Manisnya ukhuwah itu adalah......
Saat kau merasa merindukannya, padahal kau tidak jauh darinya.
Saat kau merasakan apa yang saudaramu rasakan,kesedihan,kebahagiaan,kesusahan.
Saat kau merasakan ingin mendahulukannya di atas kebutuhanmu.
Saat kau tak ingin membiarkannya larut dalam kemaksiataan walau sekecil apapun.
Saat kau merasa bersyukur adanya dia mengingatkanmu di saat engkau lalai.
Saat kau merasa tak berarti apa-apa tanpa keberadaannya
Saat kau cepat memaafkannya padahal hatimu sendiri sulit tertata untuk tidak marah
Saat galau mu tak bertahan lama karena dia mampu menghapusnya dengan senyum manisnya
Tapi yang paling penting....
Saat melihat dan bertemu dengannya,keimananmu kepada Rabb mu terasa semakin bertambah.
Rabu, 03 Oktober 2012
Minggu, 16 September 2012
Rindu mereka lagi
Siang di saat waktu lowong, aku membuka tumpukan kardus usang, isinya beberapa buku lama yang tidak memiliki lagi hak domisili di lemari. Kan,mereka buku kuliah dan makalah-makalah yang sudah jarang dibuka jadi tempatnya pun di kotak yang aman.Saking amannya tentunya teronggok manis di gudang. Hobi yang satu ini memang menguntungkan.Apa itu sodara-sodara?aku,jika sedang "ga' tau mau ngapain" seringnya memandangi seantero jagad,eh...ruangan rumah.Dengan satu keinginan,mendekor ulang apa yang ada.Baik itu menggeser lemari,memutar arah tempat tidur dan menyusun ulang baju-baju anak yang berantakan.Hobi yang menguntungkan bukan? hati yang fresh,wajah segar,ruangan pun rapi.
Tiba-tiba aku menemukan sebuah map file yang isinya kumpulan surat-surat.Tersusun rapi dibungkus sampul buku bening per helainya.mulai kubaca....dan...ini nih...sessi menyenangkannya.Kenapa menyenangkan? karena kamu akan duduk fokus membaca dan tak terasa waktu berlalu hingga saat kamu sadar suasana masih berantakan! tapi yang terpenting,ada 'nuansa baru'di hati.
Kumpulan surat itu adalah warisan era 'korespondensi'.Dimana menurut buku biografi-ku (ciee...),pada saat aku kelas 6 SD,aku sudah aktif menjalin persahabatan melalui surat alias sahabat pena.Sahabat pena pertamaku adalah Alifa Royana Fitri atau Fitri.Dia asalnya dari kota batik,Pekalongan.Masih kuingat,namanya kudapatkan dari majalah Bobo,majalah anak-anak yang tren kala itu.Persahabatan kami terus berlanjut melalui surat yang termasuk lancar. Karena nama panggilan kami sama,dibuat kesepakatan bahwa dia dipanggil Fitri dan aku dipanggil Sari.
Semua hal menjadi fokus "persuratan"kami.Dari urusan sekolah,lanjut masa SMP dan SMU yang membahas urusan remaja.Yang seringnya juga adalah bertukar teks lagu (kan masa itu belum ada Google yang bisa dimintai bantuan mencari teks lagu terutama lagu berbahasa asing).
Selain dengan Fitri,aku juga berkirim surat dengan beberapa orang yang lainnya.Termasuk juga dengan teman-teman yang pernah ketemu dalam suatu acara sekolah.Tapi mungkin karena masing-masing disibukkan urusan sekolah persuratan itu berjalan sekedarnya.Terutama bersahabat pena dengan anak laki-laki,seringnya bingung mencari topik pembahasan di surat.Aku juga pernah memiliki sahabat pena dari Switzerland,namanya Stephen Lantz.Tapi...cuma berlangsung satu putaran.Karena...prangko mahal untuk ukuran kantong anak SMA sepertiku juga suratnya yang berbulan-bulan baru sampai di tangan.Selain itu dia kurang lancar berbahasa inggris sedangkan aku?lebih...(kurang lancarnya).hehe..
Dari map itu,surat dari Fitri adalah yang terbanyak,dan kertas suratnya cantik-cantik,lagi.Bahkan sampai foto yang saling kami tukarkan masih ada.sedangkan suratku yang ada padanya menurut kabar sudah musnah ketika banjir pernah menyapu rumah keluarganya.
