Saat ini 12 April 2019,setidaknya seperti itulah yang ditampakkan kalenderku.Dan hari ini adalah H Minus 4 menjelang perhelatan Pemilihan Anggota Legislatif (pileg) dan Pemilihan Presiden (pilpres) di Indonesia. Rabu,17 April nanti perdana dilaksanakannya pemilihan pimpanan eksekutif dan anggota legislatif.Suasana jelas berbeda dari 5 tahun sebelumnya yang kedua pemilihan ini dilaksanakan secara terpisah.Suasana politik pun terasa panas seiring masyarakat semakin aktif dalam media sosial dan zaman yang telah membawa semua informasi terpampang di depan mata.Yah...era keterbukaan seperti ini semua dapat terjadi.Informasi yang kita lihat,kita baca mungkin saja benar dan tidak benar.Karena semua orang bebas membuat tulisan,berita,opini dari sudut pandangnya yang beragam.Dibutuhkan kebijaksanaan dan kelapangan hati dan pikiran dalam menelaah informasi.Jika ingin mengkonfirmasi sebuah berita,baiknya mencari sumber terpercaya.
Zaman sekarang,media pun bisa membawa persepsi pembacanya ke arah yang dinginkan pewarta.Media yang netral masih ada semakin sulit terlihat.Netralnya sebuah media dapat dilihat dari caranya menyampaikan berita secara berimbang.Maraknya media yang baru muncul adalah tantangan tersendiri bagi media lawas untuk tetap bertahan.Disini terkadang idealisme tertantang.
Untuk dapat memiliki kebijaksanaan dalam menelaah berita,para pembaca pun harus banyak membaca sumber yang berbeda.Sehingga dapat menarik kesimpulan dan mencari kebenaran.
Banyaknya hoaks yang beredar di masyarakat dan media sosial munculnya disebabkan karena kurang bijaknya menelan suatu berita.Seringkali kita membaca suatu berita dan tersulut emosi padahal info tersebut belum valid dan mentah.
Menjelang pilpre dan pileg ini juga hal tersebut terjadi.Pilihan seseorang tidak lagi menjadi rahasinya di bilik suara.Semua orang dapat mengatakan ia memilih si A atau si B.Dan tak jarang dalam membela pilihannya terseret ke dalam putaran debat dengan orang yang berbeda pilihan .Debat tak akan habis-habisnya bagi seorang pendukung fanatik atau garis keras.debat hanya akan menguras energi kita.
Marilah kita menentukan pilihan dan membela pilihan kita tanpa menjatuhkan lawan dengan kampanye gelap (Black Campaign) karena menjurus kepada fitnah,hoaks dan semacamnya.kalau kampanye negatif (Negative campaign) masih diperbolehkan,karena memaparkan berita prestasi negatif namun benar adanya.
Jika ingin calon pilihan kita menang,kampanyekanlah kelebihannya dan keunggulan programnya.
Ini lebih mudah menyentuh dibanding fitnah sana-sini.
Ingat! dalam menyebarkan berita juga berlaku ketentuan rasulullah:Katakanlah yang baik atau diam.Beritakanlah yang baik atau kalau tak mampu maka engkau diam saja.Tapi jangan terlalu diam ya..
*Perspektifku menjelang pilpres yang gerah melihat postingan yang membabi buta berisi fitnah.
Jumat, 12 April 2019
Senin, 08 April 2019
Anak asrama
Alhamdulillah...Jundi ,anak kedua ku lulus tes masuk di MTSN Padang Panjang.Ini adalah sekolah pilihannya setelah tak berhasil lulus masuk ke SMPIT Arrisalah Padang.
Setelah si sulung yang tidak tinggal di rumah,si lajang ini juga akan merantau.
Kalau diturutn keinginanku pastinya aku ingin dekat dengan mereka ,dapat memantau sehari-hari keadaannya.Tapi aku harus menerima konsekuensi dari pola komunikasi demokratis.
Saat mereka mulai kelas 6 telah berangsur ditanya akan kemana selepas SD.Dan mereka telah pandai memilih.Karena biasa telah mendapat informasi dari sekolah atau temannya.
Pernah juga kubujuk agar bersekolah di kota kami saja tapi dia tidak mau.
Sebagai orangtua kita hanya memgarahkan,memberi saran saja.
Karena sekolah ini memang bagus,tak ad alasan untuk menghalangi keinginannya.
