Selasa, 08 Januari 2013

Jundi-ku,6 tahun

Tepat 6 tahun usia Abdurrahman Al Jundi,anak keduaku.Pertambahan usianya ini tidak saja memberikan kebahagiaan padanya tetapi juga padaku.Membuatku sejenak terkenang pada 6 tahun yang lalu.
Kehamilan kedua ini menambah kebahagiaan aku dan suamiku,karena menurut prediksi dokter via USG calon anak kami laki-laki.Terasa lengkap setelah dianugerahi anak pertama perempuan.Tetapi,setelah menjalani hari-hari yang mendebarkan,aku semakin berdebar ketika calon anakku tidak juga lahir setelah hari perkiraannya(HPL).Dalam dunia medis  biasa disebut Post Term.Setelah ditunggu 14 hari tidak juga ada tanda-tanda, terpaksa tindakan yang dilakukan adalah induksi dan hanya boleh dilakukan oleh dokter kandungan.Karena tidak dalam kategori keadaan darurat,kami memutuskan dirujuk bidan ke RSIA Siti Hawa di Padang,karena di Pariaman belum ada dokter kandungan  perempuan.
Pagi itu setelah memeriksa dan menjelaskan kondisi kehamilan, kandungan ku pun diinduksi. Namun,setelah ditunggu 12 jam tidak ada kemajuan sedangkan ketuban telah pecah pada jam ke 10 maka tindakan akhirnya adalah  sectio.
Tak terkirakan bahagia rasanya saat melihat bayi itu di angkat dari tengah sayatan perut.Melalui kain pembatas aku menyaksikan dokter membersihkan mulutnya,menyedot cairan. Dengan tubuh yang terlihat keriput tangisan paraunya terdengar di malam tepat pukul 22.15 itu  Namun saat itu dokter tidak memberikan bayiku untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD) melainkan langsung ditimbang dan dibungkus kain.Alhamdulillah,berat lahirnya 4,1 kg.
Tidak penting kenapa Jundi lahirnya melewati HPL yang kutahu adalah dia lahir dengan sehat,tak kurang suatu apapun.
Dalam pertumbuhannya Jundi  pernah dirawat 2 kali di klinik karena muntaber. Selebihnya,pertumbuhan dan perkembangannya baik-baik saja.
Hingga saat ini, hhingga usianya 6 tahun sekarang ini.
Dia adalah Jundiku yang baik, yang sayang pada kedua adiknya dan kadang berantem kecil dengan kakaknya
Dia adalah Jundiku yang pintar,dalam usianya sekarang  sudah bisa membaca
Dia adalah  Jundiku yang cerdas,banyak bertanya dan suka membaca
Dia adalah Jundiku yang ganteng,walaupun ompong karena carries itu belum tumbuh gantinya
Dia adalah Jundiku yang cinta otomotif,karena  ultah 1-5 selalu minta mobilan!
Untuk ultahnya ke 6 ini....let's see

Seluruh do'a kebaikan untukmu nak...
Jadilah Jundullah sebagaimana harapan dalam namamu...Tentaraku..
Yang cinta Allahmu,Nabimu,agamamu,keluargamu.
Semoga keberkahan Allah anugerahkan senantiasa.
Amin..


Jumat, 14 Desember 2012

 Anak-anak dan buku


M.Fauzil Adhim,seorang psikolog dan penulis buku pernah memberi tips untuk menjadikan anak gemar membaca dan cinta buku adalah dengan mengepungnya dengan buku.Menyediakan buku fisik di sekitarnya dan membacakannya cerita dongeng.Sejak anak di dalam kandungan pun sebaiknya sudah dibacakan buku.Tips ini kutemui sebelum anak sulungku,Wafa lahir.Kenyataannya, harapan besar itu menggantung di fikiran dan terniatkan untuk dilakukan.Tapi tidak terlaksana secara rutin setiap harinya.Abi-nya yang memang kolektor dan pencinta membaca sangat sepakat dengan tujuan ini.Tips membacakan buku sejak Wafa di dalam kandungan pernah terealisasi dan saat itu buku yang dibacakan suamiku adalah tafsir Fi Zhilalil Qur'an,karena dia kebetulan sedang membaca kitab itu dan sekalian diperdengarkan ke calon anaknya. Mungkin disebabkan kesibukan atau kurangnya program sehinggan kebiasaan itu tidak berlanjut.