Persahabatan pena itu berlanjut hingga di bangku kuliah.Aku kuliah di Faperta Universitas Andalas ,Padang dan Fitri di FE-UGM,jogja.Alurnya agak ngadat ketika kami sedang sibuk ujian di kampus dan akibat pengaruh kemajuan teknologi.Ya..disaat telepon sudah lancar dilanjutkan internet yang semakin mudah di dapatkan,kebiasaan surat menyurat itu mulai hilang.
kami jadi lebih sering bertukar kabar via telepon dan e-mail.
Tahun 2001,kampus mengutus kami melalui Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) ke Jogja untuk menghadiri acara BEM selama 3 hari..Motivasi terbesarku adalah,bertemu dengan Fitri yang saat itu sudah bekerja di sebuah bank di Jogja.Namun keinginan itu tidak terwujud.Di tengah padatnya jadwal acara tidak ada waktu lowong.Antara kampus dan tempatnya bekerja juga agak jauh yakni Prambanan sana.Dan, saat acara selesai kami harus langsung berangkat dengan kereta api malam ke Jakarta.Walaupun kecewa,souvenir miniatur jam gadang yang telah kupersiapkan untuk Fitri kuserahkan ke teman-teman panitia sebagai kenang-kenangan.Karena aku juga tidak tahu mau menitipkan ke siapa.
Komunikasi kami tetap berlanjut hingga saat kami sama-sama menikah dengan pasangan masing-masing di tahun yang sama.Tema pun beralih menjadi tema keluarga,hehe,.komunikasi
terasa semakin dekat sejak adanya Fb dan BB.Jadi,persahabatan ini telah berlangsung sekitar 20 tahun tanpa pernah bertemu wajah.
Semakin kubaca semua surat-surat itu aku semakin bersyukur pernah memiliki mereka,sahabat-sahabat penaku.Bagaimanapun,tak bisa kupungkiri dengan mereka aku melewati masa remaja yang menyenangkan,Saling menasehati,bertukar info daerah masing-masing dan yang lainnya.Duniapun terasa berwarna.
Ketika kita melewati masa-masa korespondensi via surat kertas,sangat..berbeda kesannya saat surat fisik itu tergantikan dengan e-mail.Karena ketika kita menulis surat memang keluar sangat hati-hati dari fikiran kita.dibaca ulang,di edit hingga tersusun baik.Kalau email,seringkali kita ketik langsung tanpa konsep dan mengeditnya sekaligus menghapus editan tersebut.Tapi itulah zaman dan teknologi,kita harus mengiringi perubahan itu.Memang,komunikasi menjadi lebih praktis dan efisien,namun terasa ada yang kurang.
Dan,sama seperti yang kuduga.diriku fresh kini....surat sahabat penaku menghadirkan memory indah.Dan,aku semakin merindukan mereka,lagi.
Dan,sama seperti yang kuduga.diriku fresh kini....surat sahabat penaku menghadirkan memory indah.Dan,aku semakin merindukan mereka,lagi.
Sabtu, 15 September 2012
I'M TERROHIS!!
