kuis.Kupilih dia karena (mungkin)bernama sama.Gayungpun
bersambut.Surat-menyurat berlangsung lancar tanpa hambatan.Saat kuterima
suratnya,langsung kubalas dan tak kurang seminggu telah dikirimkan ke
Pekalongan dan begitupun Fitri,membalas surat-suratku tak pakai lama.Bertukar
suratpun diiringi dengan bertukar foto.Tiap update foto,aku harus ke studio
foto karena pada masa tahun 90-an belum ada kamera untuk selfi-selfian ,hihihi.
Banyak
keluarga dan teman yang melihat foto Fitri mengatakan bahwa aku sedikit mirip
dengannya.Sejujurnya yang kurasakan,sifat dan pemikiran kamipun ada
mirip-miripnya juga.dan tak jarang dalam cerita-cerita kami mengalami kejadian
yang hampir sama.
Fitri masuk
SMP dan aku masuk MTsN.Cerita kami tentang sekolah baru,teman-teman
baru,prestasi di sekolah.Saling memberi kabar dengan gembira saat menerima
rapor karena kami sama-sama masuk peringkat 3 besar.Cerita meluas tentang
bagaimana Pekalongan dengan batiknya dan aku mengirimkan kisahku tentang Sidikalang dan kopinya. Kami sama-sama suka
membaca.Dan ada saja bahan yang menjadi bahan cerita kami sehingga persahabatan
ini semakin erat (dalam surat).
Memasuki
SMU,cerita yang dikirimkanpun semakin berubah remaja.Perasaan pada
seseorang,kesal pada seseorang,marah pada seseorang.dan mungkin karena
kesibukan di sekolah yang semakin menuntut dan kegiatan yang semakin beragam,frekuensi
kedatangan surat agak lama durasinya.tapi tak pernah terputus.
Berbagi cerita
selalu seru karena mungkin menulis adalah sama-sama hobbi kami.Selain
menceritakan pengalaman di sekolah,tentang keluarga,curhat-curhatan,kami juga
sering berkirim catatan teks lagu berbahasa inggris.Karena pada saat itu belum
ada google kan ya? J
Aku selalu
menunggu kedatangan pak pos ke rumah,yang mengantar surat dari Fitri dan juga
sahabat-sahabat penaku yang lain.O,iya...selain Fitri yang pertama aku juga
punya sekitar 15 orang sahabat pena,lelaki dan perempuan.Karena namaku
pernah muncul di koran lokal sebagai
pemenang TTS,aku menerima surat dari orang-orang yang ingin menjalin persahabatan denganku.Tapi satu-persatu mulai
meregang terutama dengan beberapa yang lelaki.Karena yang kurasakan,persahabatan lelaki dan
perempuan kurang seru,sedikit hal yang bisa kita bagi dan seringkali endingnya
ke asmara,dan aku tidak suka itu!Malah ada yang pernah datang ke rumahku di
Sidikalang,berseragam tentara yang ternyata sahabat penaku.Tapi kita tak
berlangsung lama(persahabatannya,maksudnya)
Mengenai sahabat penaku yang
lain,akan kuceritakan kelak dengan memory tersendiri.
Kembali tentang Fitri.
Lulus SMU,aku
diterima masuk Fakultas Pertanian Universitas Andalas,dan Fitri masuk Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjahmada.Dan kami pun sama-sama berstatus merantau.Saat
itu di tahun 1998...
Sekitar tahun
2000,akses internet pun sudah mulai lancar.Warnet-warnet sudah menjamur. Surat
bukti persahabatan penaku dengan Fitri beralih ke surat elektronik/e-mail.hal
itu tak membuat jarak,malah mendekatkan jarak.Pernah juga kita saling menelpon
ke kos masing-masing.Karena sebagai mahasiswa biasa,handphone belumlah jadi
barang tentengan.
Tahun 2002, aku
dan 3 orang teman diutus ke Universitas Gadjahmada untuk mengikuti pertemuan pengurus
BEM se Indonesia. Motivasi terbesarku adalah bertemu dengan Fitri di Yogyakarta.Namun,ternyata
Allah belum memberi rizki untuk bertemu.Selama
5 hari di sana,padatnya kegiatan
membuat tak ada waktu untuk bertemu Fitri yang saat itu telah bekerja di Bank Danamon.
Dan hingga hari ini keingina itu masih ada,bertemu Fitri dan 3 orang jagoannya.
Tahun 2004 aku
dan Fitri sama-sama telah menemukan jodoh kita masing-masing.Fitri menikah
bulan April dan aku di bulan Juli.Itulah perjalanan persahabatan kita yang
akhirnya berlanjut ke media sosial.Kini segalanya telah instan.Mau kepo-in
Fitri,tinggal buka facebooknya..hehe..
Namun,kenangan
itu terekam di kumpulan surat-surat yang dengan rapi
kukoleksi.Semua ada dalam album foto yang kubawa saat merantau kuliah di
Padang, saat pernah tinggal di Pasaman mengikuti suami yang kerja dan ketika
sekarang telah tinggal di Pariaman.
Surat-surat
Fitri tersimpan di file berlapis plastik bersama kumpulan surat sahabat pena
yang lain.Yang kadang kubuka untuk dikenang lagi,manisnya persahabatan melalui
pena.
Dan kumpulan
surat,koleksi prangko, koleksi amplop surat imut lucu,koleksi kartu lebaran
kujadikan saksi untuk bercerita pada Wafa dan Jundi mengenai sahabat pena
melalui pos.
Foto ini kuambil dengan kamera laptop,jadi agak kabur bin mabur!!
Foto ini kuambil dengan kamera laptop,jadi agak kabur bin mabur!!
Mungkin sekarang
jikalau ada sahabat ,namanya mungkin “sahabat facebook”?
Selamat Hari
Lahir,Alifa Royana Fitri
5 Februri 2016
Waaah, So Sweet...ni Fitri ternyata romantis banget, masih menyimpan rapi benda2 kenangan...
BalasHapusSemoga persahabatan Uni berkekalan hingga k Jannah-NYA..aamiin..
Amin..terimakasih helen. rasanya rindu pada saat2 menulis surat dan kirim via pos yang mungkin sudah jarang untuk era digital sekarang ini
BalasHapus