Saat Wafa lahir belum juga ada program membacakan dongeng.Tapi,membelikan buku sudah dilakukan sejak Wafa umur 2 tahun.Memang sih,untuk  anak seusia itu buku tersebut jadi bahan eksplorasi motorik halusnya yaitu meremas,mencabik dan menyobek.Apalagi tak lama kemudian adiknya,Jundi lahir.Kegiatan untuk mengenalkan buku masih jauh dari sempurna.Membelikan buku bergambar menarik tetap dilakukan.

Titik terangnya terlihat saat aku tertarik mengenalkan cara membaca sistem cantol raudhah.Wafa yang saat itu berumur 3 tahun dan masih bersekolah di rumah,tertarik dengan kartu flash/alat peraga cantol raudhah tadi. Nah,saat Wafa berumur 4,5 tahun dan mulai bisa membaca mengeja dia menjadi sangaaatt..tertarik kepada buku.Inilah saat yang menjadikanku menyadari peran  'ummu madrasatun' bagi anak.Tanpa mengenal waktu dan kesibukan Wafa akan 'menterorku'minta dibacakan buku.Tak peduli umminya sedang mengerjakan pekerjaan lain,yang penting dia harus tahu isi buku itu.Masa-masa yang indah sebenarnya. Terkadang,godaan emosi tak ayal muncul.Namun emosi itu cuma gerutuan dalam hati manakala kuingat 'ambisi besar'kami menjadikan dia dan adik-adiknya mencintai buku.Saat itu Jundi belum memahami benar akan buku tapi berdua dengan kakaknya dia akan terlihat antusias.

Buku yang menjadi minat Wafa masih kisaran komik,cerita bergambar dan banyak warna.Tapi,bagi kita yang membacakan buku inilah momen untuk memberikan'pijakan'pada anak.Baik itu pemahamannya,perasaannya,bibit keshalihannya dan nilai plus lain untuk pembentukan karakternya kelak.

Karena disibukkan aktivitas sebagai 'full day mommy' dengan 3 anak balita (Zaki yang lahir kemudian)aku seringkali mangkir dari kegiatan baca-membaca ini.Apalagi Abi-nya yang disibukkan masa-masa menunaikan amanah di luar rumah.Ada sih perasaan bersalah yang teramat sangat,ketika Wafa dengan wajah polosnya:"ummi...bacakan buku mi..."sambil mengacungkan buku di tangan mungilnya.Aku menjawab:"nanti dulu ya...ummi selesaikan kerja ini dulu".Dia pun pergi dengan kecewa..hiks!*sigh*...dan saat pekerjaan selesai,janji membacakan buku terlupakan.

Program belajar membaca yang sedang kuterapkan kepadanya menjadi rangkaian indah itu.Wafa yang sudah hampir bisa membaca(terbata-bata) di usia 5 tahun termotivasi oleh buku.Seringkali ketika dia minta dibacakan buku,kualihkan dengan memotivasinya membaca sendiri."Kakaklah yang baca sendiri..kan sudah pintar membaca."Walaupun memang belum mau dibiarkan membaca sendiri dan seringkali kita harus mendampinginya juga.Alhamdulillah...sebelum masuk SD Wafa sudah bisa membaca lancar.Dan kecintaannya terhadap buku semakin besar.

Program ini harus didukung lingkungan sang anak yang kondusif.Oleh karena itu, kami memutuskan tidak menyediakan televisi di rumah.Komitmen itu masih bertahan hingga sekarang.Televisi, di samping manfaatnya ternyata banyak negatifnya bagi anak.Tayangan sinetron,iklan yang kurang mendidik.Kami juga khawatir tidak sanggup tegas menerapkan aturan jam nonton untuk anak. Untuk mengikuti berita terkini kami tidak khawatir ketinggalan karena bisa mengaksesnya di gadget.Acara menonton televisi bagi anak-anak adalah saat akhir pekan menginap di rumah nenek.Dalam kesehariannya,mereka sesekali main game di laptop dan membaca.