Beberapa hari berita itu semakin luas beredar.Dan,memunculkan kegeraman tersendiri bagi orang-orang yang terlibat di rohis.Wajar saja geram,karena berita tersebut dimunculkan oleh mereka yang mungkin tidak pernah mengetahui bagaimana rohis itu sebenarnya. Membuat kesimpulan tanpa menyertakan data-data.Himbauan pengaduan pun di sebarkan.Dikhawatirkan berita ini menimbulkan kecemasan pada masyarakat dan orangtua anak-anak yang aktif di rohis.Media tersebut dituntut meralat beritanya dan meminta maaf kepada rohis secara umum. Para aktivis,mantan aktivis,anggota,simpatisan rohis se Indonesia mengirimkan pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia(KPI).Atas pemberitaan media tersebut yang dinilai gegabah
Hingga, pada sore 15 September 2012 pihak tv swasta tersebut membuat penjelasan terkait berita itu. Mereka menyangkal dan mengatakan tidak ada penyebutan nama 'rohis"oleh presenter dan narasumber saat acara itu berlangsung. Mereka mengaku dalam acara bertema:"awas,generasi baru teroris!' itu memberitakan salah satu pola rekrutmen teroris muda yaitu dengan merekrut siswa SMP/SMU melalui program ekstra kurikuler di masjid-masjid sekolah.Dalam bantahannya Metro tv juga menyatakan bahwa poin-poin itu adalah hasil penelitian si guru besar UIN dan mereka tidak mencantumkan sumber di tampilan televisinya. Pada kenyataannya berita ini sudah mengambang lebih dari seminggu.Membawa nama ekstra kurikuler sekolah yang berbasis masjid yg tentunya ...Rohis. Siswa dan guru di sekolah menegah juga tahu bahwa ekstra kurikuler yang berkegiatan di mesjid-mesjid sekolah adalah rohis.Belum ada ditemui ekskul marching band, pramuka,basket dll latihannya di mesjid,bukan?Namanya juga media,melalui bahasa bisa jadi pembelaan dan penyangkalan walaupun pada tujuannya sama.Yah...media yang satu itu memang akhir-akhir ini semakin tak bijak mengeluarkan berita,semakin tak menengahi dan terkadang memprovokasi.
Jika ditilik sejarahnya,rohis telah berperan besar dalam pembangunan generasi muda Indonesia.Beberapa tokoh yang islami dengan lantangnya mengaku bahwa mereka dulunya adalah alumni dan bentukan rohis.Dan berapa banyak generasi yang semakin mengenal islam dengan terlibat di rohis?islam yang mencerahkan,islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.Mereka mengkaji islam dan juga mengamalkannya dalam kesehariannya. Menjadi pelajar yang santun,berpakaian sopan,memiliki pergaulan yang baik dan juga,cerdas!
Berapa banyak juga generasi masa kini yang telah terlena oleh tipuan narkoba,terjerat oleh pergaulan bebas dan tawuran?Seharusnya kegiatan rohis ini mendapat tempat dan dukungan selalu dari pemerintah,guru,,orangtua dan masyarakat sebagai sebuah wadah berkegiatan positif bagi pelajar kita.Tapi sayangnya,beberapa pihak yang saking kalutnya akan isu terorisme dengan mudahnya men-generalisir Rohis sebagai hal yang harus diwaspadai.
Sebagai yang pernah duduk di bangku SMA,aku kenal yang namanya ekskul rohis tapi tak pernah menjadi anggota apalagi aktif di dalamnya. Dikarenakan di sekolahku dulu memang belum ada dibentuk secara khusus. Mungkin SDM yang masih terbatas.Tapi sebuah pengalaman bertemu aktivis rohis SMU se Sumatera Utara pernah kuikuti di pertengahan tahun 1997. Kesan pertama yang kudapatkan begitu indahnya, 3 hari bertemu dan berdiskusi bersama ikhwan dan akhwat (istilah yang pertama kali kudengar di sana..hihi..).Saking eratnya ukhuwah selama di sana,beberapa orang telah menjadi sahabat via surat hingga aku menempuh bangku kuliah dan hingga saat ini.
Eratnya ukhuwah,menariknya berkegiatan di rohis akhirnya kutemui di bangku kuliah.Allah mempertemukankui dengan Universitas Andalas,Padang.Dan,siapakah insan-insan yang membuatku betah merantau di kala "homesick"?..yah.akhwat-akhwat LDK(Lembaga dakwah kampus) rohisnya-kampus.Soalnya,di saat senior lain pasang wajah sangar dan penuh wibawa di kala OSPEK,mereka muncul dengan wajah teduh menenangkan dan senyum manisnya).Dan salah satu bukti betahku juga,tinggal di pondokan yang sama selama 5 tahun!ga' pindah-pindah.Karena di dalam pondokan itu,tinggal mereka-mereka saudaraku seiman yang sambil kuliah,juga berprestasi,juga berkegiatan amal di Rohis (faperta namanya Forstudi-forum studi dinamika islam).Suasana ukhuwah islamiyah yang membalut tak kutemui di selainnya.
