Senin, 17 Februari 2025

Thoriq, Si Hitam Manis

18 Februari adalah hari kelahiran Arik, begitu kami memanggilnya. Supaya terdengar keren aja. Nama panjangnya Abdullah Thoriq.  Mengenai anak ke empat kami ini, banyak hal yang mesti diceritakan. Berbicara tentangnya berarti aku bercerita tentang sosknya yang beda dari abang dan kakaknya. Setidaknya begitu komentar dari orang-orang. Yang pertama adalah fisiknya. Kulitnya lebih gelap dari 3 kakaknya. Yang kedua adalah fisiknya yang lincah, tidak bisa diam sejak dini.Juga mudah bergaul dan mudah dikenali karena biasanya akan menyapa lebih dahulu.

Aku akan bercerita tentang kelahirannya. Pada awal  baru menikah aku pernah berencana dengan suami untuk memiliki anak 5 orang saja.Kenapa begitu?menurutku kehamilan perlu direncanakan dan juga atas izin Allah SWT. Usiaku saat menikah  adalah 25 tahun.Aku siap untuk melahirkan setiap 2 tahun. Sesuai ilmu yang aku baca,setidaknya kondisi kesehatan maksimal untuk hamil dan melahirkan sebaiknya dibawah usia 35 tahun. Jika aku diberi kelancaran,aku akan punya anak cukup 5 saja.

Akupun menjalani proses hamil setiap 2 tahun ,hingga anak ketiga lahir saat usiaku 31 tahun. Saat usiaku 32 tahun aku hamil anak ke empat namun qadarullah,kandungan tidak berusia lama. Nah usia 34 aku hamil lagi yaitu si Abdullah Thoriq ini.Karena usiaku sudah 35 tahun saat melahirkannya akupun memutuskan Arik inilah anak bungsu. Namun Allah memang mengizinkan anakku 5 orang, Saat usiaku 38 tahun, aku hamil lagi dan amelahirkan Azzam.Maka, Arik pun batal jadi anak bungsu hehe..dia punya adek lagi saat usianya 4 tahun.

Itulah Arik,si bungsu tak jadi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...