2 orang anak akan tinggal di asrama.Tinggal 3 orang lagi yang masih tinggal serumah.Akan semakin sepi..duh..
Setelah si sulung yang tidak tinggal di rumah,si lajang ini juga akan merantau.
Kalau diturutn keinginanku pastinya aku ingin dekat dengan mereka ,dapat memantau sehari-hari keadaannya.Tapi aku harus menerima konsekuensi dari pola komunikasi demokratis.
Saat mereka mulai kelas 6 telah berangsur ditanya akan kemana selepas SD.Dan mereka telah pandai memilih.Karena biasa telah mendapat informasi dari sekolah atau temannya.
Pernah juga kubujuk agar bersekolah di kota kami saja tapi dia tidak mau.
Sebagai orangtua kita hanya memgarahkan,memberi saran saja.
Karena sekolah ini memang bagus,tak ad alasan untuk menghalangi keinginannya.
2 orang anak akan tinggal di asrama.Tinggal 3 orang lagi yang masih tinggal serumah.Akan semakin sepi..duh..
Jumat, 05 April 2019
Bukti by Virgoun
Bah...suara abang batak satu ini memang bikin melow..
okeh..sesekali kita bernyayi dulu yaaa...
Yuk!
judul lagu :BUKTI
By:Virgoun Tambunan
Memenangkan hatiku bukanlah
Satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat
'Ku tak bisa hidup tanpamu
Satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat
'Ku tak bisa hidup tanpamu
Menjaga cinta itu bukanlah
Satu hal yang mudah
Namun sedetik pun tak pernah kau
Berpaling dariku
Satu hal yang mudah
Namun sedetik pun tak pernah kau
Berpaling dariku
Beruntungnya aku
Dimiliki kamu
Dimiliki kamu
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat kubernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat kubernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kaulah bentuk terindah
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu
Meruntuhkan egoku bukanlah
Satu hal yang mudah
Dengan kasih lembut kau pecahkan
Kerasnya hatiku
Satu hal yang mudah
Dengan kasih lembut kau pecahkan
Kerasnya hatiku
Beruntungnya aku
Dimiliki kamu
Dimiliki kamu
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat kubernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat kubernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kaulah bentuk terindah
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak…
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak…
Kamis, 28 Maret 2019
Time flies so fast!
Ahhhh....aku tertegun pada suatu ketika.
Saat menyadari betapa telah berubahnya masa.Anak-anak semakin membesar dan waktu terus berjalan.Kesadaran bahwa ungkapan"gak terasa semua berlalu begitu cepat" adalah benar adanya.Kita telah berada di suatu keadaan yang dahulu sangat ingin kita rasakan.Pernah kita berfikir kapan sesuatu hal akan terjadi,ternyata sekarang kita merasakannya tanpa kita sadari sampai masa ketika dalam diam fikiran kita terlintas semua hal.
Sekilas beberapa tahun yang lalu,aku di tengah ke empat anakku yang berjarak selang 2 tahun.Si sulung berusia 6 tahun,si nomor dua 4 tahun, si nomor tiga 2 tahun dan si bungsu baru saja berusia 2 bulan.
Memang aku full bekerja di rumah,mengurusi rumah tangga.Keras hatiku ingin membuktikan aku ibu perkasa (what??) aku memutuskan tidak memakai asisten rumah tangga ,baby sitter dan no loundry.Terbayanglah betapa sibuknya aktifitas itu.Bahasa gaulnya,rempong bo!
Tapi aku begitu menikmati masa masa repot itu.Buktinya,aku belum pernah menyerah hingga memakai pembantu di rumah.Namun,ada juga masanya suntuk,bosan,stress!
Mengerjakan itu semua jangan disangka beres dan rapi.Rumah seringnya berantakan akibat anak yang super aktif,3 orang lagi kecuali sibungsu yang masih bayi.Kain antri untuk dicuci dan disetrika.Tak cuma kain yang kusut sampai wajahku pun sering kusut.Sering aku menghibur diri dengan shalat dan baca qur'an sambil menyabar-nyabarkan diri.
Suami yang karena pekerjaannya sering ke luar daerah pernah menawarkan cari orang untuk bantu-bantu di rumah tapi aku menolak.Karena keras hatiku bahwa aku bisa merawat anak-anakku sendiri.lagipula si sulung sudah besar bisa diajarkan membantu pekerjaan yang ringan.Masa itu tak tidaklah serepot saat anak 3 dimana mereka masih balita ketiganya.