Kenapa berbasis di masjid?karena sebagai seorang islam selayaknya kita menjadikan mesjid sebagai sentra kegiatan dalam upaya mencintainya.Rohis membuatku semakin mencintai Allah,semakin mencintai Rasulullah,semakin mencintai agamaku.rohis mengarahkan proses pencarian jati diriku,di rohis pula ke mengetahui hijab yang Allah telah wajibkan untuk aku kenakan.Di rohis juga diajarkan tawazun/keseimbangan dunia akhirat.Rohis mengajarkan berorganisasi yang total,berdiskusi yang seru dan meng-up grade kemampuan diri selalu.Saling memotivasi prestasi akademik,saling menasihati dalam kebaikan.Tak heran banyak juga aktivis rohis yang berprestasi di berbagai bidang karena bagi mereka memaksimalkan potensi diri adalah upaya mensyukuri nikmat Allah.Ah...betapa banyak sudah manfaat yang kudapatkan melalui berkegiatan di rohis.Dan,keluarga pun tak pernah merasa keberatan dengan keterlibatanku itu.Malah mungkin mereka bersyukur,putrinya di rantau orang memang bersama orang-arang yang aman.GR dah!^-^
Setamatku dari kuliah....aku masih sering merasakan semangat itu ketika menyaksikan adik-adik siswa dan mahasiswa yang masih menjadi aktivis-aktivis rohis .Kebanggaan berislam itu tampak di wajah-wajah mereka,di pakaian-pakaian mereka.Dan kukatakan;teruslah berbuat kebajkan,InsyaAllah Allah dan seluruh langitNYA akan melihat padamu.Berbuat kebajikan pasti ada onak durinya,mungkin fitnah ini adalah salah satunya.
Minggu, 12 Agustus 2012
Kenapa namaku:Fitri?
Sumber terpercaya mengatakan,aku dilahirkan di bulan Ramadhan yang hampir menjelang Syawal.33 tahun yang lalu.saat itu bulan Agustus.Mungkin seperti sekarang ini kali yaa.....
33.....hhmmmhm...sudah tua juga.Kalau versi iklan kosmetik di tivi,kerutan-kerutan di wajah sudah tampak!hehehe...itu sesuatu yang tidak bisa dihindarkan ya...tapi yang terpenting,apakah perubahan pribadi ke arah yang lebih baik sudah tampak pula??
Sumber terpercaya mengatakan,aku dilahirkan di bulan Ramadhan yang hampir menjelang Syawal.33 tahun yang lalu.saat itu bulan Agustus.Mungkin seperti sekarang ini kali yaa.....
33.....hhmmmhm...sudah tua juga.Kalau versi iklan kosmetik di tivi,kerutan-kerutan di wajah sudah tampak!hehehe...itu sesuatu yang tidak bisa dihindarkan ya...tapi yang terpenting,apakah perubahan pribadi ke arah yang lebih baik sudah tampak pula??
Senin, 09 Januari 2012
Menurut kabarnya,novel ini akan segera di filmkan.Karangan Dewi "Dee"Lestari.Bercerita tentang perasaan yang tak terungkapkan,sebuah konsekuensi atas pilihan hati dan waktu yang menjelaskan semua akhir kisah. Memiliki novel ini sebenarnya sebuah ketidaksengajaan membeli.Sekilas melihatnya kurang tertarik sehingga terbiarkan lama untuk mulai membacanya.Tapi sesudah dibaca,penceritaannya bagus juga.Apakah nanti di versi filmnya akan semenarik bukunya?? kita tunggu!
Selasa, 27 Desember 2011
Sudut sepi
Saat jalan ini butuh kerja-kerja nyata
Kenapa aku mesti terpuruk pada praduga-praduga
Menderas mengalir telaga air mata
Terasa terhempas segalanya tak berharga
Oh,rasa tak berharga,rasa yang menggurita jiwa
Buhul-buhul syetan yang menggoda selaksa
Seolah semua orang berbuat nyata,hanya aku yang tidak
Sesalan akan berakhir tidak pada penyalahan takdir
Terlalu takut aku untuk itu Ya Allah...
Selalu pertanyaan,penyalahan pada sudut hati
kemana bening?
Kebangganku akan ketulusan,keikhlasan ternyata hanya fatamorgana
Terbuai perasaan hembusan yang ternyata dusta
Aku sadari...hanya Engkau Pemberi kekuatan Jiwa
Tapi kenapa aku jauh??