Orang tua juga menjadi 'role mode' bagi anak.Orang tua yang suka buku dan membaca buku mungkin memberi peran besar juga bagi minat anak ini.Di rumah kami, anak-anak dihadapkan pada koleksi buku yang selalu bertambah. Karena salah satu rekreasi Abi adalah belanja buku ^ ^.Dan keseharian abi mereka juga tampak sering membaca buku.Suami juga sering mengatakan kepada anak-anak,bahwa koleksi buku yang ada di lemari adalah untuk diwariskan kepada mereka kelak.

Kini Wafa hampir berumur 8 tahun.Semua bidang bacaan menarik minatnya.Dari yang bacaan anak seperti ensiklopedia anak,cerita sahabat rasulullah,majalah Bobo,Kreatif,komik Doraemon,Detektif Conan,dll.  Tampaknya,minat membaca Wafa menurun juga kepada Jundi, 6 tahun dan Zaki, 4 tahun.Wafa sudah bisa membaca sendiri.Jundi dan Zaki dalam tahapan 'menteror' ummi minta dibacakan buku.

Saat Wafa kelas 1 SD,kami mudik ke Sidikalang.Begitu sampai,masih dengan kondisi lelah diperjalanan..ehh..dia malah nanya apakah uda/tante Dinda punya buku?wah...klop lah itu dengan Adinda,adikku yang juga pencinta buku terutama novel dan majalah.Alhasil liburan ke Sidikalang penuh dengan membaca dan menenteng-nenteng buku. 

Manfaat jika anak suka membaca semakin tampak bagiku kini.Ketika anak melahap bacaannya maka sang anak akan mencari tahu hal-hal yang baru diketahuinya.Dia akan menanyakan arti suatu kata  atau maksud  suatu cerita.Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua memberi penjelasan supaya lebih mengena di hatinya. Dan sediakanlah bermacam buku yang juga kelak dapat menambah bermacam pengetahuan baru baginya.

Setiap abi ke luar daerah,ketika ditanya mau oleh-oleh apa?buku.Ulang tahun"mau kado apa kak?'buku!Jika semua koleksi bukunya dirawat dengan baik mungkin sudah penuh rak buku meja belajarnya.Namun kondisinya adalah...semua suka menenteng buku,membaca di mana saja dan meletakkan di mana saja.Buku berserakan dan jika tidak cepat diselamatkan akan ada Ariq yang merangkak mencapai buku dan merobeknya.Hehehe.

Semoga kebiasaan membaca ini tetap lekat bagi mereka hingga mereka dewasa nanti.

1Shafar1434H atau tanggal cantik 1-2-34 Hijriyah

Jumat, 23 November 2012

Satu ayat ALLAH saja yang coba kita renungkan malam ini.Fabiayyi alaai rabbikuma tukadzdziban?,maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?maka tak ada yang memberati dalam hati ini.Setelah lelah seharian bergumul dengan rutinitas,melalui banyak aktivitas,bertemu dengan pribadi-pribadi yang beragam dan bergelut dengan masalah lama dan baru.Saat raga terhempas di peraduan,hati melayangkan renungan,masih harus rasa syukur yang terpanjatkan.Bagaimana tidak?di saat orang lain masih berpeluh kita sudah bersantai sejenak menjelang kantuk.Dan alangkah tak bersyukurnya kita karena masih harus mengeluhkan hujan malam ini.Saat memikirkan permasalahan yang belum kunjung bertemu solusinya,seolah dunia akan berakhir dan hari esok kelabu.Padahal Allah telah menganugerahi kita nikmat lupa.Malam ini pakai saja nikmat lupa tersebut dan kembalikan kepada Allah,Dia akan memberikan penyelesaiannya esok hari.Asal kita yakin.Pada siapa?ya pada Allah.
Fajar menyingsing hingga fajar terbenam kembali,semua telah digariskannya.Namun,do'a kita dan usaha kita bisa mengubahnya demi kebaikan kita.Telah lengkap tuntunan yang dihamparkannya kepada kita namun  keegoisan cenderung menutup mata.Namun saat kita terjebak resah baru kita ingat kepadanya.Segala kegalauan bersumber dari hati.Hati yang jernih tak berlama memendam gundah namun hati yang kesat menghijabi bashirah.
Hujan seharian jadi keluhan,alangkah malunya hati pada saudara kita muslim di Palestina yang dihujani ribuan peluru.Kita masih bisa berleha sejenak.Tapi dalam kenyamanan ini pun kita lupa untuk bersyukur.Siang dalam perjalanan,terlihat seorang pria tertatih  berjalan dengan tongkatnya.Nampaknya stroke telah melumpuhkan separuh badannya.Dengan sabar dia menjejak ke tujuannya.Sedangkan kaki ini?Allah masih sehatkan dia,kuatkan dia tapi seringkali berat untuk melangkah ke kebaikan.Tapi ringan dibawa melangkah demi kegiatan minim manfaat yang cuma menghabiskan waktu.Kesadaran-kesadaran seperti ini senantiasa muncul dari bashirah.Inginnya hati selalu merasa seperti Engkau sadarkan dimanapun berada dengan kondisi apapun.
Di malam yang mulai hening ini,ribuan syukur terpendar ke langitMU, Allah-ku...semoga syukur kami mampu melampaui kekerasan hati yang sering terjadi.HujanMU membasahi dan menghidupkan bumi sesudah matinya.Sesudah hujanMU akan muncul mentari baru yang menghangatkan dan menjatuhkan titik embun dedaunan ke tanah hitam legam.Semoga kami bertemu dengan esokMU.