Waktupun berlalu dengan cepatnya dilindas kebahagiaan sehingga kerepotan itu tak terasa sebagai beban.Memiliki banyak adalah pilihan sesadar-sadarnya,dan konsekuensinya yah mesti ditanggung.
Allah selalu sayang padaku,memberiku limpahan kesehatan sehingga bisa menjalani semua dengan baik.Pernahkah merasa stuck?pernahkah merasa bosan?pernahkah merasa lelah? Pernah....aku pernah merasakan itu.Ada saat-saat lelah melanda dan merasa terjebak pada rutinitas yang membosankan.Beruntungnya aku,memiliki anak yang sehat,suami yang pengertian dan komunitas teman-teman yang baik.Lelah dan bosannya aku biasanya sirna jika telah menghadirkan diri ke halaqoh mingguan dan kajian-kajian.Bersama mereka,para akhowat,para ummahat yang paling mengerti dan merupakan tempat yang nyaman.Kajian,daurah sambil membawa anak adalah hal yang tidak mudah ditemukan diacara lain.Halaqoh merupakan keluarga ku yang mendukung meringankan beban ini (setidaknya beban rasa bosan,xixi .).yang sesekali mendera diri ini.bersama mereka aku merasakan hal yang sama..bahwa lelah ini akan berakhir tanpa teras lama.Yup! kini aku merasakan itu..
waktu berlalu tanpa terasa..ya Allah..terima kasih atas banyaknya nikmat..dan jadikan aku menjadi seorang wanita yang banyak bersyukur...
Saat menyadari betapa telah berubahnya masa.Anak-anak semakin membesar dan waktu terus berjalan.Kesadaran bahwa ungkapan"gak terasa semua berlalu begitu cepat" adalah benar adanya.Kita telah berada di suatu keadaan yang dahulu sangat ingin kita rasakan.Pernah kita berfikir kapan sesuatu hal akan terjadi,ternyata sekarang kita merasakannya tanpa kita sadari sampai masa ketika dalam diam fikiran kita terlintas semua hal.
Sekilas beberapa tahun yang lalu,aku di tengah ke empat anakku yang berjarak selang 2 tahun.Si sulung berusia 6 tahun,si nomor dua 4 tahun, si nomor tiga 2 tahun dan si bungsu baru saja berusia 2 bulan.
Memang aku full bekerja di rumah,mengurusi rumah tangga.Keras hatiku ingin membuktikan aku ibu perkasa (what??) aku memutuskan tidak memakai asisten rumah tangga ,baby sitter dan no loundry.Terbayanglah betapa sibuknya aktifitas itu.Bahasa gaulnya,rempong bo!
Tapi aku begitu menikmati masa masa repot itu.Buktinya,aku belum pernah menyerah hingga memakai pembantu di rumah.Namun,ada juga masanya suntuk,bosan,stress!
Mengerjakan itu semua jangan disangka beres dan rapi.Rumah seringnya berantakan akibat anak yang super aktif,3 orang lagi kecuali sibungsu yang masih bayi.Kain antri untuk dicuci dan disetrika.Tak cuma kain yang kusut sampai wajahku pun sering kusut.Sering aku menghibur diri dengan shalat dan baca qur'an sambil menyabar-nyabarkan diri.
Suami yang karena pekerjaannya sering ke luar daerah pernah menawarkan cari orang untuk bantu-bantu di rumah tapi aku menolak.Karena keras hatiku bahwa aku bisa merawat anak-anakku sendiri.lagipula si sulung sudah besar bisa diajarkan membantu pekerjaan yang ringan.Masa itu tak tidaklah serepot saat anak 3 dimana mereka masih balita ketiganya.
Waktupun berlalu dengan cepatnya dilindas kebahagiaan sehingga kerepotan itu tak terasa sebagai beban.Memiliki banyak adalah pilihan sesadar-sadarnya,dan konsekuensinya yah mesti ditanggung.