Kenapa aku tak merayuMu selalu??
kesombongan ini ternyata merapuhkan
Tak ada guna jika Engkau tak ridha
Jiwa hanya kan menemui kegersangan
Impian savana ternyata menjadi sahara
Kesombongan-kesombongan ini memperdayaku
Jika kelak tiba akupun pasti tak sanggup Ya..Rabb-ku
Runtuh sudah dinding kepura-puraan
Ketika padanya kurekatkan sekeping luka
Jangan......
Engkau tahu apa sebenarnya yang ada di sudut terdalam hatiku
Tak sanggup aku membayangkannya saat ini
Itu hanya gurauan sesaat hati yang membatu
pagicerah
Saat jalan ini butuh kerja-kerja nyata
Kenapa aku mesti terpuruk pada praduga-praduga
Menderas mengalir telaga air mata
Terasa terhempas segalanya tak berharga
Oh,rasa tak berharga,rasa yang menggurita jiwa
Buhul-buhul syetan yang menggoda selaksa
Seolah semua orang berbuat nyata,hanya aku yang tidak
Sesalan akan berakhir tidak pada penyalahan takdir
Terlalu takut aku untuk itu Ya Allah...
Selalu pertanyaan,penyalahan pada sudut hati
kemana bening?
Kebangganku akan ketulusan,keikhlasan ternyata hanya fatamorgana
Terbuai perasaan hembusan yang ternyata dusta
Aku sadari...hanya Engkau Pemberi kekuatan Jiwa
Tapi kenapa aku jauh??
Kenapa aku tak merayuMu selalu??
kesombongan ini ternyata merapuhkan
Tak ada guna jika Engkau tak ridha
Jiwa hanya kan menemui kegersangan
Impian savana ternyata menjadi sahara
Kesombongan-kesombongan ini memperdayaku
Jika kelak tiba akupun pasti tak sanggup Ya..Rabb-ku
Runtuh sudah dinding kepura-puraan
Ketika padanya kurekatkan sekeping luka
Jangan......
Engkau tahu apa sebenarnya yang ada di sudut terdalam hatiku
Tak sanggup aku membayangkannya saat ini
Itu hanya gurauan sesaat hati yang membatu
pagicerah
Resensi
REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU
Penulis:Tere Liye
Penerbit:republika
Tahun:2009
Menyelesaikan membaca novel setebal
426 ini dalam sehari merupakan hal yang mengherankan bagiku.Rasa
penasaran..ya..penasaranlah yang membuatku menuntaskannya seolah-olah terasa
basi jika dilanjutkan membacanya esok hari.Aku seolah ditarik oleh pusaran
cerita.Salut pada penceritaan Mas Darwis “Tere Liye” . Bagus.
Novel ini diawali oleh seorang
anak panti asuhan berusia 6 tahun bernama Rinai.dalam rintik hujan di malam
takbiran hari raya di halaman sebuah panti asuhan,Rinai mengumpulkan tanya
tentang orangtuanya. Masih di bab yang
sama muncul tokoh lelaki enampuluh-an yang tersadar dari komanya.Rasa penasaran
pun dimulai...apa hubungan keduanya??
Tokoh si orang tua yang
diceritakan masih dalam keadaan koma,”diajak”berjalan-jalan oleh seseorang yang
tak dikenal sebelumnya.Seseorang yang “berwajah menyenangkan” itu membawanya
mencari jawaban atas 5 pertanyaan besar dalam hidupnya.
Cerita mengalami flash back,si
lelaki enam-puluhan bernama Rehan terlempar ke kehidupan masa lalunya di sebuah
panti asuhan.Sebagai seorang anak usia belasan tahun yang dikenal cerdas dia
juga pembangkang.Saat teman seasramanya takut dan menurut,Rehan malah berani
melawan penjaga panti yang menurutnya hanya memperalat mereka mencari uang demi
keinginan besarnya untuk naik haji.Puncaknya,saat Rehan dihukum penjaga panti
karena mencuri parsel lebaran Rehan malah membulatkan tekad sebuah pembalasan.Saat
penjaga dan anak-anak panti shalat Id di lapangan rehan membongkar brankas
milik penjaga panti dan membobol uang anak panti yang dikumpulkannya untuk
dirinya.