little note.9 Muharram 1434H

Rabu, 21 November 2012

A SONG FOR GAZA
 
 WE WILL NOT GO DOWN

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Selasa, 20 November 2012




Guide Me All the Way

By: Maher Zain

I know that You could easily
Take away every thing You’ve given me
And I try to remember
Not to take anything for granted
‘Cause I know that one day
Suddenly this will all come to an end
So my last wish is for you to be pleased with Me
Chorus:
Allah, Ya Allah
Guide me all the way to your Jannah
Ya Allah, Ya Allah
Don’t let me go astray ’cause I need you
By my side, I wish to be close
Close to You throughout my life
Ya Allah, oh Allah!
Be with me all the way


I know that sometime I do
I do forget that my last breath could be the last
Forgive me ’cause I cant thank you enough
Forgive me when I doubt your love
Now I pray for that day
when all this stops and comes to an end
Somy my last wish is for You to be pleased with me
CHORUS
Day by day passes
And I think that my time could be near
So I pray: O God let this world be in my hands
And not in my hear
‘Cause soon I’ll have to leave it [X2]
CHORUS [X3]
Guide me all the way
Don’t let me go astray
Lyrics, Melody & Arrangement: Maher Zain
Mixing: Ronny Lahti
Lihat dan rasakanlah,anakku...

Berita kekejaman tentara israel terhadap saudara-saudara kita di palestina terpampang jelas di surat kabar,muncul update di televisi dan ditanggapi di jejaring sosial.Korban yang mayoritas warga sipil palestina memunculkan simpati dari lubuk hati terdalam.bagaimana tidak,sungguh perlakuan israel tak berperikemanusiaan.Dunia internasional mengutuk,berbagai pihak menunjukkan kepeduliannya.Begitupun di Indonesia,dari aksi unjuk rasa,mengumpulkan donasi,memanjatkan do'a,menggugah sesama muslim untuk peduli.Semoga Allah memberi kekuatan kepada mujahidin palestina dan warga yang tertindas.Mereka yang meninggal layaklah ditempatkan sang Khalik di jannah-NYA.
Sebagai seorang ibu, salah satu hal yang menurutku penting dilakukan  namun seringkali terabaikan adalah mengajarkan anak-anak kita tentang situasi ini.Bagaimana kepedulian itu juga dirasakan anak-anak di usianya yang masih dini.
Di tengah kecerian dalam setiap aktivitasnya,anak-anak kita diajak untuk merasakan kesyukuran. Rasa syukur bahwa Allah masih memberinya keamanan  di saat teman-teman seusianya telah meninggal ditembak roket,tak bisa sekolah karena harus berlindung dan tak bisa bermain karena sedang terluka.
Anak-anak kita juga bisa menunjukkan kepeduliannya,mengajaknya berdonasi berapapun yang mereka mampu (Jundi berjanji uang tabungannya seminggu ini tidak disetorkan ke teacher di tk-nya tapi akan dikirimkan ke palestina.Ummi mendukungmu nak.:')....
Anak-anak kita diajak untuk selalu memaknai ukhuwah dengan selalu mendo'akan saudaranya sesama muslim di dalam do'a sesudah shalatnya. Mendo'akan agar palestina dan muslim yang lainnya diberikan kekuatan oleh Allah dan juga diberikan kemenangan.
Anak-anak harus merasakan bagaimana anak seusia mereka di palestina tetap memiliki waktu untuk menghafal Al-qur'an dan mencintai islam.Sehingga anak kita memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap agamanya dan ayat-ayat Tuhannya.
Banyak hal yang bisa disampaikan pada anak-anak kita,agar terbentuk karakter kuat pada diri mereka.Karakter agar peduli,menolak penjajahan dan berani melawan kemungkaran.
Seluruh do'a tercurah untuk saudara kita di Palestina dan belahan bumi lainnya.Allahummanshurna...


