Jumat, 25 Oktober 2019

Hari ke empat di Galenia

Alhamdulilah sudah empat hari kami menjalani magang di Sekolah Galenia.Sekolah ini menerapkan pembelajaran yang concern pada tiap tahapan tumbuh kembang anak.Setiap hari aku mengikuti pembelajaran di kelas yang berbeda usia.Aku mengambil kesimpulan bahwa jika kelas fokus pada STPPA,setiap anak akan mudah dinilai aspek perkembangannya.
Selain pembelajaran,kami juga menggali bagaimana cara kepala mengelola 30 guru agar tercipta suasana yang nyaman,kompak serta saling mendukung.
InsyaAllah semua pengalaman yang kami dapatkan di sini akan berusaha kami aplikasikan sesuai yang kami butuhkan di lembaga.

Rabu, 23 Oktober 2019

Hari ke 2 di Sekolah Galenia

Wow...sudah memasuki hari kedua magang,aku makin suka melihat sekolah ini.Kali ini kami di rolling ke kelas dengan kelompok usia yang berbeda dengan yang kemarin.Aku mendapat giliran di kelas usia 5-6.Tentu saja anak-anaknya lebih mandiri,kreatif dan kritis. Dalam satu kelas,terdiri dari 16 anak dan dikelola 3 orang guru.Pembelajaran lebih kepada saintifik,anak diarahkan untuk mencari tahu dan mengerjakan sendiri pembelajaran yang dilakukannya.Guru mendalami pengetahuan anak,memberi pengarahan dan mengumpulkan pendapat anak tentang kegiatan.
Sisi positif yang aku lihat,guru tidak perlu berteriak untuk memberi suatu instruksi.Hanya dengan perintah sederhana,anak sudah mengerti.Bagaimana mereka mampu membiasakan anak seperti itu??naah..ini yang harus diamati selanjutnya.


Selasa, 22 Oktober 2019

Pengalaman di Sekolah Galenia

Sekolah rasa rumah,itu kesan pertamaku terhadap sekolah ini.Bangunannya luas dan di setting sangat 'homey'.Hari pertama magang,aku dan temanku sari hadir sebelum jam 7 ke lokasi.Jadwal kehadiran guru jam 7 .00 pagi dan langsung mengisi daftar hadir di finger print.Kami melihat langsung anak diantar orangtua ke kelas masing-masing.Tiap anak tampak sudah familiar dan tidak ada 'drama'.Walaupun ada beberapa anak yang datang dengan ekspresi muram,langsung disambut guru dengan penyambutan ramah.
Kebetulan aku ditempatkan di kelas PG besar (playgroup)usia 3-4 tahun sebanyak 16 anak dengan 3 orang guru.
Sebagai guru magang..ya..tentu aku melebur langsung dong.okeee..kita lihat foto-foto aja yaaa...






Menuju tempat magang

Selepas dari Dinas Pendidikan Kota Bandung,kami langsung diantarkan menuju sekolah tujuan magang.Dari 8 orang peserta magang dibagi kepada 4 sekolah tujuan.
Aku dan rekanku,Sari mendapat penempatan di Sekolah Galenia yang beralamt di Jalan Badak Singa Kota Bandung.
Acara serah terima oleh Bunda Paud Kota Pariaman sekaligus pemberian souvenir serta oleh oleh dari Kota Pariaman.

Pengalaman magang ke Paud di Kota Bandung

Saat pertama menjadi seorang pengelola lembaga pendidikan Paud,satu keinginan yang sangat ingin kucapai adalah merasa kan pengalaman magang ke sebuah sekolah yang bagus.Maklum,terjunnya aku mengelola paud adalah sebuah pengalaman baru dan belum ad basis ilmu yang memadai.Pengalaman mengasuh empat orang anak memang pengalaman besar, tapi belum ada ilmu khusus metode mengajar kelas dengan struktur kurikulum yang lengkap.
Alhamdulilah ada kesempatan yang didatangkan Allah kepadaku.Niat mengikuti magang ke  sekolah yang kuimpikan di Kota Padang ternyata Allah kabulkan aku ke Kota Bandung.
20Oktober 2019,bersama 7 rekan seprofesi,kami berangkat ke Bandung untuk menjalani magang selama seminggu,aku akan share apa saja yang kudapatkan selama di sini.
Hari pertama yaitu Senin,21/10/2019,kami ke Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk serah terima dengan pihak disdik di sini.


Sabtu, 12 Oktober 2019

pengalaman kedua

Tak terasa aku memasuki tahapan menyusun skripsi untuk  syarat menjadi sarjana di kampusku,STIT Syekh Burhanuddin Pariaman .Ini merupakan ppengalaman kedua sesudah proses skripsiku di Faperta Universitas Andalas tahun 2003.Merupakan 2 hal yang berbeda karena jenis jurusan yang kuambil juga berbeda.Dahulu sewaktu menjadi mahasiswa pertanian fokus penelitianku adalah objek sosial yaitu P3A yaitu kumpulan petani pengelola air irigasi.Untuk skripsi di jurusan Pendidikan anak usia dini tentu objeknya adalah semua hal yang terkait dengan anak.
Untuk saat ini aku masih dalam tahap menyusun BAB I hanya fokus untuk menghimpun masalah yang menurutku menarik.
Pasti beda rasanya menjadi mahasiswa dalam kondisi single dengan mahasisa beranak 5.Tapi aku merasakan semangat yang sama dengan pengalaman pertama dahulu.Sekarang motivasi terbesar adalah bagaimana bisa cepat lulus,sehingga biaya tidak memberatkan suami.hehe.
Untuksebulan ini saja sudah 3 kali aku konsultasi dengan dosen peembimbing   dan....masih banyak perbaikan untuk menemukan judul yang tepat.Yupp..
Ketika ada yang bertanya,kok menyusun skripsi masih nervous?kan udah pengalaman??Ya iyalah..jurusan aja sudah beda,sasaran perlakuan beda,metode apalagi.Selain itu,aku menyusun skripsi sudah hampir 15 tahun y.l dan selama ini otak gak dipakai untuk mikir yang berat-berat.Eh..maksudnya...jadi ibu rumah tangga pikirannya berat juga,tapi kalau mikir masalah akademik lebih berat lagi.heee..
Tapi..meskipun telah berlalu hampir 15 tahun,namun semangatku menyusun skripsi sama seperti dulu.eeaa...
ok!cukup!lanjutkan perjuanganmu fitri..
Selamat malam!

Kamis, 22 Agustus 2019

40 tahunku bersama ayah


Ayahku
Terima kasih  Allah,Engkau masih beri aku kesempatan hidup hingga usia 4o tahun hari ini.Terima kasih juga atas kesempatan memiliki seorang ayah di dunia ini selama 40 tahun kurang beberapa hari..Ayahku yang kucintai telah Engkau panggil 10 hari yang lalu.Ayahku pergi di saat untaian zikir jutaan manusia di Padang Arafah baru saja membahana.Pagi 10 Dzulhijjah  alunan takbir  mengulur ke langit mengiringi perjalanannya menuju Tuhan.Kepergiannya begitu indah.Dia baru saja menyelesaikan puasa di 9 Dzulhijjah dan melewati sakaratul maut yang begitu mudahnya.Dia pergi dengan tenang,namun kami yang ditinggalkan terkejut dan sangat kehilangan.
Kehilangan yang amat sangat,momen 40 tahun bersamanya.Ayah yang mengajarkan tentang sikap kesederhanaan,tidak berlebihan terutama terhadap harta benda,bersikap berani dan bertanggung jawab.Sepanjang ingatanku,tak pernah ayah memarahiku dengan kata-kata kasar,apalagi marah hingga main tangan.Dia meluapkan perasaannya dengan sindiran,karena ia paling tahu jika aku memiliki sifat perasa.
Ayahku mengantarku saat aku harus merantau ke Padang untuk kuliah pada tahun 1998.Ia berulang kali bertanya memastikan,apakah aku yakin kuliah jauh dari orangtua? Bagaimana kalau di Medan saja?Ayah pulang kembali sesudah memastikan aku mendapat tempat kos yang layak dan keperluan yang cukup di kota Padang,kota yang baru sekali kujejaki tanpa ada sanak saudara.Tapi aku yakin,jiwa merantau yang dimiliki ayahku mengalir di diriku sehingga perantauan adalah wadahku memupuk kemandirian.
Ayahku menangis sesudah melafazkan ijab Kabul dengan suamiku  pada hari pernikahanku. Ia menangis hingga tersedu bukan merasa bebas karena melepaskan tanggung jawab atas anak gadis tertuanya,tapi lebih kepada mengkhawatirkanku.Apakah aku akan bahagia atau sengsara?   
Cinta dan rindu seorang ayah tersimpan dalam di hati. Karena kedekatan ayahku dengan anak perempuannya tidak sepertinya orang lain yang dengan mudah bersentuhan fisik.Aku segan kepada ayahku,bukan takut.Aku segan menantang tatapan matanya,aku segan melawan kata-katanya,Namun sangat senang jika berdialog dengannya.
Jika bertelponan dengan ayahku,jangan harap akan meluncur kata-kata manja.Jika terdengar,seolah ayahku tidak betah bicara denganku.Dia hanya tak pandai berkata mesra.Nada suaranya terdengar senang dan bahagia apabila aku menelpon di hari ulang tahunnya.Mendo;akan kebaikan untuknya.Jangan Tanya tentang perasaanya,namun jika ia rindu,kapanpun ingin ke Pariaman ia akan datang. Caranya ingin mengetahui kabarku disampaikan kepada ibu atau adikku.Itupun sudah cukup bagiku.Namun aku sadari,perhatianku sebagai seorang anaklah yang sangat kurang dan terasa tak cukup.Orangtualah sumber kebahagiaan dan sumber aroma surga kita.Namun saat kehilangan barulah kita ingin melakukan semua hal yang ternyata tidak mungkin lagi.Satu hal yang mesti dan harus kulakukan,mendo’akannya tak putus-putus,agar kelak kami dipertemukan kembali di surgaNYA.Rasa  ini Allah kirimkan agar harapan bertemu kembali menjadi penguatan jiwa yang merindu.
Terima kasih Ayah..atas kasih sayangmu,atas segala nasehatmu,atas segala jerih payahmu untuk menafkahi anak-anakmu.Atas segala ilmu kehidupan yang telah engkau ajarkan selama ini.Semoga menjadi amalan yang bermanfaat bagimu.Aku bersaksi bahwa engkaulah ayah yang sangat mencintai keluarga dan berjuang sepenuh hati untuk ibu kami dan anak-anakmu.

Selamat hari lahir untukku………….Salam rindu untuk ayahku
H.Abdul Azis Angkat
Bersama untaian Al fatihah..
22 Agustus 2019.


Yang abadi dalam do'aku

 Kepada lelaki yang telah berada di sisiku 21 tahun, aku bercerita tentang seorang lelaki yang selalu di hatiku selama 46 tahun ini. Dia aya...