Rehan yang melarikan diri dengan
uang panti menjelajah dunia bebas terminal, berjudi,beruntung,berjudi,kalah.Menghabiskan
uang yang didapatnya sesuka hatinya.Hingga tiba adegan masa lalunya
mempertunjukkan bagaimana Diar,teman sekamarnya di panti meninggal diakibatkan
olehnya.Dan Rehan selama ini tak menyadari itu.Selanjutnya kisah hidup Rehan
yang penuh lika-liku dimulai.
Hangatnya sebuah keluarga
dirasakannya saat tinggal kemudian di sebuah rumah singgah.Bang Ape,pengasuh
rumah singgah yang mengayomi sehingga membuat rehan bertekad membela keluarga
barunya.Namun tindakannya menyelamatkan Ilham,pelukis cilik di rumah singgah
dari keroyokan preman-preman membawanya kembali ke kerumitan masalah.Rentetan
perkelahian yang berbuntut terancamnya nyawa teman-temannya di rumah
singgah.Perdebatannya dengan Bang Ape yang tak menyetujui cara kekerasan
membuatnya terpaksa meninggalkan rumah singgah dan berkelana sebagai pengamen.
Rehan bertemu secara tak sengaja
dengan Plee yang ternyata seorang
pencuri berlian profesional.Diapun terlibat dalam sebuah pencurian berlian
seribu karat dari brankas sebuah bank bersama Plee.Namun tak dinyana,aksi
tersebut gagal yang menyebabkan Plee ditangkap polisi hingga dihukum mati.Plee
membuat sebuah skenario agar Rehan aman.Rehan melarikan diri ke kota asalnya
dan berkenalan dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh cinta.Disamping itu,pekerjaan
didapatkannya.Saat hidupnya terasa lengkap,Rehan dihadapkan pada kenyataannya
bahwa gadis yang di taksirnya seorang wanita simpanan.Namun mereka akhirnya
menikah seiring karir Rehan membaik.Fitri,sang istri ternyata tak lama memberi
kebahagiaan pada Rehan,meninggalkanyya selamanya saat melahirkan anak
mereka.Rehan yang patah,meninggalkan semua kenangannya dan melanjutkan hidup di
kota besar.Kehidupannya melonjak sebagai seorang pemilik bisnis
properti.Intuisinya melihat suatu peluang bisnis menjadikannya seorang lelaki
mapan single disegani di antara taipan-taipan skala nasional.
“Perjalanan”Rehan tua
enam-puluhan dihadapkan pada tayangan slide kisah hidupnya dan segala misteri
yang mengiringinya.Pertanyaan besarnya terjawab satu per satu.Keadilan langit
yang selalu dipertanyakannya terjawab dengan runtutan sebab akibat yang saling
berkaitan.Hal-hal yang dirasanya menyiksanya ternyata keselamatannya,penilaiannya
terhadap sesuatu yang dirasanya sempurna ternyata awal dari
keterpurukannya.Rehan terhempas pada penyesalan-penyesalan tak bertepi.Tapi apa
daya dirinya kini hanya ruh yang sementara meninggalkan jasad tua yang keropos
oleh komplikasi penyakit,terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Terakhir,saat segala pertanyaan
Rehan terjawab,terjawab pula kaitan Rehan dengan Rinai yang kini menanyakan
keadilan langit di sebuah panti asuhan.
Buku ini membawa kita pada
rentetan kisah hidup rehan tanpa sempat menduga-duga.Karena penulis seolah-olah
menyajikan itu di depan mata untuk kita saksikan dan bukannya kita terka.Sebagaimana
Rehan dihadapkan pada rekaman perjalanan hidupnya tersebut.
Menurut aku,buku ini direkomen
deh untuk dibaca!!
Pipit.
Langganan:
Postingan (Atom)
Yang abadi dalam do'aku
Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...
-
Amirah Shiddiqul Wafa, 20 tahun yang lalu nama itu kuberikan pada putri pertama kami yang lahir di tanggal 23 April. Kami meman...
-
Perjalanan ke Rinjani ada adalah idaman di hati sejak tahun 2017 Kala itu suami mendaki kesana dan pamer foto yang semuanya indah serta men...
-
Bulan Mei Tahun 2024 ini, tepat 7 tahun usia Azzam. Dan kami rasa telah pas masanya dia memasuki jenjang sekolah dasar (SD). Setelah memper...