Rabu, 17 Oktober 2012

Tak akan menyia-nyiakan

Dengan perlahan Siti Hajar berkata:
"Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan ini kepada kami?"
"Benar."Jawab Ibrahim berat
"Jikalau Allah yang memerintahkan untuk melakukan ini,niscaya Dia tidak akan menyia-nyiakan kami"

Ya....jika Allah yang memerintahkan,maka Allah punya rencana indah dibalik itu.Allah pun tidak akan menyia-nyiakan Hajar dan Ismail,anaknya.
Satu pelajaran mulia dari ibunda Hajar.Kekuatan apa yang dimilikinya,saat pertama menjejaki garangnya gurun pasir? dan kekuatan apa yang dimiliki saat Ibrahim ternyata berputar arah kembali dan meninggalkan berdua dengan Ismail sang buah hati?
Cinta dan ridhonya akan Tuhannya yang memberi kekuatan di atas segala kepasrahannya.Ibunda Hajar tidak merasa terbuang dan tidak menuntut Ibrahim atas perlakuan ini.Terkadang, ada sesuatu hal yang tidak bisa dijelaskan oleh logika ketika kecintaan pada Rabb menjadikan semua perbuatan tak wajar di mata manusia.apakah dirimu merasa disingkirkan oleh Ibunda Sarah,wahai bunda Hajar?
Tidak...tapi Allahku memerintahkan Ibrahimku men-tarbiyah aku dan Ismail anakku.
Tak tahan melihat Ismail kehausan,sedangkan air susu sudah kering lalu Hajar berlari menyusuri dua bukit demi mencari air.Bagaimana dalam bayangan  kita mendaki dan menuruni kedua bukit sebanyak tujuh kali dengan kondisi kehausan?kekuatan cinta lah yang membuatnya bertahan.
Allah tak akan menyia-nyiakan Ismail dan Hajar.Allah menjawab di saat akhir,Zam-zam memancar dan mengalir dan menghilangkan dahaga.Tak hanya dahaga mereka berdua,tapi juga kafilah yang lewat,dan seluruh umat muslim yang mengunjunginya.Hingga kini dan tak pernah kering.

Kesabaranmu,bunda Hajar....bagaimana kami meneladanimu?menghadapi sedikit kesulitan hidup,kami mengeluh.Menyikapi anak dengan kenakalan alamiahnya,kami serasa gagal
Merasakan sedikit kepayahan materi,kami serasa hidup dihimpit batu besar.Menyikapi permasalah kecil hidup kami serasa akan berakhir.Sesuatu itukah yang tercerabut dari bathin kami?

Keyakinan akan tuntunanNYA?Kadangkala melalui ujian kepayahan Allah membentuk kita,menuntun kepada kemuliaan melalui rangkaian masalah hidup.Menunjukkan jalan iman melalui sedikit cobaan sakit.Tapi seringkali itu hanya kita anggap angin lalu dalam hidup ini.Kepasrahan tertinggi kepada Rabb sering kita lupakan.
Tarbiyah Nabi Ibrahim menjadikan Siti Hajar sosok yang tidak cengeng.Tarbiyah Nabi Ibrahim pun menjadikan sosok Ismail menjadi pribadi tangguh dan paripurna.
Banyak kisah bisa dipetik hikmah dari keluarga tarbiyah Allah ini.Semoga selalu menjadi inspirasi bagi kita hingga saat ini.

Medio Oktober,di sepuluh hari pertama Zulhijjah 1433 H.

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...