Allah selalu sayang padaku,memberiku limpahan kesehatan sehingga bisa menjalani semua dengan baik.Pernahkah merasa stuck?pernahkah merasa bosan?pernahkah merasa lelah? Pernah....aku pernah merasakan itu.Ada saat-saat lelah melanda dan merasa terjebak pada rutinitas yang membosankan.Beruntungnya aku,memiliki anak yang sehat,suami yang pengertian dan komunitas teman-teman yang baik.Lelah dan bosannya aku biasanya sirna jika telah menghadirkan diri ke halaqoh mingguan dan kajian-kajian.Bersama mereka,para akhowat,para ummahat yang paling mengerti dan merupakan tempat yang nyaman.Kajian,daurah sambil membawa anak adalah hal yang tidak mudah ditemukan diacara lain.Halaqoh merupakan keluarga ku yang mendukung meringankan beban ini (setidaknya beban rasa bosan,xixi .).yang sesekali mendera diri ini.bersama mereka aku merasakan hal yang sama..bahwa lelah ini akan berakhir tanpa teras lama.Yup! kini aku merasakan itu..
waktu berlalu tanpa terasa..ya Allah..terima kasih atas banyaknya nikmat..dan jadikan aku menjadi seorang wanita yang banyak bersyukur...
Rabu, 27 Februari 2019
Mudik kita mi?
Momen mudik ke Sidikalang, Sumatera Utara adalah momen unik bagi anak-anakku.Kami harus selalu ke sana setidaknya saat lebaran atau liburan.Ayah,mamak,kakak adik dan keluargaku semua masih tinggal di sana.Orang sini bilang pulang ke Medan.Padahal letak Sidikalang jauh dari Kota Medan.hehe.
Semakin kesini mudik tidak pernah naik pesawat lagi.Sejak bandara Polonia tidak dipakai lagi,penerbangan melalui Kuala Namu membuat lokasi Sidikalang semamin jauh.Pasukan yang bertambah perlu mikir ongkos yang semakin mahal.Jadilah mudik via darat dengan waktu tempuh paling lama 20 jam Pariaman-Sidikalang.
Oke..via darat kalau sudah terbiasa sih..ya biasa aja.Dari 7 anggota keluarga semua enjoy,tak ada yang mabuk darat.Kecuali si ajo Zaki/anak ke 3 yang akhir2 ini jadi pemabok(naik mobil,maksudnya)sejak trauma naik bis pariwisata bau sewaktu rihlah sekolah.
Yang perlu dipersiapkan adalah stamina,makanan dan bahan obrolan.
Alhamdulillah...aku dikaruniai Allah kemudahan tak suka tidur dalam perjalanan.Cucok deh jadi navigator si abi yang nyopir.Selama duduk di depan dengansi bungsu Azzam..aku harus memastikan kondisi di perjalanan tidak boleh membosankan.Pasang musik,murattal,alma'tsurat bersama sama,ngobrol apa saja ..pokoknya yang membuat perjalanan menjadi indah.walau sesekali si Ariq bertanya:lama lagi sampainya miii???
Sabar sayang...umi juga punya pertanyaan serupa hehe..
Memasuki Tapanuli Utara...mulai disajikan pemandangan banyak gereja,kuburan oppung leluhur meraka yang bangunannya bagus2,kondisi pertanian di sana,Danau Toba dan yang menarik,jualan daging babi di tepi jalan!
Pertama kali melihat kepala babi tergantung Wafa histeris.Tapi semakin sering mudik semakin terbiasa melihat pemandangan ini.
Itulah realita nak ku..
Di Padang atau di Pariaman mana pernah mereka melihat babi pinky hidup.Di Zoo adanya babi hutan.Apalagi baby di potong2,ususnya disosis di gerai.
Di kota Pariaman juga satu2nya kota di sumbar yang tidak ada bangunan gereja.
Emak mereka ini dilahirkan dan di besarkan di daerah yang ada itu semua.Sudah terbiasa melihat perbedaan dan melaluinya dengan aman.Mereka pun harus tahu bahwa ia hidup dengan beragam orang dan kepercayaan dan bagaimana menghadapinya.
Dengan melihat sendiri,mereka harus menyadari,islam di dadanya harus lebih kuat.Imun keislamannya harus lebih kokoh.Agama ini mengajarkan:bagimu agamamu dan bagiku agamaku.Toleransi itu harus .Tapi kita harus punya prinsip.
Kenapa islam mengharamkan memakan daging babi itu sudah dipelajari.Namun kenapa non muslim boleh memakannya itu boleh menurut agama mereka.Apalagi di sekitaran Tarutung,Siborong2,Balige adalah mayoritas non muslim.Jualan di tepi jalan mungkin masih bebas karena pembelinya banyak .
Kala mudik,sepanjang jalan daerah yang dilewati penuh keunikan bagi mereka.
Semakin kesini mudik tidak pernah naik pesawat lagi.Sejak bandara Polonia tidak dipakai lagi,penerbangan melalui Kuala Namu membuat lokasi Sidikalang semamin jauh.Pasukan yang bertambah perlu mikir ongkos yang semakin mahal.Jadilah mudik via darat dengan waktu tempuh paling lama 20 jam Pariaman-Sidikalang.
Oke..via darat kalau sudah terbiasa sih..ya biasa aja.Dari 7 anggota keluarga semua enjoy,tak ada yang mabuk darat.Kecuali si ajo Zaki/anak ke 3 yang akhir2 ini jadi pemabok(naik mobil,maksudnya)sejak trauma naik bis pariwisata bau sewaktu rihlah sekolah.
Yang perlu dipersiapkan adalah stamina,makanan dan bahan obrolan.
Alhamdulillah...aku dikaruniai Allah kemudahan tak suka tidur dalam perjalanan.Cucok deh jadi navigator si abi yang nyopir.Selama duduk di depan dengansi bungsu Azzam..aku harus memastikan kondisi di perjalanan tidak boleh membosankan.Pasang musik,murattal,alma'tsurat bersama sama,ngobrol apa saja ..pokoknya yang membuat perjalanan menjadi indah.walau sesekali si Ariq bertanya:lama lagi sampainya miii???
Sabar sayang...umi juga punya pertanyaan serupa hehe..
Memasuki Tapanuli Utara...mulai disajikan pemandangan banyak gereja,kuburan oppung leluhur meraka yang bangunannya bagus2,kondisi pertanian di sana,Danau Toba dan yang menarik,jualan daging babi di tepi jalan!
Pertama kali melihat kepala babi tergantung Wafa histeris.Tapi semakin sering mudik semakin terbiasa melihat pemandangan ini.
Itulah realita nak ku..
Di Padang atau di Pariaman mana pernah mereka melihat babi pinky hidup.Di Zoo adanya babi hutan.Apalagi baby di potong2,ususnya disosis di gerai.
Di kota Pariaman juga satu2nya kota di sumbar yang tidak ada bangunan gereja.
Emak mereka ini dilahirkan dan di besarkan di daerah yang ada itu semua.Sudah terbiasa melihat perbedaan dan melaluinya dengan aman.Mereka pun harus tahu bahwa ia hidup dengan beragam orang dan kepercayaan dan bagaimana menghadapinya.
Dengan melihat sendiri,mereka harus menyadari,islam di dadanya harus lebih kuat.Imun keislamannya harus lebih kokoh.Agama ini mengajarkan:bagimu agamamu dan bagiku agamaku.Toleransi itu harus .Tapi kita harus punya prinsip.
Kenapa islam mengharamkan memakan daging babi itu sudah dipelajari.Namun kenapa non muslim boleh memakannya itu boleh menurut agama mereka.Apalagi di sekitaran Tarutung,Siborong2,Balige adalah mayoritas non muslim.Jualan di tepi jalan mungkin masih bebas karena pembelinya banyak .
Kala mudik,sepanjang jalan daerah yang dilewati penuh keunikan bagi mereka.
Jumat, 21 Desember 2018
Akhir tahun ..lagi!
Assalamu'alaikum....semua!!
Akhir tahun adalah moment menjelang liburan
akhir tahun adalah saat banyaknya waktu luang
liburan..waktu luang..hmmm..ini berarti harus banyak kreativitas yang tercipta
baik itu tulisan,prakarya,ide kreatif..pokoknya yang baru dan sesuatu yang mencerahkan
Akupun tak ingat lagi kapan terakhir aku mengkhususkan waktu untuk menciptakan tulisan,prakarya dan yang lainnya.
Untuk seorang ibu yang 'sungguh'direpotkan aktivitas rumah tangga dan diamanahi anak banyak...waktu luang sangatlah mahal.Kapan saat terakhir aku punya ide untuk membuat sesuatu..namun kubunuh keinginan itu karena yakin pasti tak akan selesai.
Dapat kukatakan..ideku layu sebelum berkembang
Dan ini sudah teramat sering terjadi..oh..no..so sad.
Untuk hal ini aku sadari,aku telah kalah oleh bisikan kemalasan.Karena banyak orang lain yang punya kesibukan lebih dari aku namun selesai juga pekerjaaannya dan amanh amanahnya.
Okey..Fitri..saatnya liburan ini kamu tak boleh kalah.kamu harus bertekad bahwa kamu bisa mengusir kemalasan.
Nah...contoh tulisan di atas adalah salah satu kebiasaanku saat masih rajin menulis buku harian,bahasa kitanya diary...
Saat aku merasa lemah,aku memotivasi diri sendiri melalui tulisanku sendiri.
Aku berhenti menulis diary saat menikah.
Buku harianku masih ada beberapa buah, sengaja kusimpan dan sering kubaca.
Aku ingat bahwa tulisanku mampu menggugah rasa minder,kemalasan dan godaan negatif lainnya.
Aku mesti ingat bahwa aku pernah punya 'karya' beberapa buku,walaupun tidak sampai dipublish penerbit seperti karya penulis A.Fuadi,Andrea Hirata,de-el-el.
Dan aku mesti bertekad aku pasti bisa seperti orang lain
Apakah saat ini aku masih menulis?
Gak..
tapi ,mengetik..iya..
*sama saja
^-^
Akhir tahun 2018
Akhir tahun adalah moment menjelang liburan
akhir tahun adalah saat banyaknya waktu luang
liburan..waktu luang..hmmm..ini berarti harus banyak kreativitas yang tercipta
baik itu tulisan,prakarya,ide kreatif..pokoknya yang baru dan sesuatu yang mencerahkan
Akupun tak ingat lagi kapan terakhir aku mengkhususkan waktu untuk menciptakan tulisan,prakarya dan yang lainnya.
Untuk seorang ibu yang 'sungguh'direpotkan aktivitas rumah tangga dan diamanahi anak banyak...waktu luang sangatlah mahal.Kapan saat terakhir aku punya ide untuk membuat sesuatu..namun kubunuh keinginan itu karena yakin pasti tak akan selesai.
Dapat kukatakan..ideku layu sebelum berkembang
Dan ini sudah teramat sering terjadi..oh..no..so sad.
Untuk hal ini aku sadari,aku telah kalah oleh bisikan kemalasan.Karena banyak orang lain yang punya kesibukan lebih dari aku namun selesai juga pekerjaaannya dan amanh amanahnya.
Okey..Fitri..saatnya liburan ini kamu tak boleh kalah.kamu harus bertekad bahwa kamu bisa mengusir kemalasan.
Nah...contoh tulisan di atas adalah salah satu kebiasaanku saat masih rajin menulis buku harian,bahasa kitanya diary...
Saat aku merasa lemah,aku memotivasi diri sendiri melalui tulisanku sendiri.
Aku berhenti menulis diary saat menikah.
Buku harianku masih ada beberapa buah, sengaja kusimpan dan sering kubaca.
Aku ingat bahwa tulisanku mampu menggugah rasa minder,kemalasan dan godaan negatif lainnya.
Aku mesti ingat bahwa aku pernah punya 'karya' beberapa buku,walaupun tidak sampai dipublish penerbit seperti karya penulis A.Fuadi,Andrea Hirata,de-el-el.
Dan aku mesti bertekad aku pasti bisa seperti orang lain
Apakah saat ini aku masih menulis?
Gak..
tapi ,mengetik..iya..
*sama saja
^-^
Akhir tahun 2018
Selasa, 06 Maret 2018
Karena Engkau Bukan Mantan Pacarku
KARENA ENGKAU BUKAN MANTAN PACARKU
Pernahkan
kalian merasakan rasa takjub dan sangaat bersyukur saat permintaan kalian
diijabah Allah? Sering.Aku juga demikian.Salah satunya adalah saat aku bermohon
sangat pada Allah untuk dikabulkan salah satu diantara dua pilihan.Begini
kisahnya;
Januari
2004..telah 5 tahun masa studiku di fakultas Pertanian Universitas Andalas,dan
tepat bulan itu juga akhirnya aku lulus ujian komprehensif yang mensahkan aku sebagai calon wisudawati.Seminar hasil penelitian
ku telah berlangsung 4 bulan sebelumnya.Tapi karena pembimbing 1ku Prof Helmi
sedang melawat ke Belanda 2 minggu sehingga lewatlah limit kompre dan otomatis tak masuk
kategori sebagai peserta wisuda tahun
2003.
Wisuda
berikutnya Maret 2004.Ada sekitar 2 bulan ke depan aku ‘nganggur’.Sebagai mahasiswa..tidak.Sebagai sarjana juga belum.Dan
sebuah pemikiran berseliweran di fikiranku.Sebenarnya pemikiran ini tak lebih
karena keinginan meringankan beban orangtua.Kuingin,saat aku wisuda nanti,orangtuaku tak memikirkan mengirimkan uang belanja kepadaku lagi/mandiri.Dan
akupun tak ingin pulang kampung jika belum dapat pekerjaan.
Masih
lekat dalam ingatanku,sebuah do’a yang selalu kulantunkan pada Allah di
penghujung shalatku.Dan diiringi keyakinan bahwa Allah pasti mengabulkannya.Aku
minta
”
Ya Allah…aku ingin yang terbaik
untukku.Jika menurutMU bekerja menghasilkan duit adalah yang terbaik bagiku
selepas wisuda,maka dekatkanlah aku dengan sumber pekerjaan yang tepat
untukku.Dan jika menikah adalah yang terbaik untukku,maka dekatkanlah jodohku’
Bolehkan
berdo’a seperti itu?boleh boleh saja.Allah pasti mendengar dan apa yang terjadi
pasti yang terbaik.Apa sih yang tidak bagi Allah?jika itu permintaan yang baik.Lowongan pekerjaan
belum terbuka walaupun sudah sering kulirik koran local di kolom pekerjaan (hue…hue)
dan jodohpun kuserahkan bulat-bulat pada Allah karena aku tidak pacaran.Tarbiyah/ngaji
yang kuikuti membuatku tahu bahwa pacaran itu dosa (mendekati zina).Siapa yang
mau kuajak menikah dong?carikan Ya Allah…Do’a itu selalu kupanjatkan penuh
harap.
Kedua
do’aku itu bermuara sama,yaitu ingin meringankan biaya kiriman ayah mamak.Kalau
bekerja bisa menghasilkan duit
sendiri,kalau menikah ditanggung suami,hihi…
Takjubnya
aku,tak sampai 2 bulan,sekitar awal Maret 2004,guru ngajiku mengajak bicara
tentang jodoh dan mengatakan ada seorang ikhwan ingin ta’aruf/kenalan.Diawali
tukaran biodata dulu.Dari biodatanya,mengejutkanku, ternyata dia seniorku di Fak.Pertanian
namun beda jurusan.Apakah aku mengenalnya?tidak banyak.Hanya sebatas
organisasi. Apakah kira-kira dia mengenalku?rasanya tidak juga,karena aku
tipikal orang biasa bukan aktivis yang biasanya dikenal orang.
Untuk memutuskan,aku sandarkan melalui dialog denganNYA melalui shalat istikharahku.dan,aku merasa ini adalah jawaban do'aku.Mungkin Allah ingin mendekatkan jodohku terlebih dahulu.Dan Akhir Maret kami bertemu untuk ta’aruf.sambil didampingi oleh guru mengaji yang menjadi perantara.Melalui momen ta’aruf pun tak banyak info yang kudapatkan tentang dia.Wong proses ta’arufnya Cuma 2 jam.Akhirnya dilanjutkan perkenalan dengan keluarganya di Pariaman.
Untuk memutuskan,aku sandarkan melalui dialog denganNYA melalui shalat istikharahku.dan,aku merasa ini adalah jawaban do'aku.Mungkin Allah ingin mendekatkan jodohku terlebih dahulu.Dan Akhir Maret kami bertemu untuk ta’aruf.sambil didampingi oleh guru mengaji yang menjadi perantara.Melalui momen ta’aruf pun tak banyak info yang kudapatkan tentang dia.Wong proses ta’arufnya Cuma 2 jam.Akhirnya dilanjutkan perkenalan dengan keluarganya di Pariaman.
Sedikit
yang menjadi kerikil, adat istiadat.Di Sidikalang pihak perempuan harus diberi uang pesta dan adat pariaman mengenal bahwa pihak lelaki yang diberi ‘uang
japuik dan uang hilang’
Karena
semua disandarkan pada Allah SWT Yang Maha Baik,niat ikhlas berjalan juga.Bulan
April aku wisuda dan langsung pulang ke Sidikalang karena pihak lelaki hendak
datang pula meminang ke Sidikalang.Bulan Mei mereka datang sekeluarga dan disepakatilah
menikah di bulan Juli 2004.
Menunggu tanggal pernikahan adakah kami saling berkomunikasi?Seingatku hanya 2 kali melalui telpon .itupun karena membahas perihal surat-menyurat.Saat itu belum ada HP,internet.Dia pun bekerja di rimba perkebunan sawit yang jauh dari wartel.
Menunggu tanggal pernikahan adakah kami saling berkomunikasi?Seingatku hanya 2 kali melalui telpon .itupun karena membahas perihal surat-menyurat.Saat itu belum ada HP,internet.Dia pun bekerja di rimba perkebunan sawit yang jauh dari wartel.
Apa
aku merindukannya?belum ada rasa rindu saat itu.Yang ada hanya kepasrahan pada
Allah,tak usah berandai-andai.Karena sebelum menikah segala kemungkinan bisa
terjadi.Jikalau itu jodoh insyaAllah ketemu di depan penghulu.titik.Kuperbanyak
shalat dan do’a.Pintaku pada Allah "Ya Allah..jika dia memang jodoh yang Engkau persiapkan untukku,maka mudahkanlah prosesnya.tapi jika dia bukan yang terbaik maka tunjukkan hidayahMU.Kuharap Allah beri kelancaran jika ini adalah rencanaNYA dan
jawaban atas doa’-do’aku.
Kesibukan
mengurus administrasi selesai.Repot mempersiapkan pesta?tidak perlu.Karena
sebagai mahasiswa baru tamat,segan rasaku meminta yang berlebihan ke ayah
mmakku.Menikah dan resepsi biasa saja. Singkat.
18 Juli 2004.Hari-H
pun tiba. Ahamdulillah lancar.2 hari menikah, aku diboyong ke Pariaman.Waktu
cuti suamiku hanya sebentar.Dia harus masuk kerja dulu. Setelah 4 hari bersama
keluarga mertua di Pariaman aku dijemput suami untuk dibawa ke Pasaman
Barat.dimna suami bekerja sebagai staf afdeling kebun sawit PT.Bintara Tani
Nusantara 2.
Dimulailah
kehidupan baru.Tempat kami tinggal terpisah jauh dari keramaian.karena
merupakan wilayah bukaan baru/land celaring.Yang ada pohon sawit yang baru
setinggi lutut.jangan harap ada handphone.jangan harap ada keramaian,yang ada 2
rumah staf (kami dan tetangga) di atas bukit.kalau suami pergi bekerja gak ada
teman ngobrol deh…
Rupanya
Allah ciptakan suasana itu menjadikan masa ta’aruf semakin intens.Ini jugalah
masa pacaran yang sesungguhnya karena kami satu kampus,banyak hal yang jadi
topic pembicaraan.dan banyak hal yang jadi topic perdebatan(salah satu kesamaan
kami,suka berdebat)boleh dong ya berdebat dalam diskusi untuk mempertajam
pengetahuan? Kalau kata ayahku,aku tipe orang ngeyel/suka membantah.yang mana sifat-sifat itu kusadari bisa
berubah,di kemudian hari aku menjadi orang yang mudah memaklumi keadaan dan
mudah menerima
Pacaran
sesudah menikah membuat kita berfikir panjang tentang kata putus.Kondisi kami yang jauh dari keluarga membuat antara kami saling membutuhkan dan harus saling membantu.Tak ada curhat ke orang lain dan
tak ada acara kabur ngambek ke rumah mamak .Ngadunya hanya sama Allah,curhatnya
sama Dia.dan Allah menunjuki hati untuk selalu sabar dan semakin dewasa.Dan
permasalahn dihadapi berdua membuat ikatan hubungan semakin erat.
Kalau
teman sering mengatakan suami/istrinya sebagai mantan pacar.Aku malah baru terikat
janji pacaran dengan suamiku saat akad nikahkami dilafazhkan dan hingga sekarang dia masih
pacar/kekasihku.Semoga Allah menjadikannya jodohku hingga ke syurga kelak.
*menuju 14 tahun usia pernikahan
#5 orang anak
*menuju 14 tahun usia pernikahan
#5 orang anak
Langganan:
Postingan (Atom)
Yang abadi dalam do'aku
Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...
-
Amirah Shiddiqul Wafa, 20 tahun yang lalu nama itu kuberikan pada putri pertama kami yang lahir di tanggal 23 April. Kami meman...
-
Perjalanan ke Rinjani ada adalah idaman di hati sejak tahun 2017 Kala itu suami mendaki kesana dan pamer foto yang semuanya indah serta men...
-
Bulan Mei Tahun 2024 ini, tepat 7 tahun usia Azzam. Dan kami rasa telah pas masanya dia memasuki jenjang sekolah dasar (SD). Setelah memper...