REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU
Penulis:Tere Liye
Penerbit:republika
Tahun:2009
Menyelesaikan membaca novel setebal
426 ini dalam sehari merupakan hal yang mengherankan bagiku.Rasa
penasaran..ya..penasaranlah yang membuatku menuntaskannya seolah-olah terasa
basi jika dilanjutkan membacanya esok hari.Aku seolah ditarik oleh pusaran
cerita.Salut pada penceritaan Mas Darwis “Tere Liye” . Bagus.
Novel ini diawali oleh seorang
anak panti asuhan berusia 6 tahun bernama Rinai.dalam rintik hujan di malam
takbiran hari raya di halaman sebuah panti asuhan,Rinai mengumpulkan tanya
tentang orangtuanya. Masih di bab yang
sama muncul tokoh lelaki enampuluh-an yang tersadar dari komanya.Rasa penasaran
pun dimulai...apa hubungan keduanya??
Tokoh si orang tua yang
diceritakan masih dalam keadaan koma,”diajak”berjalan-jalan oleh seseorang yang
tak dikenal sebelumnya.Seseorang yang “berwajah menyenangkan” itu membawanya
mencari jawaban atas 5 pertanyaan besar dalam hidupnya.
Cerita mengalami flash back,si
lelaki enam-puluhan bernama Rehan terlempar ke kehidupan masa lalunya di sebuah
panti asuhan.Sebagai seorang anak usia belasan tahun yang dikenal cerdas dia
juga pembangkang.Saat teman seasramanya takut dan menurut,Rehan malah berani
melawan penjaga panti yang menurutnya hanya memperalat mereka mencari uang demi
keinginan besarnya untuk naik haji.Puncaknya,saat Rehan dihukum penjaga panti
karena mencuri parsel lebaran Rehan malah membulatkan tekad sebuah pembalasan.Saat
penjaga dan anak-anak panti shalat Id di lapangan rehan membongkar brankas
milik penjaga panti dan membobol uang anak panti yang dikumpulkannya untuk
dirinya.
Rehan yang melarikan diri dengan
uang panti menjelajah dunia bebas terminal, berjudi,beruntung,berjudi,kalah.Menghabiskan
uang yang didapatnya sesuka hatinya.Hingga tiba adegan masa lalunya
mempertunjukkan bagaimana Diar,teman sekamarnya di panti meninggal diakibatkan
olehnya.Dan Rehan selama ini tak menyadari itu.Selanjutnya kisah hidup Rehan
yang penuh lika-liku dimulai.
Hangatnya sebuah keluarga
dirasakannya saat tinggal kemudian di sebuah rumah singgah.Bang Ape,pengasuh
rumah singgah yang mengayomi sehingga membuat rehan bertekad membela keluarga
barunya.Namun tindakannya menyelamatkan Ilham,pelukis cilik di rumah singgah
dari keroyokan preman-preman membawanya kembali ke kerumitan masalah.Rentetan
perkelahian yang berbuntut terancamnya nyawa teman-temannya di rumah
singgah.Perdebatannya dengan Bang Ape yang tak menyetujui cara kekerasan
membuatnya terpaksa meninggalkan rumah singgah dan berkelana sebagai pengamen.
Rehan bertemu secara tak sengaja
dengan Plee yang ternyata seorang
pencuri berlian profesional.Diapun terlibat dalam sebuah pencurian berlian
seribu karat dari brankas sebuah bank bersama Plee.Namun tak dinyana,aksi
tersebut gagal yang menyebabkan Plee ditangkap polisi hingga dihukum mati.Plee
membuat sebuah skenario agar Rehan aman.Rehan melarikan diri ke kota asalnya
dan berkenalan dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh cinta.Disamping itu,pekerjaan
didapatkannya.Saat hidupnya terasa lengkap,Rehan dihadapkan pada kenyataannya
bahwa gadis yang di taksirnya seorang wanita simpanan.Namun mereka akhirnya
menikah seiring karir Rehan membaik.Fitri,sang istri ternyata tak lama memberi
kebahagiaan pada Rehan,meninggalkanyya selamanya saat melahirkan anak
mereka.Rehan yang patah,meninggalkan semua kenangannya dan melanjutkan hidup di
kota besar.Kehidupannya melonjak sebagai seorang pemilik bisnis
properti.Intuisinya melihat suatu peluang bisnis menjadikannya seorang lelaki
mapan single disegani di antara taipan-taipan skala nasional.
“Perjalanan”Rehan tua
enam-puluhan dihadapkan pada tayangan slide kisah hidupnya dan segala misteri
yang mengiringinya.Pertanyaan besarnya terjawab satu per satu.Keadilan langit
yang selalu dipertanyakannya terjawab dengan runtutan sebab akibat yang saling
berkaitan.Hal-hal yang dirasanya menyiksanya ternyata keselamatannya,penilaiannya
terhadap sesuatu yang dirasanya sempurna ternyata awal dari
keterpurukannya.Rehan terhempas pada penyesalan-penyesalan tak bertepi.Tapi apa
daya dirinya kini hanya ruh yang sementara meninggalkan jasad tua yang keropos
oleh komplikasi penyakit,terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Terakhir,saat segala pertanyaan
Rehan terjawab,terjawab pula kaitan Rehan dengan Rinai yang kini menanyakan
keadilan langit di sebuah panti asuhan.
Buku ini membawa kita pada
rentetan kisah hidup rehan tanpa sempat menduga-duga.Karena penulis seolah-olah
menyajikan itu di depan mata untuk kita saksikan dan bukannya kita terka.Sebagaimana
Rehan dihadapkan pada rekaman perjalanan hidupnya tersebut.
Menurut aku,buku ini direkomen
deh untuk dibaca!!
Pipit.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar