Tepat 10 Dzulhijjah dini hari. Di hari yang baik, saat takbir mulai dikumandangkan umat Islam memperingati idul adha. Kemarinnya ayah dan keluarga masih menuntaskan puasa arafah. Musibah malam takbiran saat anaknya yang ke 5, Khairul Angkat ditabrak motor ketika berangkat sholat maghrib ke mesjid sesudah buka puasa bersama.
Ayah mungkin syok....melihat anaknya ditangani dokter, begitulah ayah kami...dia pada dasarnya bersifat mudah trenyuh, mudah kaget dan sangat sayang pada semua anaknya.
Malam itu ayah sudah mengeluhkan sakit dada...dengan kondisi baru berbuka puasa,dia belum makan dan langsung dihadapkan pada kejutan kejadian itu.
Ayah menghadap Allah saat bangun tidurnya. InsyaAllah husnul khatimah, kata mamak dan adik-adikku yang melihat ayah menghadapi sakaratul mautnya.
Hanya sekejap..ya...hanya sekejap ia telah terdiam tanpa sempat berpesan apa-apa lagi.
Hari itu juga...aku yang tinggal di rantau,tak bisa mengejarkan waktu hingga ayah dimakamkan.
Aku tiba tepat setelah ayah dimakamkan.Aku hanya bisa memeluk batu nisannya.
Sungguh...hari itu adalah hari dimana orang yang ramai di pekuburan mengasihani aku.Dan ketahuilah bahwa aku paling mengasihani diriku sendiri. Hingga saat ini jika pikiran tiba...sering aku berfikir..bagaimana seandainya..kenapa begini..kenapa begitu...kenapa aku, yang katanya anak perempuan tertua yang disayanginya tidak bertemu dengannya di hari terakhirnya.
Aku selalu mengalihkan fikiran itu dan selalu mencoba ikhlas. Mengucapkan namanya dalam setiap do'aku masih belum bisa mengalihkan haru dan sedih.
Ikhlas...ikhlas...dirunut dari semua peristiwa menjelang kepergiannya, ayah telah bersiap untuk istirahat .Rencana ke Baitullah menunaikan haji telah mereka jalani.Ayah memang mesti istirahat, agar gangguan, fitnahan, makian yang diterimanya selama ini tak membuat hatinya sedih lagi dan menambah sirat ketuaan di wajahnya.Mengingat itu semua aku faham akan skenario Allah.
Aku sayang ayahku...
Setahun sudah, kami hadir di makam ayah berkumpul bersama.Kami yang kehilangan suami,ayah,pun mertua,poli hanya bisa mengusap nisannya dan mengirimkan do'a untuknya.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa'fuanhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar